Cerbung : Sepotong Senja Untuk Dini (Part 12)

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7uL9XL78StIAwrFpTll4j0BIIF_nu-8qhmaPUY-46Q3aY0VfSFpzlyQFb2dfKSoiqKPf1NJr5XqneBA1Fh0XkojvzR36QOzeW4Xkl_ifZOBDhyY57Q_WwhBIuKRzVjJ1Gm3-C5x5g6YA/s1600/sepotong+senja+untuk+dini.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="205" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7uL9XL78StIAwrFpTll4j0BIIF_nu-8qhmaPUY-46Q3aY0VfSFpzlyQFb2dfKSoiqKPf1NJr5XqneBA1Fh0XkojvzR36QOzeW4Xkl_ifZOBDhyY57Q_WwhBIuKRzVjJ1Gm3-C5x5g6YA/s320/sepotong+senja+untuk+dini.jpg" width="320" /></a></div> <div style="text-align: center;"> Judul : <b><i>Sepotong Senja Untuk Dini</i></b></div> <div style="text-align: center;"> Penulis : <a href="http://www.semprot.com/member.php/112775-clothingk" rel="nofollow" target="_blank">Clothingk</a></div> <div style="text-align: center;"> Source : <a href="http://www.semprot.com/showthread.php/924802-cLothingk-gt-gt-Sepotong-Senja-Untuk-Dini-lt-lt" rel="nofollow" target="_blank">SemprotLagi</a></div> <br /> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="background: #FAFAFA; color: #333333; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Dini memajukan pinggang ramping dengan bentuk pinggul yang bahenol itu sedikit ke depan dan mendaratkan bibir memek chubby kemerahan yang terlihat basah itu tepat di mulut gue.. dan langsung memaju mundurkannya..<span class="apple-converted-space"> </span></span><span style="color: #333333; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><br /> <span style="background: #FAFAFA;">Kedua tangan Dini bertumpu pada pinggang gue..” sshhh!”.. aakhh.. Ougghh!!”.. renn.. jil.aattt memh..mekk gu.guee..shhh..ughhh!!”, ucap Dini tergetar dengan memejamkan kedua bola mata dan mendongakkan kepalanya keatas meresapi kenikmatan yang sedang menyerang belahan celah memek nya yang tembem dengan warna putih semburat kemerahan, yang sekarang sedang ter ulas ulas dan tersapu oleh lidah gue..<span class="apple-converted-space"> </span></span><br /> <br /> <span style="background: #FAFAFA;">Dini juga memutar pinggul bahenol yang tersanggah pantat besar itu dengan cepat, ketika jilatan lidah gue menyentil mengenai clitosisnya.. “Ougghhh renn, feelssshhhh!!” good.dd!!”.. akkhhhh!”, ceracau Dini dengan mata belingsatan dan langsung membalikkan badan, kemudian “ sleeph.. sleepph sleephh!”.. ploophhh!!”.. kembali mengoral dengan cepat kontie gue dengan gaya 69..<span class="apple-converted-space"> </span></span><br /> <br /> <span style="background: #FAFAFA;">“Ooh shitt!! En.naakk bang.ngetshhh!!”, jerit gue menahan nikmat.. Setelah di rasa cukup, Dini pun kembali mengangkang diatas kontie gue.. Menurunkan pinggul nya perlahan sementara jemari telapak tangan kiri nya yang lentik dan halus mulai memegang lonjoran batang kontie gue. Mengusap usapnya perlahan di sepanjang celah bibir memek nya untuk meratakan cairan rangsang..<span class="apple-converted-space"> </span></span><br /> <br /> <br /> <span style="background: #FAFAFA;">Diturunkan lagi pinggul nya. Kepala kontie gue sudah menempel tepat di lubang memek yang pasti nya penuh dengan kenikmatan itu. Dini menurunkan lagi pinggul nya, “sleep” kepala kontie gue sudah menyelip didalam memek yang gue rasakan sangat sangat sempit dan begitu pereettt..<span class="apple-converted-space"> </span></span><br /> <br /> <span style="background: #FAFAFA;">Dini mengernyitkan dahi dan menggigit bibir bawah nya menahan rasa sakit, tetapi dengan raut wajah yang masih memandang kearah gue..<span class="apple-converted-space"> </span></span><br /> <span style="background: #FAFAFA;">Dini menarik keatas pinggul nya dan menekan lagi lebih dalam, “ sleepphh!”.. “ aakkhhh renn, sak.sakii.iittt!!”, rengek Dini merasakan sakit, ketika memek sempit yang tidak mempunyai bulu jembie itu mulai tersumpal oleh lonjoran batang kontie gue sebatas leher lebih kebawah sedikit.. Gue pun juga merasakan perih di kulit batang kontie yang terhimpit sangat ketat.<span class="apple-converted-space"> </span></span><br /> <br /> <br /> <span style="background: #FAFAFA;">“ Tahan say.yangg..”, kata gue lirih menenangkan Dini, tentunya juga menahan kenikmatan dari memek Dini yang begitu hangat.. Dini mendiamkan sebentar untuk memberikan kesempatan pada otot otot memek nya agar menyesuaikan dengan besaran batang kontie gue.<span class="apple-converted-space"> </span></span><br /> <span style="background: #FAFAFA;">Tak lama kemudian Dini mengangkat pinggulnya lagi dan memasukkan memek nya sebatas leher kontie lebih kebawah dikit.. berulang dan mulai lancar karena terbantu oleh pelumas yang terus keluar dari rongga memek Dini.. “ slephh.. slepphh!”..<span class="apple-converted-space"> </span></span><br /> <br /> <span style="background: #FAFAFA;">“ uuggghhhh!!” renn, nik.nikmaatt..shhh..!!”, desah Dini mulai merasakan nikmat..<span class="apple-converted-space"> </span></span><br /> <span style="background: #FAFAFA;">Dan “ sleeepphh!”.. “ aakhh, sakitttt!”.. kon.tool lo kege..deaannn..mmphh!”.. sakitthh!”, rengek Dini menahan tangis ketika merasakan ujung dari kepala kontie gue menyundul lapisan tipis yang menghalangi kontie gue untuk menusuk lebih dalam lagi.<span class="apple-converted-space"> </span></span><br /> <br /> <br /> <span style="background: #FAFAFA;">* * * * * * *</span><br /> <br /> <br /> <span style="background: #FAFAFA;">“ Tahann, sayyanggg.. sakitnyaa bentarr.. kog.. ugghhh!”, ucap gue terbata bata ketika juga merasakan kontie gue menyundul sesuatu yang lembut di dalam memek mulus yang liciinnn itu.. Yuupzzz.. She’s still VIRGIN, how lucky I’m..<span class="apple-converted-space"> </span></span><br /> <span style="background: #FAFAFA;">Setelah menghela nafas panjang, Dini menghentakkan pinggulnya ke bawah dengan kuat.. “BLEEEESHHHH!!”.. “ REENNOOOOO!!!!”.. AA..AKKK.HHHH!!!”, lolongan Dini membahana.. dan “THEEESSHHH” selaput lembut yang bernama selaput dara, yang selama ini Dini jaga keutuhannya telah tertembus oleh lonjoran batang kontie berurat gue..<span class="apple-converted-space"> </span></span><br /> <br /> <span style="background: #FAFAFA;">Yang gue salut, meski dengan air mata yang telah jatuh di kedua pipi nya, Dini tetap menatap kearah gue tanpa memejamkankan mata, seakan menunjukkan kerelaannya ketika gue perawani.. Gue pun juga tak sanggup untuk menitikkan air mata melihat ketulusan Dini dengan memberi kan keperawanan nya bertempat diatas bukit yang tegak menantang diterpa gulungan ombak pantai..<span class="apple-converted-space"> </span></span><br /> <br /> <span style="background: #FAFAFA;">This is the right place.. Setelah lonjoran batang kontie tertanam sepenuhnya didalam kehangatan memek Dini, Dini pun menelungkupkan tubuh telanjangnya memeluk gue. Buah melon putih nya yang besar itu menggencet dada gue..<span class="apple-converted-space"> </span></span><br /> <br /> <span style="background: #FAFAFA;">Dini masih sesenggukan dan air mata ketulusan itu membasahi dada gue. Untuk memberikan kenyamanan Dini, maka gue rangkulkan kedua tangan melingkari punggung putih mulus yang telah licin karena keringat..<span class="apple-converted-space"> </span></span><br /> <span style="background: #FAFAFA;">“ Kenapo lo ikutan nangis?”, tanya lirih Dini sambil menatap wajah gue dengan mengerakkan lembut pinggul nya, yang mana kontie gue masih mendekam dalam memek nya, merasakan pijatan dan remasan remasan kuat.<span class="apple-converted-space"> </span></span><br /> <br /> <span style="background: #FAFAFA;">“ Gue sayaaaang sama lo Din.. sayaaang bangett..”, kata gue sambil tersenyum penuh kebahagiaan dan “ cuup” mengecup ringan bibir tipis yang selama ini memanjakan kontie gue..<span class="apple-converted-space"> </span></span><br /> <br /> <i><span style="background: #FAFAFA;">“Gue juga sayang sama lo renn, dan gue harap.. nanti di saat rambut gue memutih, kulit gue keriput, lo masih mesra menatap gue dan berkata “kamu tetap cantik”.. Nanti, ketika jalan gue tertatih, langkah gue kadang terhenti, namun lo tetap menemani dan menggandeng tangan gue.. Dan nanti, meski gue ga bisa melakukan banyak hal, lo masih setia dan dengan sabar melakukan semua untuk gue..”</span></i><span style="background: #FAFAFA;">, bisik Dini terucap lirih terdengar. Gue terharu, ketika bisikan lirih yang terdengar ‘ begitu dalem’ itu terucap melalui mulut mungil Dini, peri kecil yang sangat gue sayang..<span class="apple-converted-space"> </span></span><br /> <br /> <span style="background: #FAFAFA;">“Din, gue yakin kalo lo memang di ciptakan dari tulang rusuk gue.. Dan gue, dengan segenap rasa cinta dan sayang berusaha untuk menjaga nya..”, jawab gue dengan lirih pula. Dini menatap wajah gue yang basah oleh air mata, mengusapnya lembut penuh rasa sayang..<span class="apple-converted-space"> </span></span><br /> <br /> <br /> <span style="background: #FAFAFA;">* * * * * * *</span><br /> <br /> <br /> <span style="background: #FAFAFA;">“Hehehe, jangan cengeng ahh, masak my bloved guardian mewek?’.. hihii.hihii..”, sahut Dini sambil menegakkan tubuh seksi nya yang sudah tidak tertutup selembar benang pun.. “sudah siap untuk menikmati memek perawan?” hmm?”, ucap Dini manja sambil memulai memaju mundur kan pantat bohay berkulit putih bersih itu untuk menggilas lonjoran kontol gue..<span class="apple-converted-space"> </span></span><br /> <span style="background: #FAFAFA;">“ Uugghhh!” renn.. kon..tool lo, b.benerr.rr be.benerr manteepp..sshhhh!!”, desah Dini mulai merasakan enak nya ngentot beneran.. “ memm.eeek lo ju..gaa.hhh sshheempitthhh!!”, desis gue sambil menggelinjang karena begitu nikmat nya memek perawan Dini.. menggigit dan mengunyah kontie gue..<span class="apple-converted-space"> </span></span><br /> <br /> <br /> <span style="background: #FAFAFA;">Suara angin malam lautan dan debur ombak pantai, seakan menjadikan sebuah orkestra terindah. Dini menghentikan gerakannya, tangan kanan nya mengambil kaos putih gue yang teronggok di deketnya. Ditariknya memek yang membalur batang kontie itu pelan pelan keatas, dan “ploophh!”.. terlepaslah kontie berurat itu dari lubang memek Dini.<span class="apple-converted-space"> </span></span><br /> <br /> <span style="background: #FAFAFA;">Darah perawan terlihat menyelimuti batang kontie gue.. oleh Dini, di usapnya darah perawan miliknya dengan kaos putih gue, “sreeth..sreeth” dan ternoda lah kaos putih milik gue itu dengan darah perawan Dini. “biar lo selalu inget renn, hehe..”, ucap Dini langsung mencampakkan kaos putih itu.<span class="apple-converted-space"> </span></span><br /> <br /> <span style="background: #FAFAFA;">Dan “sleeeeepphhhh.. bleeeeshh!” tertelan kembali kontie besar itu di dalam kehangatan memek Dini yang begitu niekmaat.. “sleph..sleephh.. sleeeeppphhhhh!”.. clop.. cloopp!”.. clooppppp..sleeeeeeeppphhhh!”, bunyi memek yang mengocok ngocok kontie dengan dua kali kocokan dangkal dan sekali kocokan penuh.<span class="apple-converted-space"> </span></span><br /> <br /> <span style="background: #FAFAFA;">Disertai pula dengan mengetatkan otot kegel di memek nya, dan bergerak dengan cepat.. “Oouugghhh!!” Dinn.. aakkhhh!!”, jerit gue sambil ikut menghentakkan pinggang gue keatas menyambut hantaman memek Dini, ketika Dini langsung bergerak memunggungi gue, dan langsung menggoyang memutar mutarkan pantat besarnya untuk menguleg lonjoran kontie yang masih mencoba bertahan didalam kehangatan memek yang terus terusan menggigit dan menguyah kontie dengan kuat..<span class="apple-converted-space"> </span></span><br /> <br /> <span style="background: #FAFAFA;">Apalagi sekarang Dini merubah posisi nya menyamping, dan menaik turunkan tubuh nya dengan zig zag dan tak lupa dengan gerakan spiral nya yang lebih cepat lagi.. “cloophh..cloophhh”.. “e.enakk renn?” nik.maathhh khann meh.mekk per.rawann gu.guee..shhh!”, kata Dini terengah engah. Gue udah gelagepan dengan gerakan Dini yang begitu binal ngentotin gue..<span class="apple-converted-space"> </span></span><br /> <br /> <br /> <br /> <span style="background: #FAFAFA;">* * * * * * *<span class="apple-converted-space"> </span></span><br /> <br /> <br /> <span style="background: #FAFAFA;">Gue menggelinjang.. Gue berkelojotan.. “Aaakhh Diinnn, gu.guee..mpphhh.. g.guee mo kel.kelua..arrr!!!”, ceracau gue ga tahan akan kenikmatan sempurna yang diberikan oleh memek perawan Dini.. Mendengar gue mau keluar, Dini dengan cepat memutar tubuh bugil nya yang telah berkeringat itu menghadap gue, dan merebahkan tubuhnya diatas dada gue..<span class="apple-converted-space"> </span></span><br /> <br /> <span style="background: #FAFAFA;">Buah toked 36B nya menghimpit dan menekan kuat.. Gue memeluk punggung Dini yang terasa begitu mulus ketika gue mengusap usap nya. Sambil terus mengocokkan pinggulnya naik turun memompa batang kontie gue, Dini berujar dengan desahan manja,” kel.keluarin renn!”.. tuntaa..ashhh kan sem.mmua nyaa..ahhh!!”.. pe..pejuhhin memm.eekk gu.guee ya.ang barruu aj..ajahh lo per.rawaniin iniii.. mpphhh..!!”..<span class="apple-converted-space"> </span></span><br /> <br /> <span style="background: #FAFAFA;">“GUE KELLUAA..AARRRGGHHHH!!!!!!”.. AAA..AAHHHH!!”.. OUUGHHHH!!”.. YYEEESSSSSHHHHHH!!!”.. DIIIIINNNNNNNN!!!”, gerung gue penuh kenikmatan dan kepuasan yang sempurna.. “CROOTTHHH!!”.. JROOTTTTHH!!”.. CCROOOTTTHH!”.. JROOTTHHH!”..CRROOOOOTTHHHH!!!”.. keluarlah semua pejuh kental yang hangat menembak nembak dengan kencang memenuhi rahim Dini..<span class="apple-converted-space"> </span></span><br /> <br /> <br /> <span style="background: #FAFAFA;">“Makasihhh Diinnn.. uugghhh!!”, lenguh gue penuh nikmat ketika memek Dini terus mengedut, merespon pejuh gue yang mulai berhenti menyemprot.. “ii.ihhh pejuh lo banyak banget renn.. anget di dalem memek gue..”, ujar Dini. “sorry Din, gue keluar duluan.. gila memek lo legit bangett, bisa ngunyah segala, hehe..”, kata gue seraya ketawa puas menimpali ucapan Dini.<span class="apple-converted-space"> </span></span><br /> <br /> <br /> <span style="background: #FAFAFA;">“Duuchh, yang barusan dapet perawaaaann.. senengnyaaa, hihii..hihii..”, Dini menggoda manja. “gapapa renn lo keluar duluan, pasti bentar lagi bangkit kog ni meriam..”, bilang Dini masih menelungkup diatas badan gue..