Judul : Sepotong Senja Untuk Dini
Penulis : Clothingk
Source : SemprotLagi


"Hehe.. emm, tapi lo jangan marah renn.. Sebenernya gue ga enak juga ma lo.", balas si pay sungkan. "Alaah pake ga enak segala, ntar gue tambah garam ma mecin deh biar manteb..", kata gue ga sabar.. "Hmm.. Dini renn, cewek lo yang gue jadiin objek gue, hehe sori yaw..", jawab si pay sambil senyum ga jelas dan garuk garuk kepala.. Jiahh.. Style gue di pake ma diee.. "Hehe.. Gapapa kalee pay, Dini lo jadiin bahan coli. Emang kalo boleh tau, kenapa sih kok lo milih Dini?", tanya gue penasaran. "Yaa karena Dini cakep, seksi, putih mulus.. Menggairahkan banget ren. Apa lagi toked nya.. besarrr, ngacengin tau ga lo. Ni aja gue dah rada tegang ngebayangin Dini, hahaha..", terang si pay dengan jelas ke gue. Mendengar penjelasan si pay, hati gue langsung bergemuruh horny. "Hahaha.. Bisa aja lo pay.", kata gue sambil tergelak. "Beruntung banget dah lo ren, bisa macarin bidadari.. Jangan jangan lo pake axe ya?" bikin bidadari lupa diri.", canda pay. "Hahaha..", gue cuma ngakak denger kicauan si pay ini. "hmm.. bentar lagi lo bakal di temuin iblis pay, bukannya bidadari.", batin gue. Langsung aja gue sms Dini,"Din lo kemari sekarang ya, give your best naughty, oke!" "Sipp renn!", balas Dini cepat. Gue pun pamit ke pay untuk beli rokok. "Pay, gue beli rokok bentar. Ntar kalo Dini dateng, suruh nunggu dimari aja." "hehh, Dinn.. Dini.ii?" iya deh.", jawab pay gugup, tau kalo dia akan berduaan ma Dini.


* * * * * * *



"Ckleek", suara pintu di buka tangan lembut berjemari lentik. "Halo pay.. Lhoh reno nya mana?", tanya Dini tiba tiba. Dan si pay pun terkejut. "Welehh! Fyuuh.. Kaget gue, kirain sapa.", bilang pay. Mata pay pun bagai metal detector mengamati Dini dari kaki sampe kepala, dan "ClegukK", air liur pun tertelan melewati tenggorokan nya yang mulai mengering. Senyum iblis Dini pun mengembang lewat bibir tipis ber lipgloss merah candy nya Revlon. "Kenapa lo pay, melotot bengong kaya liat setan.", kata Dini sambil mengamati wajah culun si pay. "ehh.. mmh.. i.iyya, setan cantik.", jawab pay spontan. "Apa pay?", tanya Dini tersenyum senang dirinya dibilang setan cantik, tapi Dini pura pura ga denger apa yang pay ucapin barusan. "ehh.. hmpp.. gapapa Din, gapapa kog.. Hehe.", jawab si pay gugup seraya pura pura ngambil gunting dari dalam laci meja. Yuupz.. Si pay sampe bengong ngowoh jelek, karena Dini telah berganti kostum setelah tadi ngambil baju ganti di Audi solid black nya sebelum ke toillete.



* * * * * * *



Sekarang Dini mengenakan stiletto merah Saint Ivest ber hak 3cm, sehingga tinggi badan si pay cuma sebahunya Dini kalo dari samping, dan se pangkal toked besar berukuran 36B nya Dini kalo dari depan. Batang kaki belalangnya yang putih berbulu lembut itu di tutupi rok jeans hipster biru muda diatas lutut, di hiasi belt lebar Gabrielle putih bergaris garis merah, sedang untuk atasan nya Dini mengenakan jaket Black Angel dari reno. "Aaahhh.. Capeekk", bilang Dini sembari menggeliat dengan meluruskan kedua tangannya keatas kepala, persis didepan pay yang sedang duduk di balik meja. Kulit perut dan pinggang Dini yang mulus pun terlihat jelas, setelah jaket yang dipake Dini terangkat keatas. Tak ketinggalan pusar bersih berhiaskan piercing emas putih menyapa dengan genit,"helo kid, touch me if u can." haha.. Kesemuanya itu tersaji dengan jelas tepat di hadapan kedua mata si pay yang tampak mulai juling miring miring. Tak lupa tegukan air liur melewati tenggorokan si pay. "Konak pay?", gumam Dini dalam hati. "Eeh capek kenapa Din?", si pay mulai memancing di air keruh. Gue pun udah standby mengintip melalui jendela nako yang kain kordennya terbuka dikit.