<span class="apple-converted-space"> </span></span><br /> <span style="background: #FAFAFA;">Ketika kedua telapak tangan gue mengusap usap di pinggang ramping Dini, gue merasakan sesuatu dibawah sana yang meremas remas lembut batang kontie yang melemas setelah mengeluarkan amunisi nya yang berupa pejuh hangat..<span class="apple-converted-space"> </span></span><br /> <br /> <br /> <span style="background: #FAFAFA;">Ohh shitt!!! Rongga mulut memek Dini yang bergerinjal itu telah mencoba membangkitkan batang kontie gue.. Kedua bongkah pantat Dini yang kenyal itu pun gue remes dengan gemas, ketika memek Dini yang sekarang sangat basah itu mengunyah lonjoran kontie dengan semakin kuat.. “uuggghhh!” lenguh gue keenakan, dan perlahan kontie gue pun mulai mengeras pelan pelan di dalam memek tak ber jembie nya Dini..<span class="apple-converted-space"> </span></span><br /> <br /> <br /> <span style="background: #FAFAFA;">* * * * * * *<span class="apple-converted-space"> </span></span><br /> <br /> <br /> <span style="background: #FAFAFA;">Sedangkan Dini tetap tanpa ekspresi menelungkupi tubuh gue. Hanya memek tembem nya yang terus melaksanakan perintah dari otak smart nya untuk tetap membangkitkan lonjoran batang kontie agar segera mengeras maksimal.. Dan busyeetttt.. kontie gue pun sekarang dengan gagahnya kembali menyumpal dan menyesaki memek yang baru aja gue perawanin itu..<span class="apple-converted-space"> </span></span><br /> <br /> <span style="background: #FAFAFA;">“Tuuh bener kan yang gue bilang renn?” kontol lo dah ngaceng sempurna kan?”, bisik Dini.. “lo sungguh perfect Dinn, permainan lo sangat luar biasa..”, sahut gue cepat.. “ main di luar yuuk reenn, sambil melihat bintang dan bulan..”, ajak Dini seraya mengangkat pinggul nya untuk melepas tautan alat kawin kami..<span class="apple-converted-space"> </span></span><br /> <br /> <span style="background: #FAFAFA;">“Ploophhh”.. Kami sudah di luar tenda dome.. Begitu indah susana malam di pantai siung ini.. Hamparan langit dipenuhi bintang yang berkerlap kerlip seakan menyapa kehadiran kami yang telanjang tanpa busana.. Bulan pun juga dengan malu malu tersenyum ke arah kami dari balik awan yang bergerak, yang sedang menutupi sinar nya..<span class="apple-converted-space"> </span></span><br /> <br /> <br /> <span style="background: #FAFAFA;">Suara debur ombak yang terdengar keras, di sempurnakan suara jangkerik.. “c’moon renn, gue udah ga tahan pengen lo pejuhin lagi..”, rengek Dini mulai binal, sambil memposisikan tubuh telanjangnya yang tertimpa cahaya sinar bulan itu dengan posisi merunduk, menunggingkan pantat bohay nya yang tampak kenceng.<span class="apple-converted-space"> </span></span><br /> <br /> <span style="background: #FAFAFA;">Kedua tangannya bertumpu pada dinding tebing.. Sepasang buah payudara Dini yang besar tapi begitu sekel terlihat menggantung sangat menggoda.. Kedua tungkai batang kaki belalangnya membuka, memamerkan celah memek yang sekarang sudah tampak merapat lagi.. oohh goodd.. bener bener memek yang sempurna untuk mengail berjuta kenikmatan.<span class="apple-converted-space"> </span></span><br /> <br /> <br /> <span style="background: #FAFAFA;">Mungkin itu efek dari latihan senam kegel yang selama ini rutin Dini jalankan.. “duuch yang baru aja di perawaniiiin.. pengen lagi yaa?”.. hehehe,” ledek gue. Dini pun menolehkan wajah cantik nya sambil tersenyum.. Gue langsung pegang kedua pinggang ramping Dini sembari mengoles oleskan kepala kontie di belahan lipatan memek mulus nya..<span class="apple-converted-space"> </span></span><br /> <br /> <br /> <span style="background: #FAFAFA;">“Sleeph” kepala kontie mulai masuk.. “uuggghhhhh!!”.. Dinn kog masi.iihh sempittt aja.aah!” neh memekk..”, ucap gue memuji ke elastisan memek Dini, sambil menarik keluar pelan dan memasukkan nya lagi ke dalam memek penuh sejuta pesona itu.. “sleeepphh” setengah dari batang kontie terjerembab dalam kehangatan memek tembem Dini..<o:p></o:p></span></span></div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <br /></div> <br /> <div style="text-align: justify;"> <span style="background-color: #fafafa; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">* * * * * * *</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 14px;"><br /></span></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">“Ouugghhh yee.eesshhhh!!” renn.. tekenn yang dal.daleemmm.. Aaaakkhhh!!!”, terpekik Dini ketika lonjoran kontie menusuk dalem, dan tertelan seutuhnya.. “Bleeeeshhh”.. “ennaakk bah.ngeet renn!”.. kont.toll lo..”, ucap Dini sambil melenguh manja.. “sama Dinn, gilaa memm.eekk lo tetep sem.mpiitt kaya masi.iih perawaann..”, timpal gue memuji ke peretan memek licin yang sedang tersumpal lonjoran batang kontie berurat gue..</span><span class="apple-converted-space" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span></div> </span> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Gue mendiam kan sebentar kontie yang sekarang sedang membelah memek Dini.. Tiba tiba.. Sayup sayup terdengar suara nyanyian diiringi petikan gitar</span></div> </span> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <i><div style="color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%; text-align: justify;"> <i style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"><span style="background: #FAFAFA;">“...... Malam ini Kubernyanyi lepas isi hati<span class="apple-converted-space"> </span></span></i></div> <span style="background-color: #fafafa;"><div style="color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%; text-align: justify;"> <i style="background-color: transparent; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><span style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial;">Gelap ini Ku ucap berjuta kata maki<span class="apple-converted-space"> </span></span></i></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 14px;"><br /></span></div> <span style="color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <i style="background-color: transparent;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Malam ini Bersama bulan aku menari</span></i></div> </span><span style="color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <i style="background-color: transparent;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Gelap ini Ditepi pantai aku menangis</span><span class="apple-converted-space" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span></i></div> </span> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <i style="background-color: transparent;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Tanpa dirimu dekat di mata ku.......</span><span class="apple-converted-space" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span></i></div> </span> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <i style="background-color: transparent;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Aku bagai ikan tanpa air</span><span class="apple-converted-space" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span></i></div> </span> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <i style="background-color: transparent;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Tanpa dirimu ada di sisiku...</span></i></div> </span> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <i style="background-color: transparent;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Aku bagai hiu tanpa taring</span><span class="apple-converted-space" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span></i></div> </span> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <i style="background-color: transparent;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Tanpa dirimu dekap di pelukku....</span><span class="apple-converted-space" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span></i></div> </span> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <i style="background-color: transparent;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Aku bagai pantai tanpa lautan</span><span class="apple-converted-space" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span></i></div> </span> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <i style="background-color: transparent;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Kembalilah...kasih ooo Kembali lah kasih.. “</span></i></div> </span></span></i> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Lagu dari group band Slank yang bermakna ‘dalem’, mengalun lembut keluar dari mulut si pay. Gue dan Dini Cuma tersenyum menikmati alunan music yang terdengar syahdu.. Cocok banget dengan suasana pantai berdebur ombak lautan.. Pelan pelan, batang kontie yang sedang terbenam itu gue kocokkan maju mundur menusuk memek Dini yang masih aja sempit seperti pertama kalinya tertembus lonjoran kontie.</span></div> </span> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">.. Suara kecipak becek dari memek Dini yang basah terdengar jelas diimbangi pula oleh nyanyian jangkerik.. So romantic dude!!..</span></div> </span> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">* * * * * * *</span></div> </span> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Dengan lembut Gue usap punggung telanjang Dini yang berkulit mulus dan berkilat terkena sinar cahaya rembulan.. “Uuughhh renn!” shhhhh!!”, ketika gue mulai mempercepat irama tusukan kontie dengan 4x pendek dan sekali dalem.. “ sleph!”.. sleephh!”..sleepphh!”..sleephh!”.. Sleeeeepphhhh!!!”</span><span class="apple-converted-space" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span></div> </span> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">dan memutar mutarkan nya lonjoran kontie yang menyumbat memek perawan Dini, ketika selangkangan gue menempel eret dengan sepasang buah pantat yang sekel itu..</span><span class="apple-converted-space" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span></div> </span> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">“Terr.rushhh!!”.. aakhhh!” renn.. enna.aakhh..mmphhh!!”, desah dari mulut mungil Dini ketika gue juga mencumbu dan menjilati, menguasi punggung terbuka nya itu, juga kedua tangan gue yang bekerja memerah sepasang susu putih Dini yang terlihat bergelantungan dan berayun ayun seiring dengan hantaman pingul gue yang terus menyodok celah lipatan memek tanpa bulu itu.</span><span class="apple-converted-space" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span></div> </span> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">“ Slaaphh!”.. slapphh!!”.. slaaphh”... Kedua tangan Dini yang berkulit putih mulai melingkar di leher gue, seraya mengcounter sodokan batang kontie dengan memutar mutarkan pantat bohay nya yang terasa empuk bergesekan dengan selangkangan gue... gaya 99 juragaaannnn..</span><span class="apple-converted-space" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span></div> </span> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">“Dinn, ougghhh yesshhh!!”, desah gairah gue rasakan begitu syahdu dengan suara malam dan nyanyian lagu dari si pay.. kepala gue terdongak keatas langit yang cerah penuh bintang, mata gue terpejam menikmati sensasi seks yang begitu nikmat disajikan oleh tubuh sintal Dini..</span><span class="apple-converted-space" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span></div> </span> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Dini mulai menghadap kearah ke arah gue tanpa melepas dua kemaluan yang sedang mengail kenikmatan itu. Dengan mengangkangkan kaki kanan nya selebar mungkin dan memutarnya didepan perut gue, dengan tangan kiri menumpu pada dinding tebing..</span><span class="apple-converted-space" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span></div> </span> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">“ Aakkhhh!”.. Uugghhhh yeaa.aakhhh!!”, bibir gue mengeluarkan lenguh keenakan, ketika memek perawan Dini serasa memelintir dengan sangat kuat, waktu Dini memutarkan kaki nya.. “Ennaakhh bang.ngeetshhh rennn.. Aaakkhhhh!!!!”, jerit Dini. Karena begitu posisi kami saling berhadapan, tungkai batang kaki sebelah kanan nya langsung gue angkat biar melingkar dipinggang gue, dan langsung gue kocok dengan kecepatan penuh..</span><span class="apple-converted-space" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span></div> </span> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">“Cloopph!”.. clophhh!”.. clopphhhh!”.. ccloopphhhh!!!”.. setelah 20menit beradu raga, Dini mulai mengejang kuat dengan gelinjangan tubuh yang begitu sensual, dan menancapkan kuku nya ke bahu gue..</span><span class="apple-converted-space" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span></div> </span> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">“AAA..AAGGGHHHHH!!!!”.. I’M CUMMIII.IIINGGGG.. SSHHHH!!!!!”.. UUGGGHHHHH!!”, gerungan parau Dini begitu keras, sekeras mulut memek yang bergerinjal itu membetot lonjoran kontie gue, dan sekeras ombak laut yang menerpa karang..</span><span class="apple-converted-space" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span></div> </span> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">“Se..setooppphh!” dul.duluu..mmphhh renn!!”.. G.guee, gu.guee ga ku.kuaattt..shhhh!!!”, rengek Dini mencoba menghentikan laju dari kocokan kontie yang tanpa henti terus menghantam memek putih tanpa bulu yang sedang mengalami orgasme itu..</span><span class="apple-converted-space" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span></div> </span> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">* * * * * *</span><span class="apple-converted-space" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span></div> </span> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">“..Cloophh!!”.. sleephh!!”.. sleepphhhh!!”.. ccloopphhhh!!” .... “Reennn, AAAA..AAKHHHH!!”.. GU.EEE KEL.LUAA.AARRRRGGHHHH L.LAGIIHHHH.. MMPPHHH!!!!!”.. OUUU..UUGHHH!!!!”, Ceracau binal Dini yang mengalami multiple orgasme dengan sangat hebat.</span><span class="apple-converted-space" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span></div> </span> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Tubuh nya melengkung ke belakang dengan pantat yang mengejat ngejat melampiaskan puncak orgasme nya.. Karena kontraksi otot memek Dini yang sangat kuat mengunyah lonjoran batang kontie berurat gue, ditambah sempitnya memek perawan itu, maka tak bisa gue tahan lagi ketika aliran pejuh mulai merambat keluar, bagai gunung api yang siap meletus memuntahkan lahar yang panas..</span><span class="apple-converted-space" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span></div> </span> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">“GU.GUEE J.JUGAA..AAAKHHH NGE.NGECROOOTTTHHHH!!”.. DiNN, UU.UUGGHHHH!!!!!”.. jerit gue dengan histeris, sambil mengejangkan pinggul ke depan sehingga lonjoran kontie berurat gue semakin dalem tenggelam kedalam memek Dini yang masih saja mengempot dan mengeluarkan cairan orgasme terindah nya....</span><span class="apple-converted-space" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span></div> </span> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">“CCROOOTHHH!”.. uughh!”.. CROOTHHH!!!”.. aaghh!”.. JROOOTTHHHH!!”.. CRROOTHHH!!”.. CCROTHHHH!!” pejuh hangat yang kental itu mengairi sawah Dini dengan deras, bercampur dengan pupuk orgasme yang Dini keluarkan..</span><span class="apple-converted-space" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span></div> </span> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Dengan masih saling berpelukan dan posisi kontie masih di dalem memek, gue berjalan mundur pelan pelan kearah tenda dome sambil memegangi tubuh sintal Dini yang lemas pasca mendapatkan multy orgasme ..</span><span class="apple-converted-space" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span></div> </span> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Memasuki tenda, dan gue perlahan merebahkan tubuh diatas hamparan matras berbantal tas punggung, dengan tubuh Dini yang masih menelungkup diatas gue.. Gue langsung menggapai selimut untuk menutupi tubuh telanjang kami yang masih menyatu, dari dingin nya angin malam.. Dan tertidur pulas penuh kepuasan..</span><span class="apple-converted-space" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span></div> </span> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">* * * * * * *</span></div> </span> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Keesokan pagi nya.. Shinta dan risna sudah bersiap untuk menaklukkan cliff C dan D.. Dengan memakai tanktop warna cerah biar ga terlalu panas terkena sinar matahari dan ber hotpants pendek biar nyaman ketika kaki kaki nya menumpu pada pasak yang telah di pasang di dinding tebing terlihat sedap dipandang..</span><span class="apple-converted-space" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span></div> </span> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Dini yang ga bisa panjat Cuma melihat kearah shinta dan risna yang sekarang sudah mencapai setengah dari tinggi cliff tersebut. Sesekali Dini berteriak menyemangati mereka berdua. “ memek gue masih berasa ke ganjel kontol lo neeh renn..”, bisik Dini di telinga gue.. “hehehe.. besok gue ganjel lagee daah, sekalian gue dongkrak, hihii..hihii..”, jawab gue meledek Dini yang telah berhasil gue perawanin semalem sambil cekikikan.</span><span class="apple-converted-space" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span></div> </span> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">“Yeee, maunya tuuchhh..”, sahut peri kecil gue menggerutu seraya menyunggingkan senyum nya yang menawan itu..</span></div> </span> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Risna dan shinta sukses nge conquer that cliff, sekarang giliran gue.. dengan teknik yang lumayan gue kuasi, dengan cepat gue yang terkenal dengan speed nya menakluk kan cliff yang barusan juga di lahab ma sinta dan risna..</span><span class="apple-converted-space" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span></div> </span> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Si pay gue liat bercakap dengan Dini sambil sesekali matanya meliat kearah belahan buah toked 36B nya Dini yang putih mulus terlihat jelas, karena model kaos oblong Giorgio Armani yang berbelahan V neck.. “clegukk” hihihii..hihii tenggorokan paidi meneguk ludah. “waah kaya nya pengen banget neeh si pay ngelumat toked nya Dini..”, batin gue sambil tersenyum..</span><span class="apple-converted-space" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span></div> </span> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Seno dan fuad melakukan border dengan lihai nya.. Tapi sayang nya kami belum berhasil menemukan cliff baru untuk di panjat..</span></div> </span> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Selama di pantai siung, kami juga memancing, bakar ikan, bahkan tak lupa untuk ber snorkeling.. Hmm liburan yang sangat mengesankan.. Tak terasa waktu yang sangat egois itu memaksa kami untuk segera kembali pulang..</span><span class="apple-converted-space" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span></div> </span> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">“.</span><i style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">.... Ke pantai siung ku khaan kembalii</i></div> <i><div style="text-align: justify;"> <i style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Walau apapun yang kan terjadii....”<span class="apple-converted-space"> </span></i></div> </i></span><div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Sebuah lagu lama kami nyanyikan bersama ketika laju mobil panther mulai bergerak menjauhi pantai siung.</span><span class="apple-converted-space" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span><i style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">“Tetaplah kau menawan dengan berjuta kesan, sehingga gue akan selalu rindu untuk menyambangi mu kembali..”,</i><span class="apple-converted-space" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> batin gue sambil tetap memandang debur ombak lautan yang tak pernah lelah menghantam bibir pantai itu, yang terlihat semakin jauh dan jauh sampai akhirnya tak kelihatan lagi..</span></div> </span> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">* * * * * * *</span></div> </span> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <b><div style="text-align: justify;"> <b><i><span style="background: #FAFAFA; color: blue; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 24.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin;">T H E E N D ....</span></i></b></div> </b>

Cerbung : Sepotong Senja Untuk Dini (Part 12)

Judul : Sepotong Senja Untuk Dini Penulis : Clothingk Source : SemprotLagi Dini memajukan pinggang ramping dengan bentuk pinggul y...

+ Baca selengkapnya »

Cerbung : Sepotong Senja Untuk Dini (Part 11)

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7uL9XL78StIAwrFpTll4j0BIIF_nu-8qhmaPUY-46Q3aY0VfSFpzlyQFb2dfKSoiqKPf1NJr5XqneBA1Fh0XkojvzR36QOzeW4Xkl_ifZOBDhyY57Q_WwhBIuKRzVjJ1Gm3-C5x5g6YA/s1600/sepotong+senja+untuk+dini.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="205" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7uL9XL78StIAwrFpTll4j0BIIF_nu-8qhmaPUY-46Q3aY0VfSFpzlyQFb2dfKSoiqKPf1NJr5XqneBA1Fh0XkojvzR36QOzeW4Xkl_ifZOBDhyY57Q_WwhBIuKRzVjJ1Gm3-C5x5g6YA/s320/sepotong+senja+untuk+dini.jpg" width="320" /></a></div> <div style="text-align: center;"> Judul : <b><i>Sepotong Senja Untuk Dini</i></b></div> <div style="text-align: center;"> Penulis : <a href="http://www.semprot.com/member.php/112775-clothingk" rel="nofollow" target="_blank">Clothingk</a></div> <div style="text-align: center;"> Source : <a href="http://www.semprot.com/showthread.php/924802-cLothingk-gt-gt-Sepotong-Senja-Untuk-Dini-lt-lt" rel="nofollow" target="_blank">SemprotLagi</a></div> <br /> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="background: #FAFAFA; color: #333333; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Kami pun meluncur ke stasiun, dimana seno, fuad, risna, shinta, dan si pay sudah berkumpul.. Yuupzz.. Kami ber tuju akan menempuh perjalanan panjang ke pantai siung. Pantai nan eksotik itu terletak di kabupaten gunung kidul, di tanah kelahiran paidi alias si pay.. waah sama aja ini nganterin si pay mudik doong hahaha..<span class="apple-converted-space"> </span></span><span style="color: #333333; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><br /> <span style="background: #FAFAFA;">Di stasiun, anak anak dah pada nunggu.. “ halo guys..”, sapa gue ramah.. “ halo juga broo..”, jawab seno dan fuad kompak. Sementara shinta dan risna langsung menghampiri Dini dan segera ngobrol ini itu soal equipment apa aja yang di bawa nya..<span class="apple-converted-space"> </span></span><br /> <br /> <br /> <span style="background: #FAFAFA;">Shinta dan risna juga cantik dan ber body seksi, mereka berdua juga asyiikkk banget anak nya rame, setia kawan, easy going dan lain lain, tapi ga tau kalo soal masalah seks... haha.. sedang si pay, gue perhatiin dia lirik lirik paha putih Dini yang warnanya kontras dengan celana lapangan warna hitam.. “ ngapain pay?” ngaceng yaa?” hihihihii,” kata gue dalam hati melihat mata si pay merayap asyiik di paha Dini.<span class="apple-converted-space"> </span></span><br /> <span style="background: #FAFAFA;">“ Eeh lo dah call anak anak mapala Uns ato Ums lum bro, soal mobil pick up yang kita butuhin?”, tanya gue ke seno sambil menyulut rokok. “ beres renn, mereka welcome banget kog ke kita.. tapi sayang mereka ga ada yang bisa join coz dah pada punya agenda sendiri..”, jelas seno panjang lebar, fuad pun mengangguk mengamini ucapan seno barusan.<span class="apple-converted-space"> </span></span><br /> <br /> <br /> <span style="background: #FAFAFA;">“ TUUUTTT!!!”.. TUUTTT!!!”, suara kereta api Argo Dwipangga telah datang, untuk membawa kami menuju kota solo, dimana banyak budayawan hebat terlahir di kota kecil yang nyaman untuk di kunjungi.. (alm) Ws. Rendra, Setyawan Djodi, (alm) Affandi , (alm) Basuki Abdullah, yang merupakan maestro lukis yang karya nya begitu melegenda..<span class="apple-converted-space"> </span></span><br /> <span style="background: #FAFAFA;">Setelah melakukan perjalanan malam yang nyaman, pagi hari nya dengan cuaca mendung kami telah sampai di Stasiun Balapan. Disambut keramah tamahan oleh Alex dan Hendra, perwakilan dari mapala Ums untuk memberikan kunci kontak panther pick up yang akan membawa kami menuju pantai siung di daerah kabupaten gunung kidul..<span class="apple-converted-space"> </span></span><br /> <br /> <br /> <span style="background: #FAFAFA;">“ Haloo broo, wah akhirnya ketemu lagi..”, sapa ramah alex dengan senyuman, sambil menjabat tangan kami satu persatu, dengan style ala anak pecinta alam. Pemuda asli solo yang sudah cukup akrab dengan kami, karena pernah sama sama jadi relawan ketika tsunami meluluh lantakkan Aceh tercinta. “ halo juga lex, wah tambah gondrong aja lo kaya reno, hahaha..”, bilang fuad becandain alex.<span class="apple-converted-space"> </span></span><br /> <br /> <br /> <span style="background: #FAFAFA;">* * * * * * *</span><br /> <br /> <br /> <span style="background: #FAFAFA;">Hendra pun ikut tertawa, sambil membantu Dini, risna, dan shinta menaikkan equipment kami keatas bak panther.. “ bener neeh ga ikut kami ke siung?”, tanya gue memastikan. “ pengen seeh sebenernya ngikut, ditemani bidadari bidadari cantik lagi hehehe.. tapi kami juga ada agenda ke puncak Hargo Dumilah ( nama puncak tertinggi gunung lawu-Red) bro..”, jelas hendra sambil becandain Dini, risna, dan shinta..<span class="apple-converted-space"> </span></span><br /> <span style="background: #FAFAFA;">“ Oke daah kalo gitu lex, hen.. kami cabut dulu yaa.. thanks banget yaa atas kesediaan lo rela nganter ni mobil Cuma buat kami..”, kata gue mengucapkan rasa terima kasih ke mereka berdua. “ alaaah, udah gapapa lagi ren, nyantai aja.. orang kalo anak anak sini maen ke tempat lo sana, juga kalian sambut dengan baek kok..”, sahut alex cepat.<span class="apple-converted-space"> </span></span><br /> <br /> <br /> <span style="background: #FAFAFA;">“ Oke deeh kalo begitu, kami cabut dulu yaa broo..”, bilang seno berpamitan dengan rekan rekan pecinta alam dari solo yang begitu ramah ini, tentunya dengan salam khas anak anak mapala.. “ yoaa, ati ati yaa.. and have a nice climbing!!”, seru hendra..<span class="apple-converted-space"> </span></span><br /> <span style="background: #FAFAFA;">Setelah sarapan di warung seputaran stasiun balapan, kami pun ber mobil ria menuju pantai siung, pantai dimana menjadi ajang untuk memantapkan tehknik dan skill para beginner dalam conquer the cliff, pantai dimana menjadi tempat para pecinta alam berkumpul untuk gathering in togetherness. Seno sebagai driver dan si pay sebagai navigator dalam misi penjelajahan ini.. haha.. sedang di bak belakang gue, Dini, shinta, risna, dan fuad.<span class="apple-converted-space"> </span></span><br /> <br /> <br /> <span style="background: #FAFAFA;">Perjalanan yang begitu mengasyikkan kami rasakan, ditambah cuaca mendung dan semilirnya angin membuat kami yang duduk di bak terbuka belakang tidak kepanasan. Bernyanyi “ sedang apa ” diringi genjrengan gitar, dan saling bersahut sahutan merupakan hal yang sangat jarang kami lakukan. Sesekali gue cium mesra kening peri kecil yang terlihat tetap cantik tanpa polesan make up dan belom mandi itu, di iringi sorakan oleh fuad, shinta, dan risna.. heboh daah..</span><br /> <span style="background: #FAFAFA;">Melewati wonogiri yang berbukit bukit, yang terkenal dengan julukan kota gaplek dan waduk gajah mungkur nya, mencapai daerah wuryantoro yang bertanah liat merah, sungguh sungguh sesuatu yang sangat eksotik.. Sampai di daerah pracimantoro, kami mengisi minuman buat si panther dulu dan langsung tancap gas menuju pantai siung. Jalan yang berkelok indah di kelilingi perbukitan dan hutan sungguh sangat menyejukkan pandangan mata.<span class="apple-converted-space"> </span></span><br /> <br /> <br /> <span style="background: #FAFAFA;">* * * * * * *</span><br /> <br /> <br /> <span style="background: #FAFAFA;">Bau air lautan yang khas mulai terendus oleh alat penciuman kami.. Di pertigaan jalan, kami berdiskusi sebentar untuk langsung ke pantai siung atau mampir dulu ke pantai wedi ombo. Karena pengen cepet istirahat, maka kami memutuskan untuk segera ke pantai siung.. “ ooh godd, pantai yang masih saja indah..”, gumam gue ketika mulai terlihat deburan gulungan ombak berbuih menerpa karang.<span class="apple-converted-space">   </span></span><br /> <br /> <br /> <span style="background: #FAFAFA;">Cewek cewek pada berteriak riang gembira.. selama hampir 3jam perjalanan yang melelahkan, akhirnya terbalas sudah rasa capek, ngantuk dan lain lain, dengan panorama hasil karya Tuhan yang maha agung yang terhambar di depan kami saat itu. Setelah meminta izin untuk memarkir mobil di depan rumah salah satu penduduk yang juga berfungsi sebagai warung makan itu, kami beranjak menuju tebing terjal sebelah kanan bibir pantai.<span class="apple-converted-space"> </span></span><br /> <br /> <br /> <span style="background: #FAFAFA;">Bibir pantai siung diapit dua bukit terjal di kanan kirinya. Sebelah kanan adalah tebing dimana tempat untuk latihan panjat berada, sedang tebing yang bagian kiri adalah tempat untuk para wisatawan bisa melihat pemandangan hamparan laut dengan leluasa..<span class="apple-converted-space">   </span></span><br /> <br /> <br /> <span style="background: #FAFAFA;">kami langsung berjalan kearah tebing tempat dimana para pemanjat biasa menghabiskan waktu nya.</span><br /> <span style="background: #FAFAFA;">Setelah mendapatkan tempat datar yang enak buat mendirikan tenda, kami langsung membagi tugas biar cepet bisa istirahat ataupun berenang di pantai yang tampak sepi karena memang bukan waktunya liburan.. Berbagai perlengkapan panjat pun di cek ulang seperti kompor dengan parafin nya, repair kit tools, bubuk magnesium karbonat, tali kernmantel, harnes, belay&rapel, karabiner dan masih banyak lagi..<span class="apple-converted-space">  </span></span><br /> <span style="background: #FAFAFA;">“ Ren, kalo pengen ngediriin tenda dome lo, diatas masih ada tempat yang nyaman juga lho..”, saran fuad ke gue. “ yoaa bro..”, sahut gue cepat seraya berjalan melewati jalan setapak untuk mencari tempat dengan view yang indah.. dan akhirnya berdiri lah tenda dome dengan kapasitas untuk 2 orang itu, dengan lampu badai yang menggantung di depan nya..</span><br /> <br /> <span style="background: #FAFAFA;">Segera gue menaruh tas ransel dan bag packer punya Dini.. Kami memutuskan untuk beristirahat dulu sebelum berenang di sore harinya.. Dini terlihat tidur cukup pulas di dalam tenda dome yang barusan gue dirikan. Sementara dibawah gue liat shinta dan risna juga molor berjejer diapit seno dan si pay yang memang terlihat capek karena nyetir dan menavigatori selama perjalanan dari solo sampe pantai siung.</span><br /> <br /> <br /> <span style="background: #FAFAFA;">“ Time’s for swimming swimming, guys!!”, teriak cewek cewek centil.. kecuali si pay yang terlihat bosan dengan acara berenang, dia dapet jatah nungguin tenda.. Shinta dan risna memakai tank top dengan warna pastel dan memakai boxer yang hanya menutupi seperempat paha dari pinggang.. amboii.. mulus juga paha shinta dan risna..</span><br /> <br /> <br /> <span style="background: #FAFAFA;">Dini mengenakan kaos putih polos dengan bawahan juga boxer yang pendek seperempat paha.. Wuih gue pun ngaceng dengan sukses melihat semuanya itu. Kami berenang dengan seru tapi kudu harus berhati hati, sebab didasar pantai banyak batu karang sehingga kalo ga hati hati, kaki bisa terantuk batu karang tersebut.. Seno dan fuad pun berlomba menyelam, sedang para cewek saling cubit dan dorong biar terhempas ombak..<o:p></o:p></span></span></div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <br /></div> <br /> <div style="text-align: justify;"> <span style="background-color: #fafafa; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">* * * * * * *</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 14px;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">“Woi Din, lo seksi banget. Tuuh gundukan toked lo yang gede terlihat jelas, mana beha lo warna merah, ketat lagi..”, seru shinta disambut cekakak cekikik si risna.. “iya tuuh Din, reno pasti ngaceng terus, harus lo bantu ntar, hahaha..”, imbuh risna sambil menyipratkan air laut ke wajah Dini. “Biarin aja konak, emang gue pikirin, hahaha!!”, balas Dini seraya menyeburkan tubuh nya ketika gulungan ombak datang menerjang..</span><span class="apple-converted-space" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span></div> </span> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Gue Cuma senyam senyum mendengar celotehan cewek cewek genit itu.. Setelah puas berenang, kami ber enam mandi disalah satu kamar mandi rumah penduduk yang di sewakan untuk pengunjung pantai.. “Uuhhh puass dah berenangnya, wahh tapi jadi laper banget neeh..”, seloroh shinta di amini yang laen.. “Udah yuuk kembali ke camp, pasti si pay bete kelamaan nunggu kita..”, bilang fuad.. Dan kami pun berjalan beriringan menuju bukit yang di sebelah kanan pantai, dimana disitu sudah berdiri tenda kami..</span></div> </span> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">“Aduuh pay, lo baek banget deech.. tau aja kita lagi laper, hehehe..”, bilang Dini centil ketika tau kalau si pay telah memasak mie rebus ala kadar nya.. “ya iyalaahh, paidii gitu loochh..”, ujar si pay sok centil. Kami pun makan dengan lahab karena emang bener bener laper.. Kebersamaan dalam Kesederhanaan.. Hmm, terdengar indaah..</span></div> </span> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Setelah selesai makan, kami pun nyantai nyantai sambil ngobrol dan menghisap rokok..</span><span class="apple-converted-space" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span></div> </span> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">“sana buruan pacaran dah petang neeh, di jamin aman dah, qiqiqiqi..”, bilang shinta sambil terkikik, becandain gue ma Dini.. “aahhh apaan seeh lo shin..”, sahut gue cepat.. “yaelah pake malu malu segala gaya lo renn, hahahaha..”, kata seno mendukung ucapan shinta.. “hahahaha!!..” dan semua pada tertawa seru. Dini sang peri kecil pun Cuma tersipu malu..</span></div> </span> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">“Yaudah deeh, gue ma Dini keatas dulu yaa, awas ngintip lo!”, ancam gue ke shinta dan risna yang dari tadi ngegarapin gue mulu, seraya beranjak menaiki bukit diatas tenda nya seno dkk itu.. Dini masuk ke dalam tenda untuk berganti baju. Setelah beberapa saat, Dini keluar tenda Cuma mengenakan kaos yang terlihat kebesaran sepangkal pantat yang kulit nya putih mulus tanpa noda itu.</span><span class="apple-converted-space" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span></div> </span> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Celana dalam berenda dengan kait di samping pinggang kanan kiri yang Dini pake pun mengintip nakal..</span></div> </span> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">“Indah banget yaa renn, petang ini..”, kata Dini berdiri di pinggiran tebing yang bawah nya langsung lautan lepas. “iya Diin, sungguh indah..”, jawab gue cepat sembari mendekati Dini dari arah belakang dan memeluk nya.. Melingkarkan kedua tangan gue ke perut nya. Gue dekap erat seakan ga mau kehilangan seoarang cewek cantik yang sudah melumerkan hati beku gue selama ini.</span></div> </span> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">“Warna senja yang terlukis di langit begitu menakjubkan, gue suka banget.. Malah dari gue kecil, setiap petang gue selalu berdiri di balkon rumah untuk sekedar melihat dan merekam keindahan senja temaram di otak gue. Dan sekarang gue bisa melihat nya di langit luas.. Wonderfull..”, bilang Dini panjang lebar sambil mendongakkan kepala keatas untuk melihat warna senja yang begitu indah berpadu oleh kerlip bintang yang pada mulai menampakkan diri.. Gue pun juga ga nyangka kalau warna senja seperti sekarang ini begitu menyejukkan pandangan mata.</span></div> </span> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">“Gue ajak lo terbang ke langit luas untuk melintasi senja itu..”, kata gue sambil meraih tangan kanan Dini mengarahkan kedepan rada miring 45derajat. “Kita terbang Din, lihatlah ke bawah..”, ujar gue.. Dini pun melongokkan pandangan mata nya ke bawah, yang berupa lautan luas.. “Waah renn, gilaa berasa terbang beneran.. waahhhh kaya di film titanic yaa, hahaha..”, Dini tertawa senang.. Kebahagiaan itu terpancar dari raut wajah cantik nya yang selama ini membius gue..</span></div> </span> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">* * * * * *</span></div> </span> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">“Dinn, seandai nya gue punya kuasa dan Tuhan mengijinkan.. akan gue ambil senja temaram yang terlukis di langit luas itu buat lo.. Senja yang selalu menyita hati lo.. dan mempersembahkan<span class="apple-converted-space"> </span></span><i style="background-color: transparent;"><span style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #cc00cc; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">Sepotong Senja Untuk Dini..</span></i><span class="apple-converted-space" style="background-color: transparent;"><span style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span></span><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Karena ga mungkin gue mengambil semua nya..”, bisik gue lirih di dekat telinganya yang tertutupi helai helai anak rambut nya.. “hehehe.. gombal aah!” tapi makaciih yaa perhatian nya..”, ucap Dini tersipu malu..<span class="apple-converted-space"> </span></span></div> </span><div style="text-align: justify;"> <span style="color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 14px;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Gue cium mesra pipi kanan Dini, dengan semakin memeluk erat perut rata nya dengan tangan kiri.. kontie gue yang menegang keras tergenjet dan terselip hangat di belahan bongkahan pantat Dini yang berbalut celana dalam berenda tipis. “Auwww.. iihhhh nakal yaa, awas kamu!!”, pekik kaget Dini dengan manja terdengar, tatkala gue maju mundurkan lonjoran batang kontie itu menggesek gesek celah pantat kenceng nya, dan juga mulai menyusupkan telapak tangan sebelah kanan ke dalam kaos Dini yang kebesaran..</span><span class="apple-converted-space" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span></div> </span> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">“ Ouugghhhh!! Renn.. mmphhh!!”.. aahh!”, desah sensual Dini ketika buah susu 36B nya itu teremas oleh jemari nakal gue.. “ sshhhh.. ugghhh!”, lenguh Dini mulai keenakan ketika puting imut berwarna pinky itu juga terpilin oleh jempol dan jari telunjuk gue.. Dini pun segera mengalungkan kedua tangan nya melingkari di leher gue dengan tetap membelakangi gue.. Bongkahan toked besar yang sekel dan berasa hangat itu semakin membusung indah..</span><span class="apple-converted-space" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span></div> </span> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Dengan batang kontie menggesek dengan mantap di celah pantat Dini, kedua tangan gue juga mengurut dan meremas sepasang toked putih yang terhias urat berwarna hijau walau masih tertutup kaos yang di kenakan Dini. “Uugghhhh!! Renn, mmphhh!”.. sshhh!!..”, Dini mengelojotkan tubuh yang begitu menggairahkan untuk segera di entot itu, ketika jemari tangan sebelah kiri gue mulai mengelus elus celah lipatan memek yang masih juga tertutup celana dalam.</span><span class="apple-converted-space" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span></div> </span> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Basah, lembab, dan hangat terasa di jari telunjuk gue yang terus terusan mengusap nya..”renn, en.naak!”.. ugghhh!!” yeaa.aahhh!!”, Dini pun tak mau kalah menggoyangkan pantat bohay nya untuk melawan gesekan dari batang kontie gue. “aakhh Din, pantat loo empukk kenyall.. hmmm!!”, ucap gue disertai lenguhan nikmat tatkala pantat Dini terus menguleg uleg lembut.. Dini dengan pasrah mengangkat kedua tangannya lurus keatas ketika gue mulai melucuti kaos yang masih di pakai nya.</span><span class="apple-converted-space" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span></div> </span> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Setelah tubuh mulus bagian atas sudah telanjang, Dini membalikkan tubuhnya menghadap gue, dan langsung melumat bibir yang barusan akan mencumbu leher jenjang nya yang terbuka menampakkan kehalusan kulit putih berbulu halus yang membalut batang leher.. Dini memainkan lidah hangat nya di dalam mulut gue, dan mengajak menari lidah gue dengan sangat hot.. “ hmmm.. mmpphhh!”.. hemmmphh!!”.. suara dari bibir yang beradu di meriahkan deru ombak lautan yang beradu dengan batu karang..</span></div> </span> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Dini mulai mencumbu batang leher gue pelan pelan.. merayapkan lidah nya untuk membelit puting cokelat terang gue sambil tangan sebelah kanan merosot ke bawah untuk menggapai tonjolan kontie yang telah mengacung keras di balik celana pendek. Mengusap usap nya, mengelusnya keatas bawah dengan irama yang saling berkesinambungan dengan sapuan bibir dan lidah nya di tubuh gue.. Lidah basah dan lancip Dini terasa begitu hangat ketika melata kearah dinding perut gue dan segera menggelitik puser.. “aaahhh Dinn, gel.iiii..”, kata gue sambil bergidik kegelian.</span></div> </span> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">* * * * * * *</span></div> </span> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Dini menatap senja diatas langit untuk yang kesekian kalinya, sebelum kedua jemari lentik berkulit lembut kedua tangan nya memerosotkan celana pendek yang gue pakai.. “thoiing” menjulur keluar lah lonjoran batang kontie gue yang ngaceng keras dan berurat itu, membentur wajah cantik Dini diiring pekik kaget “ ii.iihhh nakal banget seeh, ga sabaran amat, huuu..”, celoteh Dini memarahi batang kontie gue dengan mimik wajah yang lucu.. haha.. Kalo mengenang kejadian itu, gue ketawa sendiri, hehehe..</span></div> </span> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">“ Yee malah ngangguk angguk lagi, perlu di kasih pelajaran neeh kontol..”, bilang Dini vulgar ketika tau gue memainkan otot di batang kontie biar bisa mengangguk angguk.. “Lheep.. lheep.. Sleeeepphhhh!!”, anjriiittttt, begitu dua kali menyapukan lidah hangat nya di sekujur batang kontie, tanpa ampun Dini langsung mengelomoh dan men deep throatt dengan ganas.. “Ouugghhhh!!” Shit!!” gi.gilaa lo Dinn, enaa.aakk bahhngee.eetttshhh!!!”, teriak gue gila melihat dan merasakan ulah binal si peri kecil..</span></div> </span> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Kedua tangan nya ditaruh di pinggang gue, dengan berjongkok Dini terus terusan mengulum di sertai belitan lidah di sekujur lonjoran batang kontie gue. Di kocok nya kontie besar berurat menonjol itu dengan cepat lewat mulut mungil berbibir tipis dengan mantap, sambil menolah nolehkan wajah nya ke kanan kiri.. ”cleepp.. cleppp..cleepphhh!!”, suara penuh birahi tercipta diatas bukit.. Sungguh sangat mengasyikkan bercinta di alam bebas.. haha..</span></div> </span> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Gue menggigil kedinginan begitu juga Dini. Karena angin laut berhembus rada kencang petang itu.. “Din ke tenda aja yuuk, dingiinn neeh..”, ajak gue seraya mengangkat tubuh yang padet berisi setengah bugil itu dari posisi nyepong.. “Oke daah, gue juga dingin..”, jawab Dini Cepat. Sebelum memasuki tenda dome, lagi lagi Dini memandang keatas sambil bergumam,”You are so beautifull.. I’ll miss you at all times..”</span><span class="apple-converted-space" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span></div> </span> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">“Bentar renn kita bersulang dulu, gue bawa contreau kok..”, ucap Dini sembari mengeluarkan sebotol minuman import. Dituangkan nya contreau itu ke dalam dua wine glass.. “gleek.. gleekk” ter tenggak lah minuman yang bisa membikin badan menjadi hangat hangat itu.. “gleek.. gleekk” tenggakan kedua pun menyusul mengaliri tenggorokan kami berdua.. huuu.uuh hangaat.. Dan kami pun sedikit mulai rada ‘tinggi’</span></div> </span> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">* * * * * * *</span></div> </span> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Gue duduk diatas tumpukan tas ransel dengan menyelonjorkan kedua kaki lurus kedepan. Peri kecil yang gue sayang itu mulai</span><span class="apple-converted-space" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span></div> </span> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">mendekati lonjoran batang kontie yang telah tegang mengacung, dengan merangkak kan tubuh putih nya yang Cuma bercelana dalam disertai dengan tatapan mata yang menggoda..</span></div> </span> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Hati gue dah berdegub kencang membayangkan kenikmatan yang luar biasa melalui servis oral Dini yang begitu perfecto. Dipegangnya ujung kepala kontie yang terlihat memerah itu dengan telapak tangan dan jemari lembut yang terasa hangat di kulit kontie, seakan melawan hawa dingin angin malam lautan..</span><span class="apple-converted-space" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span></div> </span> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Kecupan kecil di lubang kepala kontie disertai jilatan lidah merah basah Dini yang membalur kulit kepala kontie terasa begitu hangat dan nikmat. Semantara jari lentik nya yang memegang batang kontie gue, mulai mengusap dan mengocok naik turun dengan cepat tatkala bibir tipis menggemaskan itu sudah mengulum ngulum di sertai sedotan kuat di daerah kepala kontie..</span><span class="apple-converted-space" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span></div> </span> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">“ Ouughh Dinn, nikmathh..”, bisik gue mulai diserang gairah..</span><span class="apple-converted-space" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span></div> </span> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Dini semakin bersemangat ketika gue sudah mulai melenguh keenakan. Di urutkannya dengan ketat jemari berkulit putih itu kearah pangkal kontie gue.. Dengan begitu otomatis area di sekitar leher kontie kulitnya juga semakin membuka melebar. Langsung saja Dini mencaplok kepala kontie sebatas leher dan menguaskan lidah lancip yang begitu atraktif itu ke leher kontie..</span><span class="apple-converted-space" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span></div> </span> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">“ Asyiikk bangettsshhh Din.. Ouugghhh!!”.. Aahhhh!!!..”, desah penuh ekspresi nikmat terucap dari bibir gue, ketika mulut mungil yang sebelumnya Cuma mengulum kepala kontie, tiba tiba langsung men deep throat begitu dalam lonjoran batang kontie gue “ sleeeepphhhh!” sampai menyentuh tenggorokannya, dan mengempot ngempot kan kedua pipi mulus nya seakan akan mengunyah sesuatu.. “emmpphhh.. emmphh..” suara dari bibir tipis Dini ketika tersumpal batang kontie yang berurat itu..</span><span class="apple-converted-space" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span></div> </span> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Kedua telapak tangan gue memegang dan mengelusi kepala Dini. Pelan pelaan, kepala yang berhiaskan rambut shaggy ber highlite warna merah panda itu mulai naik dengan gerakan melingkar atau spiral. Bersamaan dengan gerakan spiral itu, jemari lembut tangan Dini menarik turun bagian bawah batang kontie menegang gue.</span><span class="apple-converted-space" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span></div> </span> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">* * * * * * *</span></div> </span> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Gue pun bisa merasakan bagian kepala kontie berurat itu mulai membengkak dan begitu sensitif, ketika mulut mungil dan bibir tipis Dini mencapai bagian atas.. “uugghhh Dinn.. sshhh..” desah kenikmatan terus terucap, ketika gue merasakan kenikmatan dari jilatan dan kuluman Dini begitu menggelitik dan merasuk ke dalam seluruh urat urat syaraf yang terdapat disana..</span><span class="apple-converted-space" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span></div> </span> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Selesai melumat kepala kontie yang sudah membonggol dari tadi, Dini menurunkan kepalanya mengulangi dengan gerakan yang sama.. naek.. turun.. perlahan tetap dengan gaya spiral nya. Jemari tangannya tak lupa tetap mengocok lonjoran kontie untuk menambah kenikmatan yang sedang gue rasakan.</span><span class="apple-converted-space" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span></div> </span> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Dini mengulangi nya terus menerus dengan perlahan dan semakin cepat. Gue yang terpaku dengan aksi dahsyat Dini mulai tak kuat menahan gelombang ombak birahi yang terus terusan mendera.. Kepala gue mulai terdongak keatas menatap langit langit tenda dome dengan memelengkungkan tubuh telanjang gue. Dini Amalia seorang jebolan Siluet Model Agency melakukan itu semua dengan begitu luar biasanya..</span><span class="apple-converted-space" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span></div> </span> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Tak sedikit pun gigi putih yang berjajar rapi penghias mulut mungil itu menyentuh kulit dari lonjoran batang kontie yang urat urat nya semakin menonjol keluar memperlihatkan keperkasaannya. Jemari lentik dari tangan yang satu nya juga tak henti henti nya meraba pantat dan lubang sun hole seiring kaki gue yang melebar tanpa gue sadari karena kenikmatan dari service oral Dini yang begitu ahli..</span><span class="apple-converted-space" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span></div> </span> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Kuku dari jemari tangannya pun sesekali menyocok di libang pantat gue.. “ oohhh shitt!!”.. aakhh Din..”, rengek gue menahan hasrat yang menggoda. Batang kontie gue rasakan sudah berdenyut denyut penuh nikmat, membuat seluruh otot di tubuh gue meregang.. Semakin lama kenikmatan yang gue peroleh dari mulut Dini semakin menggila.</span><span class="apple-converted-space" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span></div> </span> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">“ Diinnn.. ugghhh!”, hanya itu kata yang terucap dari mulut gue, dengan benak yang melayang layang entah kemana, dan dengan menggelinjangkan tubuh kesana kemari ter terjang oleh sapuan gelombang kenikmatan yang menghantam seluruh urat syaraf di seluruh tubuh gue.. “ hehe, enak renn?” hmm?”, tanya Dini menggoda dan langsung “leeepphhh!” menelankan kontie gue ke dalam mulutnya yang terasa hangat dan basah tanpa perlu mendengar jawaban gue.</span><span class="apple-converted-space" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span></div> </span> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Ketika semakin tinggi dan tinggi kenikmatan seks yang gue alami, pelan pelaann mulai terasa sesuatu yang pastinya sangat nikmat kalau di keluarkan lewat ujung kontie, untuk meraih puncak orgasme. Tiba tiba ada sesuatu yang menahan laju pejuh gue.. “ Ugghhh!!!”.. Dinn..”, lenguh gue ketika berusaha meronta, menggeliat dan berkelojotan. Berusaha melepaskan sesuatu yang menahan laju aliran pejuh yang sedang mengalir didalam lonjoran kontie.</span><span class="apple-converted-space" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span></div> </span> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Tetapi sesuatu yang menahan aliran pejuh itu juga semakin kuat melawan.. “fyuuhhh” perlahan lahan kemudian, gue kembali kealam sadar. Gue lihat wajah cantik yang berhias butiran keringat di dahi nya itu sudah tersenyum maniisss tepat didepan wajah gue, sedang buah toked 36B yang mulus berkulit lembut dengan urat hijau sebagai hiasan dan berputing pinky itu tergelantung dengan nafsuin..</span><span class="apple-converted-space" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span></div> </span> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">* * * * * * *</span></div> </span> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">“ Ii.iihhh, nakal..”, pekik sang empu nya toked kaget, karena dengan tiba tiba gue remes bongkahan daging hangat dan gue pilin juga puting pinky yang telah mengeras itu.. Gue longokkan kepala kebawah untuk mengetahui ada apa gerangan sesuatu yang menahan laju iar kenikmatan yang sebenernya akan segera tersembur melalui pipa kontie..</span><span class="apple-converted-space" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span></div> </span> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Ahaa.. Tangan putih berkulit lembut punya Dini ternyata menggenggam dengat erat, mencekiknya persis di leher kontie. “ save it for me, coz i know the better place for it, my guardian..”, bisik Dini dengan senyum menggoda, dan “cuuppp” kecup mesra mendarat di pipi kanan gue.. Ooh godd.. Sangat luar biasa apa yang baru saja gue alami dan rasakan. Belum pernah gue di kendalikan seperti ini..</span><span class="apple-converted-space" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span></div> </span> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Hmm, Dini bener bener mengeluarkan jurus jurus mematikan yang di kuasainya melalui kitab sakti wasiat iblis. “ Enakk khan renn, hihii.hihii..”, tawa centil Dini mengembang, setelah menarik gue keatas nirwana kenikmatan dan menjatuhkannya kembali dengan telak ke bumi, sebelum gue bener bener mencapai puncak nirwana itu..</span><span class="apple-converted-space" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span></div> </span> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">“ Enak Dinn, tapi.. bisa klepek klepek neeh kontie gue kalo lo cekik terus terusan kek gene..”, ujar gue protes.. “ hihihii.. aduuch, sorry yaa kontol nakal yang gemessiiinnnn.. Tapi jangan klepek klepek dunk, bisa linglung ntar si Dini Amalia..”, jawab Dini ngobrol dengan lonjoran kontie gue yang masih tetap ngaceng menantang menunjukkan keangkuhannya.</span><span class="apple-converted-space" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span></div> </span> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Dingin nya angin lautan tak mempan menghilangkan kehangatan yang tercipta di balik tenda dome.. “gleek.. gleekk” suara tenggakan terdengar lagi dari wine glass yang berisi contreau. Mengalir melalui tenggorokan gue dan Dini.. Yuupz, sesekali kami berdua menenggak minuman biar lebih mengasyikkan.. hehe..</span><span class="apple-converted-space" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span></div> </span> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Gue langsung merebahkan tubuh beralaskan matras dan berbantal tas punggung untuk melanjutkan pertempuran sengit dengan Dini.</span><span class="apple-converted-space" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span></div> </span> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Dini menempatkan kedua lututnya disamping pinggang gue, kedua telapak kaki belalang yang pergelangan kaki sebelah kiri berhiaskan gelang kaki emas putih berliontin hati, menekan sisi luar kedua paha gue dan perlahan kemudian, Dini menggeser tubuh telanjang nya yang sangat sangat menggairahkan cuma bercelana dalam itu diatas perut gue..</span><span class="apple-converted-space" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span></div> </span> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Dengan gerakan erotis penuh dengan kesensualitasan, di lepasnya pengait celana dalam itu dari kedua sisi nya.. “sreeth” dan terlepaslah celana dalam tipis berenda yang baru saja membungkus memek tanpa jembie nya, teronggok diatas perut gue..</span><span class="apple-converted-space" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span></div> </span> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Ohh shitt!! Gue dah ga tahan lagi, langsung aja gue perah buntalan toked yang mengkilat karena keringat dan terpantulkan oleh cahaya dari lampu badai yang tergantung di sisi tenda dome.</span><span class="apple-converted-space" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span></div> </span> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">“ Ougghhh!”.. aakhh!”.. en.naakkhhh renn.. mpphhh.. sshhh!”, desahan seksi keluar dari bibir tipis yang beberapa menit lalu memberikan teknik oral tingkat tinggi.. “heemmpphhhh, haruummm.”, kata gue dalam hati ketika tangan putih Dini yang panjang itu menjejalkan celana dalam yang sudah basah oleh cairan gairah ke hidung gue..</span></div> </span>

Cerbung : Sepotong Senja Untuk Dini (Part 11)

Judul : Sepotong Senja Untuk Dini Penulis : Clothingk Source : SemprotLagi Kami pun meluncur ke stasiun, dimana seno, fuad, risna,...

+ Baca selengkapnya »

Cerbung : Sepotong Senja Untuk Dini (Part 10)

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7uL9XL78StIAwrFpTll4j0BIIF_nu-8qhmaPUY-46Q3aY0VfSFpzlyQFb2dfKSoiqKPf1NJr5XqneBA1Fh0XkojvzR36QOzeW4Xkl_ifZOBDhyY57Q_WwhBIuKRzVjJ1Gm3-C5x5g6YA/s1600/sepotong+senja+untuk+dini.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="205" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7uL9XL78StIAwrFpTll4j0BIIF_nu-8qhmaPUY-46Q3aY0VfSFpzlyQFb2dfKSoiqKPf1NJr5XqneBA1Fh0XkojvzR36QOzeW4Xkl_ifZOBDhyY57Q_WwhBIuKRzVjJ1Gm3-C5x5g6YA/s320/sepotong+senja+untuk+dini.jpg" width="320" /></a></div> <div style="text-align: center;"> Judul : <b><i>Sepotong Senja Untuk Dini</i></b></div> <div style="text-align: center;"> Penulis : <a href="http://www.semprot.com/member.php/112775-clothingk" rel="nofollow" target="_blank">Clothingk</a></div> <div style="text-align: center;"> Source : <a href="http://www.semprot.com/showthread.php/924802-cLothingk-gt-gt-Sepotong-Senja-Untuk-Dini-lt-lt" rel="nofollow" target="_blank">SemprotLagi</a></div> <br /> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="background: #FAFAFA; color: #333333; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Kaki kiri selly yang tampak putih terawat itu berada ditengah tengah kaki Dini yang sedikit terbuka, so you know bro?, dengan posisi seprti itu, Dini ternyata ga Cuma menggesek gesekkan pantat semok nya tetapi juga selangkangannya.. Kadal!! Gue yang merhatiin mereka Cuma bisa memposisikan letak kontie gue yang nyelip ga karuan.. haha.. tangan kanan selly gue liat meraba raba paha mulus Dini, sedang tangan kirinya mulai beraksi dengan melingkari perut ramping Dini dan memeluknya agar posisi mereka semakin erat.. bahkan gue liat tangan kiri selly merambat kebawah dan mengelus elus dengan nakal selangkangan Dini.. What the fuck!!.. Dini masih aja bergoyang hot tanpa menyadari kemben sebelah kanan yang dipakai nya rada melorot dan tersingkap, sehingga menampakkan sembulan daging putih toked Dini yang ber glitter itu semakin terpampang dengan jelas.. Waduh biyung.. gue semakin ga tahan dengan live show yang sangat menggugah napsu itu. Dini pun tak tinggal diam terhadap serangan selly..<span class="apple-converted-space"> </span></span><span style="color: #333333; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><br /> <br /> <span style="background: #FAFAFA;">Kedua tangan Dini terjulur kebelakang, kearah paha mulus selly dan merayapkan pelan pelan kedua telapak tangannya yang menyentuh paha itu keatas.. gaun selly yang minim dan berpotongan pendek otomatis kian tersingkap. Kadang kadang pas gue liat tangan Dini merayap terlalu terlalu tinggi sehingga kaum clubbers yang nge dance di sekeliling Dini dan selly bisa melihat belahan pantat selly yang tercover g-string hitam yang seksi.. keduanya masih terus aja asyik bergoyang mengikuti hentakan irama dari Disc Jockey yang kebetulan malam itu menampilkan DJ Wanky. Payudara 36B kebanggaan Dini ikut berloncatan seakan memaksa agar terbebas dari himpitan bra dan baju kemben yang Dini pake. Pada mommet tertentu, gue liat selly mendaratkan kecupan lembut penuh gairah kearah pundak putih sebelah kanan Dini yang telanjang karena Dini Cuma ber kemben.. So bitchy.. So naughty.. “ wah, semprull neh si selly.. bisa bisa Dini jadi lesbi.”, kata gue bersungut sungut sambil terus menghisap rokok.</span><br /> <br /> <span style="background: #FAFAFA;">• * * * * * * *<span class="apple-converted-space"> </span></span><br /> <br /> <span style="background: #FAFAFA;">Karena kelamaan ngaceng, gue kebelet pipis.. “ aah sialan neeh kontie, giliran ada pemandangan bagus malah bikin acara sendiri.”, gerutu gue dan segera beranjak ke toilette.. Setelah buang hajat, gue pun kembali ke dalam area ajojing. Club semakin penuh sesak dengan pengunjung dari berbagai kalangan.. uuhh pengap man!!<span class="apple-converted-space"> </span></span><br /> <br /> <span style="background: #FAFAFA;">Ketika gue menolehkan pandangan kearah Dini dan selly, gue ngeliat ada dua cowok yang mulai rese mengganggu keasyikan Dini dan selly bergoyang ria. Gue tetep stay cool melihat keadaan semua itu karena menurut gue, keadaan Dini dan selly masih save. Tapi kemudian kedua cowok itu mulai memaksa untuk berdansa dengan Dini dan selly. Mereka memeluk Dini juga selly yang memang tampak paling menggairahkan diantara para clubbers itu dari belakang, dan memaksa untuk melakukan dirty dance seperti yang Dini selly lakukan barusan. “ Anjriitttt!!” ga bisa gue biarin neh kalo dah ngelunjak kek gini.”, batin gue ketika kedua cowok rese itu mulai menggesek gesekkan selangkangannya ke kedua pantat pantat sensual milik Dini juga selly. Gue liat Dini dan selly berontak dan berteriak teriak mengatakan sesuatu ke kedua cowok itu. “ aah sialan rame banget neeh club.”, kata gue dalam hati sambil menyibakkan para clubbers untuk mencari jalan kearah Dini dan selly. Clubbers yang sedang berdansa di sekeliling Dini sebenernya tau akan hal itu, tapi mereka ga mau melerai atau takut, gue juga ga tau.<span class="apple-converted-space"> </span></span><br /> <br /> <span style="background: #FAFAFA;">Ketika gue berhasil lolos dari kerumunan clubbers, gue pun langsung bergegas kearah mereka para cowok cowok itu dari belakang dan “sreethh!!!”, “ WOII!!!!”, suara krah baju dari kedua cowok yang gue tarik kenceng, dan teriakan keras gue mengagetkan mereka. Gue langsung menarik tangan Dini dan selly untuk menjauhi kedua cecunguk brengsek itu. “Renn, tolonggg!!”, teriak Dini ketakutan sambil memeluk selly. “ tenang Din, biar gue urus kedua kutu ga berguna ini.”, jawab gue cepat sambil menolehkan wajah kearah kedua cowok rese` itu. Dan langsung gue liat cowok ber topi itu sudah mengayunkan kepalan tangan berbentuk bogem mentah itu kearah wajah gue, diiringi jerit Dini,” AWASS RENNOOO!!!..”.. “ kadal!!!, kalo kena bisa ompong neh gigi.”, gumam gue. Meski gue ga mendalami ilmu beladiri, tapi pengalaman gue yang pernah hidup di jalanan bersama temen temen dari terminal dulu menjadikan gue seorang cowok bernaluri ‘pembunuh’ dan memiliki insting yang kuat yang tertanam dalam diri gue..<span class="apple-converted-space"> </span></span><br /> <br /> <span style="background: #FAFAFA;">Dengan gaya menghindar ala si tua gila sahabat wiro sableng dan reflex yang sudah mengalir dalam setiap aliran darah gue, kedua tangan gue langsung menangkap pergelangan tangan cowok ber topi itu, menarik tangan sesuai arah pukulannya sendiri disambut dengan kaki kanan yang gue majukan untuk menjegal kaki lawan sehingga posisi tubuh gue membelakanginya. Dengan sedikit membungkukkan badan, pergelangan tangan cowok bertopi yang gue pegang itu langsung gue banting. Gerakan yang aduhai dari gue tadi sukses membenturkan tubuh cowok bertopi itu ke floor dance dengan kerass “ BRUAKKK!!” .. Gue liat cowok ber topi terkapar tak bergerak sama sekali. Maybe bantingan gue cukup kuat. Terima kasih si tua gila.. “ AIHH.. AWASS!!”, jerit Dini dan selly berbarengan. “WHUUTT!” suara sabetan dari tangan yang menggenggam sesuatu itu menerjang tubuh gue.. gue sukses menghindarkan tubuh dari sabetan yang ternyata pisau cutter itu. Tapi karena badan gue limbung tersenggol tubuh dari pengunjung club, tak pelak mata pisau cutter berhasil merobek celana jeans hitam yang gue pake.<span class="apple-converted-space"> </span></span><br /> <br /> <span style="background: #FAFAFA;">“shitt!!!”, gerutu gue sambil menahan rasa nyeri di paha kanan gue yang ternyata berdarah. “Hmm.. bedebah kau!”, umpat gue sambil menatap cowok yang berdiri di depan gue, yang ternyata adalah rudi. Cowok yang tertolak cinta nya oleh Dini. “ hahah, Cuma segitu kemampuan lo??” hah!!”, ejek rudi penuh senyum kemenangan ketika kibasan pisau cutternya mengenai paha gue.. “ Hahaha.. ayo maju lo kambing congek!!”, teriak gue kearah rudi, memancingnya supaya mengayuhkan tangan yang bersenjata itu. “ Ciaattt “, rudi pun mengayuhkan tangan yang menggenggam pisau cutter kearah gue, tanpa memperhatikan self defence nya.. Tapi karena sekarang gue lebih siap dan tidak hilang konsentrasi, gue pun mengayuhkan tangan kiri gue untuk menahan tangan rudi yang menggenggam pisau itu.. “ Bleegh!”, suara benturan tangan beradu, dan tanpa ampun 4x pukulan tangan kanan gue dengan telak menghantam ulu hati si cowok tengil, rudi yang terbuka bebas tanpa perlindungan. Ketika badannya terhuyung huyung ke belakang, dengan rada berlari gue bertumpu pada pijakan kaki kiri sebagai tumpuan untuk sedikit meloncat, dan menghajarkan tendangan telapak kaki kanan yang gue pelajari dari kitab sakti delapan sabda dewa, yang juga mengarah ke ulu hati si rudi dengan telak.. “ BLAAA..AAGGHHHH !!!!!!!“.. dan teriak kesakitan keluar dari mulut rudi,“ AA..AAGGGHHHH!!.”<span class="apple-converted-space"> </span></span><br /> <br /> <span style="background: #FAFAFA;">* * * * * * *</span><br /> <br /> <span style="background: #FAFAFA;">Gue dekati rudi. Sambil berjengkeng, gue jambak rambut bergaya spike itu dan menghadapkan wajahnya kearah gue.. “ PLAAKK!!.. PLAAKKK!!” suara tamparan telapak tangan kanan gue menghajar pipinya dan mengalirlah darah dari sudut bibirnya.. “ Ayyoo bangun!” hah?”.. bangun kagak lo!!”, bilang gue dan,” PLAAKKK!..” tamparan terakhir dirasakan rudi. “ Aam..ammpuun reenn.. amppu.unn, g.ggue j.jan..jii ga akan gang,gangguinn Din.nnii..”, ucap rudi terbata bata. Tak lama kemudian, security club mengamankan kejadian heroik yang barusan gue alamin. “Aadduuhh!!”, teriak gue kesakitan ketika gue baru menyadari kalo paha gue terluka terkena kibasan mata pisau cutter. “ aduh paha lo luka neeh ren.”, ucap Dini dan selly hampir bersamaan. “ aah gapapa kok Cuma luka kecil aja.”, jawab gue sambil meringis karena luka nya emang perih, dan masih sempet sempet nya gue ngeliatin gaun selly yang seksi setengah paha dengan tali kecil di kedua pundaknya. “ dibawa ke rumah sakit ya renn.”, ujar Dini khawatir. “ alaah udah gapapa kok Din..”, sahut gue cepat padahal gue takut di suntik.. haha.. tapi kalo nyuntik jangan tanyaa haha.. “ yaudah kalo gitu di bawa ke rumah gue aja Din, si reno.. “, usul selly. “ oke deh, yukk.”, jawab gue dan Dini bersamaan.</span><br /> <br /> <span style="background: #FAFAFA;">Rumah mungil yang terlihat asri.. kami pun dah nyampe diruang tengah. “ ren, lo duduk nyantai disini dulu.. gue mo ganti baju, yuuk sell.”, ajak Dini ke selly sambil berjalan ke arah kamar. Sepeninggal mereka berdua, gue melepas celana jeans dan tinggal mengenakan boxer. “ uuhh.. perih banget lukanya.”, keluh gue. “ ckleek” suara pintu kamar terbuka, dan melangkahlah kaki jenjang selly kearah gue. Dengan balutan gaun tidur warna merah seperempat paha yang tipis rada transparan dari bahan sutra disanggah dengan tali kecil di kedua pundaknya, buah susu selly terlihat bergerak bebas. Puting nya pun tercetak jelas.. Ooh shitt!!.. tak lama berselang, Dini juga muncul dari kamar selly mengenakan gaun tidur warna hijau muda. Nobra.. goncangan toked 36B nya juga terlihat mantap, puting mungil pinky nya nyeplak terlihat..</span><br /> <br /> <span style="background: #FAFAFA;">• * * * * * * *</span><br /> <br /> <span style="background: #FAFAFA;">“ Hihihi.. “, terkikik selly sambil melihat kearah bawah. Dini pun juga ikut terkikik setelah tau apa yang terjadi gerangan.. “ kenapa sehh pada ketawa.”, tanya gue bingung melihat tingkah Dini dan selly. “ liat ke bawah tuuh, rennn.”, ucap Dini. Ketika gue melongokkan pandangan ke bawah.. Busyeettt.. Ternyata kontie gue udah mengacung dengan sendirinya, tanpa ngasih laporan ke gue. Terbentuklah tenda di karenakan tonjolan dari batang kontie yang udah menegang.. kedua cewek cantik itu pun beranjak jongkok di hadapan gue, tepat di depan kontie.. hohoho.. “ luka nya gimana renn?”, tanya selly tapi dengan wajah mantengin kontie dengan takjub. Dini gue liat senyum senyum kearah gue, masih dengan tatapan mabok kebanyakan minum tadi waktu di club. “ lukanya dah gapapa kok, Cuma tergores dikit.”, jawab gue cepat.. tiba tiba.. “ hueekk!” Dini mengatupkan telapak tangan kirinya ke mulut dan langsung lari ke arah kamar mandi.. “ terlalu tinggi cewek lo, renn.”, bilang selly sembari meniup luka gue. Tangan berkulit putih selly mulai diletakkan dipaha bagian bawah gue..</span><br /> <br /> <span style="background: #FAFAFA;">• * * * * * * *</span><br /> <br /> <span style="background: #FAFAFA;">“ Reno, lo biar di obatin selly yaa.. gue pusing banget neeh.”, kata Dini sambil melihat kearah gue ma selly.. “ iya gapapa Din, lo tidur aja duluan biar istirahatnya cukup.”, jawab gue cepat. “ sorii ya renn, gue tidur dulu.. sell tolong rawat reno dulu yaa.”, ujar Dini sambil melangkahkan kaki ke dalam kamar, dan langsung tidur.. Sepeninggal Dini, selly masih aja jongkok di depan gue. “ bener neeh ren luka nya gapapa?”, tanya selly dengan memandang wajah gue. “ beneran lagi sell.”, jawab gue.. “ hehehe, meski lagi terluka gini, tapi fungsi organ lo yang satu ini tetep aja bandel.. hii.hihi.ii..”, goda selly genit. “ gila reen, gede bangett.. gue pegang yaa.”, kata selly langsung memegang dan mengelus lonjoran batang kontie gue yang masih terbungkus boxer.. “ uugh.”, lenguh gue lirih, merasakan sentuhan telapak tangan selly.. “ shreett.. shrett..” di pelorotkan nya boxer yang gue pake sampe mata kaki gue. “ wow.. gila gede juga panjang, baru kali ini gue ketemu yang mantep kek gini..”, selly berkata sendiri dengan pandangan mata tak mau lepas dari batang kontie yang telah dipegangnya, dan langsung mengurut lembut lonjoran batang kontie gue.. “ ahh.. mmph..”, desah gue keenakan ketika merasakan urutan telapak tangan selly yang terasa hangat itu, berubah menjadi kocokan kocokan lembut tapi intens.. “ cup..cuup!..cupp!.. lheeppp!!”, di cucup cucup kepala kontie yang udah memerah itu, dan di jilat selly dengan mantap leher kontie gue.. “ ssshh.. uuhh.”, desis gue keenakan dengan service lidah selly.. Posisi selly yang jongkok di depan gue, membuat gue bisa melihat jelas paha putih berikut celana dalam g-string warna hitam yang dipake selly.. “ Ouughh!!”, kata kata nikmat kembali terlontar dari mulut gue, ketika merasakan bahwa batang kontie gue yang urat urat nya telah menonjol keluar itu, terhisap setengah didalam mulut mungil selly..<span class="apple-converted-space"> </span></span><br /> <br /> <span style="background: #FAFAFA;">Kedua telapak tangan gue pun langsung memegangi kepala selly yang mengangguk angguk mengoral kontie.. Kedua tali kecil penyangga gaun tidur selly mulai jatuh pelan pelan ke siku tangannya. Toked putih yang tak sebesar punya Dini tapi terlihat ranum menggemaskan itu mulai terlihat jelas. Sekitar 34B sesuai dengan tinggi badannya yang sekitar 167cm.. Tak mau berlama lama, sambil rada membungkuk, gue raih sepasang toked mulus punya selly dan memerah nya dengan penuh gairah.. karena posisi gue yang rada membungkuk , maka gue juga tak lupa memberi kenikmatan yang lebih buat selly, dengan menjilat jilat dan menyentil nyentilkan ujung lidah gue ke dalam lubang telinga selly.. “ aahhh... reen, ge.ggellii.ii.”, bilang selly setelah melepas kelomohan mulutnya terhadap kontie gue, sambil bergidik kegelian.. “ iiihh gila reenn, kontol lo gede banget, gue sukaaa.. hemmmhh!!.. hemmhhh!!”, bisik selly langsung mengocokkan mulut mungilnya dengan cepat ke batang kontie gue yang udah ngeluarin cairan pre cum berkali kali karena begitu horny nya gue.. “ ploop!.. plopp!!.. sluurpp!! Slurpp!.. clop. Clopp!.. cloppp!!”, begitulah perpaduan bunyi birahi yang tercipta..<span class="apple-converted-space"> </span></span><br /> <br /> <span style="background: #FAFAFA;">• * * * * * * *</span><br /> <br /> <span style="background: #FAFAFA;">Jemari jemari lembut selly pun tak lupa untuk mengelus dan memelintir buah peler gue satu persatu.. pelaan pelaaan, dan berulang.. “ sshhh!!”.. uugh.. AAHHH!!”, pekik gue, ketika selly men deep throatt lonjoran kontie gue.. “ ooh shitt.. enekk banggettt!!”, bilang gue dalam hati. Selly langsung melatakan lidah hangat warna merahnya ke sekujur batang kontie dari atas ke bawah, setelah memberikan deep throat.. sembari menguas nguas batang kontie dengan lidahnya, kedua tangan selly pun mengangkat kedua kaki gue ke atas, dan “ Oughhh!!!!”, rintih nikmat gue terpancar.. Yuupz, selly juga menggelitikkan dan menyapukan lidah basah nya ke area sun hole gue, dengan masih mengocok ngocok kontie dengan jemari putih tangan kanan nya.. “Anjriittt!!!” sumpah nikmat geli geli gimana gitu.. Karena terlalu nikmat dan ga tahan, langsung gue tarik selly keatas, berdiri di depan gue. Otomatis gaun tidur yang dipakenya langsung merosot turun kebawah dan teronggok diatas lantai.. Tubuh bugil yang masih ber g-string itu terpampang didepan mata gue.. menggairahkan.. Kedua toked itu langsung menjadi sasaran remasan dan urutan dari telapak tangan gue.. hmmm.. kenyal dan anget pun segera gue rasain..<span class="apple-converted-space"> </span></span><br /> <br /> <span style="background: #FAFAFA;">Gue genggam dari pangkalnya, uruut pelaan nyampe ujung yang berputing cokelat muda itu, dan langsung gue pelintir rada keras.. “ aahhh renn, enn.aak.hhh.. uughh!”, bilang selly keenakan, ketika lidah gue juga ikut menari menyusuri kulit perut dan mengulik ngulik pusar bersih milik selly.. Selly berpegangan kepala gue, waktu kedua jemari tangan gue mulai menarik lepas g-string yang membalut pantat sekel dan memek selly.. Memek selly terlihat begitu basah, celah lipatannya yang terlihat juga masih sempit itu begitu mengkilat terkena cairan rangsang yang keluar dari bibir memeknya.. jembie dipotong tipis segitiga seperti jembie nya luna maya waktu ngentot sama ariel.. Sambil terus memilin milin puting cokelat muda selly, mulailah gue jongkok dibawah selly dan perlahan gue jilat sekujur lipatan bibir memek selly yang begitu menggoda dengan warna cokelat terang semburat putih.. “ cuup!..sruptt!..shreerptt!” suara indah tercipta.. “ ooh Shitt!”.. lidd.dah l.lo.. pin.nterr.. bange.eettshhh!.. reen.nn!!, ceracau dan gelinjang tubuh selly penuh gairah yang membara.. “ udah renn, udahh.. gue ga tahan.. cepet kontolin gue renn..”, rengek selly tak tahan pengen di entot..<span class="apple-converted-space"> </span></span><br /> <span style="background: #FAFAFA;">• </span><br /> <span style="background: #FAFAFA;">* * * * * * *</span><br /> <br /> <span style="background: #FAFAFA;">Selly langsung menaikkan tubuh rampingnya dan duduk diatas lonjoran batang kontie gue.. gue pun menegakkan tubuh sebentar untuk melumat buah dada 34B selly yang mengkilat terkena keringat.. “ uugghh renn.. e.eenaa.kkhhh!”, desis selly ketika puting cokelat terang itu gue kunyah kunyah perlahan.. “ reennn...”, kata selly lirih sambil memegang batang kontie gue, di pas kan nya ke lobang memek yang membasah itu.. “ sleph..” “ aahh”, suara kepala kontie gue terselip di bibir memek selly, diikuti desahannya.. “ sleep..” selly menurunkan pinggulnya lagi dan menyeliplah kontie gue sebatas lehernya.. “ aaahhh!”, desah gue dan selly bersamaan.. “ gilaa masih sempit juga neeh memek .”, batin gue sambil kedua telapak tangan mengusap usap pinggang kanan kiri selly yang licin terkena keringat.. dan “ SLEEEPHH!!” selly menyentakkan pinggulnya dengan keras ke bawah, tertelan lah lonjoran batang kontie gue menyusup dalam dalam tertelan dalam kehangatan memek nya selly... “ Ouuuughhhhh!!!”, teriak kami berbarengan merasakan nikmat nya gigitan memek sempit yang bergerinjal dan rojokan batang kontol yang berurat urat.. “ kontol lo nikmatt banget sayang.. memek gue penuh sesak.”, kata selly kemudian nge deep kiss gue dengan hot nya..<span class="apple-converted-space"> </span></span><br /> <br /> <span style="background: #FAFAFA;">Di balurkan nya lidah hangat itu kedalam mulut gue, untuk mengajak lidah gue menari bersama.. Lidah gue pun menyambut hangat pilinan dari lidah selly dan mulai di goyangkanlah pinggul bahenol yang menekan erat kontie gemuk yang bersarang di dalam memek nya.. “ enaak renn?” hmm?”, tanya selly manja sambil terus menguleg uleg kan memek peretnya yang terpaku oleh lonjoran kontie berurat gue dengan cepat.. “ e.eena.aakhh!”..sell.. mem.mekk lo, sem.ppitthhh!!”, ceracau gue punuh kenikmatan, begitu selly mengocok ngocok memek guee keatas bawah.. “ slepp!.. preet!..prett!!.. sleepp!!.. clopph!!”, suara dari benturan alat kawin gue dan selly dengan kompaknya.. ‘ Oougghh renn, teken ya.angg..dahh.leemmmsshh!!”, desah selly semakin menunjukkan kenikmatan yang di perolehnya.. “ aah..ahh! ..oughh.. fuckin` good beib.. ahh!!”, jerit selly, tatkala gue juga menggerak gerakkan pinggul keatas seiring selly menghunjamkan memeknya ke bawah..<span class="apple-converted-space"> </span></span><br /> <br /> <span style="background: #FAFAFA;">• * * * * * * *</span><br /> <span style="background: #FAFAFA;">• </span><br /> <span style="background: #FAFAFA;">Batang kontie gue menyusup semakin dalam. “ slapph!.. slaphh!.. cleeph!!..cleephhh!!!” gerakan menusuk kontie gue semakin cepat dan cepaatt.. “ aahhh renn, g.gguee..ga ku.uattsshhh!!”.. GUE K.KELLUU.AARRGGGHH!!!! AAAHHH!!!”, teriak selly dengan menggelinjangkan dan mengelojotkan tubuh seksinya diatas tubuh gue... Jepitan memek selly sewaktu orgasme begitu kuat menggiling batang kontie yang megap megap di dalem memek.. tanpa memberi istirahat kepada selly, langsung gue gulingkan tubuh selly yang memek nya masih terus meremas remas batang kontie gue itu, diatas sofa tanpa melepas tautan kontie dan memek.. langsung aja gue tusuk dengan cepat “ slephh!!..slephh!.. slephh!” dengan kombinasi goyang pinggul gue.. “ aah renn, ber.hentii dul.luu.. gu.gue leme.esshhh!!”, kata selly megap megap.. “ ben.taarrr la.lagihh, g.gue kell.luarr sell”, dengus gue yang memacu tubuh semakin cepat.. “ kel.luarr.iin dim.mana.aashh?!”, tanya gue ngos ngosan.. “ di dal.lemm a.aajahh, gu.uee .juga.ahh .. mo k.kell.uarr l.laa.giihhh.”, desah suara parau selly menerima sodokan dan kocokan kontie berurat gue. “ reennn.. Oughhh!!”, desah selly udah ga tahan. “ ii.iyaaa sell, kell.uarr.rinn!! bar.barrengghh!”, bilang gue juga ga tahan.. dan akhirnya,” OOOU.UUGHHH!!... SSHHH!!.. KEELL..LLUAARRR.SSHHHH..!!!”, teriak kami berbarengan. “SHERRH..SHERHH.. CRREETT.. CRREEETTHH!!!” suara cairan orgasme selly yang terasa sangat sangat hangat menyiram kontie tebel berurat gue dan ternyata she is SQUIRTING!!! “ CRREETTH! CREETTTHH!!.. dan “ CROT!..CCROOT!!..CROOTT!.. CROTT!..CCROTTHHH!!!” semburan pejuh kental yang juga hangat itu menyembur nyembur ke dalam memek peret selly, seakan akan melawan kucuran squirting yang ketika selly mendapatkan squirting itu, memeknya masih tersumpal oleh lonjoran batang kontie gue..</span><br /> <br /> <span style="background: #FAFAFA;">* * * * * * *</span><br /> <br /> <span style="background: #FAFAFA;">Kami berdua sama sama tergolek lemas.. Gue terbaring diatas karpet, sedang selly masih diatas sofa sambil mengorek ngorek lubang memek merah yang sekarang terlihat agak menganga dan penuh pejuh hasil perbuatan kontie gue.. hehe.. “ gilaa, sumpah renn.. enak banget ngentot sama lo sampe ngalamin squirt. Dan ini, pejuh lo banyak bangeet tau ga lo.. emmhh.. sruupttt!”, kata selly sambil memasukkan gumpalan pejuh hasik korekan jari telunjuk dari dalam memeknya ke mulut nya.. Anjriitttt!! Binal banget dah.. haha.. “ memek lo juga, sumpah berasa ngegigit gigit kontie gue.. apalagi pas lo dapet squirting, manteebbb.”, sahut gue sambil beranjak ke kamar mandi. “ eeh..ehh, tunggu bentar.. ni jagoan lum gue cleaning service, khan kasiaan..”, ucap selly dan langsung “ slruupp!..slrupp!!.. slruuppp!..mmh.muaahh!” mengulum dan menjilati sisa sisa lelehan pejuh di sekujur batang kontie gue yang udah melemas sampe bersih mengkilat.. “ thanks sell.”, bisik gue... Setelah beres bersih bersih di kamar mandi selly, kami pun segera beranjak tidur setelah menggapai kepuasan menyusul Dini yang udah terlelap terbawa mimpi dari tadi..<o:p></o:p></span></span></div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <br /></div> <br /> <div style="text-align: justify;"> <span style="background-color: #fafafa; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">“ Ouughhh!!”.. yeaa.aahhh!”.. sshhh!”.. ben.nerr, be..nerrr nik.matthhh!!”.. aahhh!”, desah dan gumam penuh kebinalan keluar dari mulut berbibir seksi yang sangat pandai melakukan french kiss ataupun perfecto oral. “ Sleepph!!”.. sleepph!”.. clophh!”.. cclooophh!..” suara sensual ketika memek tembem yang telah basah oleh cairan birahi, bergesekan cepat dengan sebatang kontie..</span><span class="apple-converted-space" style="color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 14px;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"></span><br /> <div style="text-align: justify;"> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Tubuh seksi dengan gairah yang meledak ledak itu terlihat terlonjak lonjak ke depan, seiring tusukan yang dalam oleh kontie panjang berurat menonjol sampai mentok menyentuh mulut rahim. “ Uuugghhh!!”.. memm.eekkk nyyaa, leg.giitthhh!!”.. mmphhh.. aakhh!”, pekik lirih gue merasakan pilinan yang begitu kuat dari memek yang tiada henti melakukan perlawanan terhadap rojokan batang kontie..</span></span></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span> <br /> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"></span><br /> <div style="text-align: justify;"> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Dengan gaya semi doggie style, tangan sebelah kiri cewek cantik berkulit putih mulus itu menumpu pada dinding, sedangkan tangan kanan nya menepuk nepuk bongkahan buah pantat nya sendiri yang sebelah kanan, yang sudah tersingkap dari daster mini yang di pakai nya, yang sekarang daster mini itu terlihat menggulung di lingkar pinggang dari cewek cakep bertubuh seksi itu..</span><span class="apple-converted-space" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span></span></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span> <br /> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"></span><br /> <div style="text-align: justify;"> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">“ Plaakk!”.. plaak!!”.. jreebbhhh!”.. jreebhh!”.. plaak!”.. plakk!”.. jreebbhhh!!”, suara hantaman batang kontol menghunjam dalam memek, saling bergantian dengan suara dari pantat yang ter tepuk, sehingga menimbulkan warna kemerahan pada kulit pantat yang berwarna putih tampak terawat itu..</span><span class="apple-converted-space" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span></span></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span> <br /> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"></span><br /> <div style="text-align: justify;"> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Kepala nya menoleh kebelakang dengan wajah cantik yang menatap nakal kearah gue. Lidahnya yang merah dan lancip tampak di oles oleskan ke bibir yang terhias sapuan tipis lipgloss warna natural.. Sungguh sangat menggoda, sungguh sangat terlihat bitchy!!.. Tali daster di pundak yang sebelah kanan sudah terlepas, dan sekarang berada di bawah ketiak mulus licin tanpa bulu..</span><span class="apple-converted-space" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span></span></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span> <br /> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"></span><br /> <div style="text-align: justify;"> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Daging putih buah dada sebelah kanan yang besar namun terlihat masih tampak kencang dengan puting kemerahan yang mengacung itu, terlihat terjuntai keluar dari secarik kain daster mini warna cerah yang membalut tubuh seksi yang telah berkeringat..</span><span class="apple-converted-space" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span></span></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span> <br /> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"></span><br /> <div style="text-align: justify;"> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Shitt!!.. Buah payudara sebelah kanan itu berayun menggoda untuk segera diremas remas. Kedua telapak tangan gue yang semula memegang pinggang ramping sebagai tumpuan untuk menggenjotkan batang kontie ke dalam memek peret ber celah basah itu, tak kuasa untuk tidak segera meremas dan memerah bongkahan susu putih berkulit lembut nan hangat di hiasi puting yang telah mengacung dengan keras..</span></span></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span> <br /> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"></span><br /> <div style="text-align: justify;"> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">* * * * * * * *</span></span></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span> <br /> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"></span><br /> <div style="text-align: justify;"> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Gue langsung men julurkan tangan sebelah kanan untuk menggapai juntaian toked yang bergerak menggoda, dengan tangan kiri masih tetap memegang pinggang ramping dan dengan pinggul yang terus bergerak mendesak mengocokkan batang kontie berurat kebanggaan membelah memek chubby yang terasa hangat bergerinjal..</span><span class="apple-converted-space" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span></span></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span> <br /> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"></span><br /> <div style="text-align: justify;"> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">“ Ougghh shitt!!”.. perr.aashhh yangg ken.kenceeenghhh reennn..!!!” enn..aakhh bang.eetthhh!!”.. uuggghhhh!!”.. kon..tolll lo j.juga.ahhh maa.antebbb!!” ahh!!, aakhh!”, rengek binal penuh birahi dari cewek bertubuh seksi setengah telanjang, yang sedang gue entot dari belakang di sebuah ruangan dimana disitu juga terlihat Audi solid black dengan sunroof yang di biarkan terbuka, sedang asyiikk parkir dan menjadi silent witness kami.. Yuupz.. Gue ngentot meregang kenikmatan di sebuah garasi mobil..</span></span></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span> <br /> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"></span><br /> <div style="text-align: justify;"> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">“ cloophh!!”.. ccloophhh!!”.. cloophhh!!”.. sleeeepphhhh!!!”.. tusukan dari lonjoran batang kontie gue terus terusan menyodok dalemmm, membelah memek gatel yang sedang butuh kepuasan itu, semakin cepat dan bertambah cepat.. goyangan memutar oleh pantat berkulit bersih dari cewek cakep yang setengah telanjang pun selalu meng counter serangan gue.. “ nikmaatt nya ga ketulungann..”, kata gue dalam hati.</span><span class="apple-converted-space" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span></span></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span> <br /> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"></span><br /> <div style="text-align: justify;"> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Karena tidak tahan dengan rasa nikmat yang tiada henti gue terima di sepanjang batang kontie, gue pun mulai mengejang.. tubuh putih penuh kebinalan yang sedang gue kontolin dari belakang itu ternyata juga udah mulai menggelinjang dan berkelojotan diterpa gelombang kenikmatan yang akan segera menciptakan badai orgasme..</span><span class="apple-converted-space" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span></span></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span> <br /> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"></span><br /> <div style="text-align: justify;"> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">“ Ouuuugghhhhhh!!!!” sayy..sayyaanggg!!”.. ay.yuukkk keluu.aarrhhh!”.. bar..baree.engghhhh!’.. sshhhh!!” Aaaakkhhh!!!”, teriak parau yang tertahan itu terucap seiring hentakan pantat bohay yang dia hantamkan ke belakang, sewaktu kontie gue mengayun kedepan...</span><span class="apple-converted-space" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span></span></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Anjriitttt!!!!!!! Uenaakkkk buangeettsssshhhhh!!.. “ rennooo, ju.juga.ahh mo kelu..aarrrhhh!!”.. ugghhh!!!”, kata gue sambil menggeram menahan cairan pejuh yang terasa mulai mengalir merambat dari kantung peler menuju batang kontie.</span><span class="apple-converted-space" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span></div> </span> <br /> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"></span><br /> <div style="text-align: justify;"> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Gue hentakkan tubuh semakin cepat ngontolin memek yang terasa lengket mengatup eret di kulit lonjoran batang kontie gue.. “ sleephh!”.. sleepphhh!!”.. sleeepppphh!!!”.. suara tumbukan kontie dan memek semakin keras, dan “ AA..AAAKKHHH!!!!!” .. KELUAA..AAARR.RHHHHH!!!!!”.. OOUUGGHHH!!!”.. YEE..EESSS.SHHHHH!!!”, teriak kami bersamaan ketika badai orgasme itu datang bergulung gulung menghantam di relung sanubari penuh gairah..</span><span class="apple-converted-space" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span></span></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span> <br /> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"></span><br /> <div style="text-align: justify;"> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">* * * * * * *</span></span></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span> <br /> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"></span><br /> <div style="text-align: justify;"> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Pantat bulet yang tampak bahenol itu, ditekan nya ke belakang dalam dalam, sampai menempel erat di selangkangan gue ketika cairan pejuh gue terlontar menyembur di dalam memek yang otot otot nya terus saja berkontraksi dengan kuat menggigit gigit dan juga menyedot nyedot lonjoran batang kontie gue..</span><span class="apple-converted-space" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span></span></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span> <br /> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"></span><br /> <div style="text-align: justify;"> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">“ JROOTTHHH!!!”.. CCRRROOOTTHHH!!!”.. CROOTTHHH!!”.. JROOTHHH!!”.. JROOOTTHHH!!!”, keluarlah sudah pejuh hangat itu memasuki memek peret nan legit dari cewek cakep beraroma wangi yang gue entot di garasi..</span><span class="apple-converted-space" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span></span></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Ketika pejuh gue udah ga keluar, ditariknya pantat bahenol yang menempel dengan erat di selangkangan gue, pelaan pelaannnn sambil mengencangkan jepitan otot kegel memek nya dengan sangat kuaattt..</span><span class="apple-converted-space" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span></div> </span> <br /> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"></span><br /> <div style="text-align: justify;"> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">“ Uuuuggghhhhh!!!.. mmppphhh!!”.. aaakkhhh!!”, desah dan lenguh gue merasakan begitu nikmat, ketika kontie yang baru aja mejuh di dalem memek cewek cakep menggairahkan itu, di plurut dengan kuat dari pangkal kontie sampai ujung kepala kontie oleh mulut memek tembem yang bergerinjal lembut, dan akhirnya..</span><span class="apple-converted-space" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span></span></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">“Ploophh!” terlepas lah sudah kontie yang beruntung itu, dari celah lipatan memek yang sekarang terlihat menganga semakin merah akibat sodokan batang kontie gue yang besar.. Pejuh itu gue liat berleleran turun perlahan, dari cawan memek kearah paha mulusnya yang jenjang..</span><span class="apple-converted-space" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span></div> </span> <br /> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"></span><br /> <div style="text-align: justify;"> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Eedyann Sensuaalll banget juragaannnn!!!.. Segera saja batang kontie gue yang udah mulai melemas itu di sepong cepat karena keburu waktu “ eemmpphhh!”.. sluurrpp!”.. mmphhh!”.. Setelah tampak bersih licin mengkilat tanpa ada sisa cairan pejuh, di masukkan nya kontie gue kedalam celana lapangan yang gue pake. “ cuupp, sekarang bobo yaaa..”, kata cewek cakep yang baru aja mendaki puncak kepuasan itu dengan manja, dan memberikan cium mesra terhadap kontie yang udah tertutup celana.</span></span></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span> <br /> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"></span><br /> <div style="text-align: justify;"> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">* * * * * * *</span></span></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span> <br /> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"></span><br /> <div style="text-align: justify;"> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">“ Thanks banget yaa renn, udah nolongin tante dari rasa nanggung akibat ulah Oom tio yang baru beberapa kali tusuk udah keluar..”, ujar tante mila seraya memakai sweater untuk menutupi daster mini yang di dalam nya polos tanpa beha. Kemudian tante mila menemani gue memasuki ruang tamu, untuk menunggu Dini yang masih packing untuk acara panjat dan camping di pantai siung..</span><span class="apple-converted-space" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span></span></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span> <br /> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"></span><br /> <div style="text-align: justify;"> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Kenapa gue bisa ngentot sama tante mila?? Peristiwa nikmat yang tak terduga itu berawal ketika gue nyamperin Dini sekitar jam 19.00 wrd untuk berangkat ke pantai siung, sekalian minta izin dari tante mila dan oom tio. Ketika mengetuk pintu, ternyata yang membukakan pintu adalah tante mila.. Terlihat wajah tante mila yang tampak memerah dan sedikit peluh di dahi nya.</span><span class="apple-converted-space" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span></span></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span> <br /> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"></span><br /> <div style="text-align: justify;"> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Tanpa basa basi tante mila langsung menyeret gue ke arah garasi, tempat di mana ajang kawin quick terjadi.. Dikatakan oleh tante mila, bahwa barusan dia dan suaminya, oom tio, baru aja kelar berhubungan intim tetapi begitu oom tio keluar sewaktu batang kontol nya di jepit dan di kocokkan naik turun, oom tio langsung lemes dan tertidur.</span><span class="apple-converted-space" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span></span></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span> <br /> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"></span><br /> <div style="text-align: justify;"> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Sedang tante mila sendiri gairah nya lagi mulai bangkit, dan kebetulan gue pas dateng tante mila langsung mengajak gue untuk ngontolin memek nyaa.. apes atau beruntung yaa?? Haha.. Setelah menunggu Dini beberapa saat, akhirnya Dini nongol juga dengan membawa bag packer gede di punggungnya.</span><span class="apple-converted-space" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span></span></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span> <br /> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"></span><br /> <div style="text-align: justify;"> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Dengan kaos oblong RIPCURL biru muda ketat bergambar Drum Sonor, busungan toked besar 36B kebanggaannya terlihat semakin membusung seiring bag packer yang menggantung di punggungnya.. Celana lapangan hitam diatas lutut membungkus erat batang paha berkulit putih yang terhias bulu bulu lembut.. Di pergelangan tangan kirinya terhias dengan cantik TAG HEUER watch.. Hmmm.. “ tetep seksi, walaupun pakaian yang di kenakannya ga begitu terbuka..”, batin gue..</span><span class="apple-converted-space" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span></span></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span> <br /> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"></span><br /> <div style="text-align: justify;"> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">“ Maa, Dini berangkat dulu yaa..”, ucap Dini sambil cipika cipiki sama mama nya. “ iyaa sayang, ati ati.. tolong Dini di jaga yaa ren..”, pesan tante mila ke gue, sambil kita melangkah ke halaman. Dini berjalan di depan gue dan tante mila.. “ so pasti tan, Dini pasti aman kok..”, jawab gue sambil dengan nakal mengusap bongkahan pantat bohay tante mila yang masih tak ber celana dalam..</span><span class="apple-converted-space" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span></span></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span> <br /> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"></span><br /> <div style="text-align: justify;"> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Gue usap usap dan memberikan sedikit remasan pada pantat yang terasa empuk dan sekel itu.. “ ii.iiihh, nakal banget deeh tangannya..”, bisik lirih dengan nada genit tante mila, tanpa berusaha melepaskan jemari tangan gue yang piknik kesana kemari.. Secepat kilat, gue remes toked mancung yang berasa kenyal itu sebelum gue mensejajarkan langkah dengan Dini amalia..</span><span class="apple-converted-space" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span></span></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span> <br /> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"></span><br /> <div style="text-align: justify;"> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">“ Auwww..!”, pekik kecil nan manja keluar dari bibir menggemaskan ala Angelina Jolie, yang begitu mahir dalam memanjakan kontie.. Tak berselang lama, taksi pun datang. Tak lupa untuk acara dhadha dhadha dulu sebelum pergi dan tanpa sepengetahuan Dini, tante mila mengerlingkan mata beningnya dengan genit kearah gue.. hahahaha.. menyenangkan sekaleee juragaaaaannnn!!!!!..</span></span></div> <span style="background-color: #fafafa; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <b style="background-color: white; font-size: large; line-height: 16px; margin: 0px; padding: 0px;"><i style="margin: 0px; padding: 0px;">TO BE CONTINUE .....</i></b></div> </span>

Cerbung : Sepotong Senja Untuk Dini (Part 10)

Judul : Sepotong Senja Untuk Dini Penulis : Clothingk Source : SemprotLagi Kaki kiri selly yang tampak putih terawat itu berada di...

+ Baca selengkapnya »