* * * * * * *



"Iya capek tadi abis ikut praktek mata kuliah psikodiagnostik pay, mana gerah lagi sekarang.", kata Dini sambil menyibakkan rambut indah shaggy yang di hightlite merah panda ber bando kacamata hitam. Tangan berkulit lembut itu pun di kibas kibaskan ke leher Dini yang jenjang, menandakan bahwa Dini membutuhkan udara segar. Memang, meski di dalam ruangan basecamp sudah terpasang big fan, tapi tetap aja pengap karena udara yang dikipasi juga udah panas. "iya Din, gue juga kegerahan neh.", ujar pay menyetujui pendapat Dini, dan kedua matanya juga menyetujui kalo kulit pinggang juga perut Dini emang bener bener aduhai ngonakin kontol. Tangan kiri pay pun pelan pelan di letakkan kebawah. "fyuhh!", ucap Dini masih didepan si pay. Dengan gaya seakan akan ga sadar, Dini mulai membuka retsliting jaket yang dipakainya dengan gerakan yang dibuat sangat seksi. "Shret", dada putih Dini mulai terlihatt.. "Shreett", kancing ristliting itu pun turun sampe sejajar dengan bongkahan daging payudara Dini yang paling bawah. Anjriitt!! Gue yang di luar ruangan mulai degDegan, horny, dan ngaceenggg.. Si pay pun gue liat sampe tercengang melihat kesempurnaan dada dan belahan melon putih Dini yang mengkal, yang tersaji siap makan. Wajahnya memerah jelek menahan nafsu birahi.



* * * * * * *



Dini melirik pay melalui sudut matanya. "Makan neh toked gue pay.", membatin Dini dengan sunggingan senyum di bibir tipisnya. Jemari lentik dari kedua tangan lembut Dini dengan nakal mulai menyibak krah jaket ke kanan dan ke kiri sampe ujung pundak kanan kirinya. Tentu saja dengan jaket yang sudah terbuka lebar, seperempat dari belahan dada yang tampak dalam itu menyembul dengan indahnya. Meskipun buah itu masih terbungkus beha. Tapi.. Bujubuneeng!!.. Daging melon 36B Dini terbungkus beha Victoria Street bermodel jaring jaring, so balutan kulit putih yang lembut pembungkus daging toked terlihat jelas di mata gue atopun di mata si pay.. Ujung puting pinky Dini yang mungil pun terlihat nyempil, terjilat oleh lidah Rolling Stone sebagai penutupnya. Melihat semua itu, gue pun harus mulai mengelus elus kontie yang mulai menggelembung.. Si pay langsung tersedak begitu melihat pesona keindahan dari toked sekel Dini yang sangat merangsang,"uhuk.. uhukk!." lengan tangan si pay yang sebagian terhalang meja terlihat bergerak. Dini pun dengan santai menundukkan tubuh jangkungnya ke meja di hadapan pay, bertelekan kedua tangan sampe siku. Yuupz.. Dengan jarak hanya 40cm, Si pay benar benar di manjakan oleh aroma harum parfum Bluvgari RedZone dan pesona sepasang buah dada ranum yang tampak makin menyembul, karena beha Dini yang mengetat juga posisi Dini yang membungkuk. Berkali kali punggung telapak tangan si pay mengusap bibir untuk membendung air liur yang mau tumpah mengalir keluar. Dari belakang gue lihat bongkahan pantat bohay Dini begitu membulat kencang. Rok jeans yang dipakai nya terangkat keatas, menampakkan batang paha yang padet berisi sebagai penopang pantat aduhai itu. "Glek!", gue membayangkan nge doggie style Dini, duuch pasti nikmat ruaarr biasa!



* * * * * * *



"Lagi ngapain sih pay?", tanya Dini mesra sambil menatap erat wajah bocah dari gunung kidul itu. Si pay yang sedang asyik melahap buah dada Dini yang ranum dan ngacengin itu, sontak tergagap,"hmp.. emhh.. ii.ini Din, la.. lagii membuaat titik titik di badan tebing yang akan di panjat.", jawab pay kikuk karena di tatap sedemikian dekat oleh wajah binal dan sepasang toked sensual Dini. "ngecrott kaga lo pay.", batin gue. Waduh biyungg.. Jangan jangan malah gue yang ngecrott.. Haha.. "Ouww gituu pay.", jawab Dini cepat sambil melirik lengan kiri pay kok gerak gerak. Dengan cara yang sempurna untuk mengetahui ada apa gerangan? Dini pun menjatuhkan kacamata hitamnya ke lantai didepan meja. "Kkletek!" dan "auuww!", Dini pura pura menjerit dan segera mengambil kacamata nya. "Ohh Shitt!!!", umpat Dini dengan wajah merona dan mulai horny sendiri. Karena ketika Dini melongok kebawah meja, ternyata yang bikin lengan pay gerak gerak tadi adalah gerakan coli dari telapak tangan kiri si pay, yang sekarang ini sedang mengocok ngocok kontie yang terjulur keluar lewat celah ritsliting celana yang sudah terbuka. Kontie itu sudah sangat tegang.



* * * * * * *



"Busyeet dah si pay, bikin gue horni.. Memek gue mulai basah neeh.", kata Dini dalam hati.. Dini menegakKan tubuh seksinya, menggeretakkan pinggang kekanan kiri. "Krethek.. Kretekk!" "Uugh.. Badan gue pegel semua.", gumam Dini memancing reaksi pay. "Badan lo capek Din?", tanya pay sembari memandang sembulan daging melon yang tampak berayun menggemaskan seiring gerakan pinggang Dini barusan. "iya neeh pay, terutama kaki gue.. Salah gue juga siih pake high heels. Pijitin gue dong pay, bentar aja deh sembari nunggu reno.", kata Dini beranjak ke sofa. Dini yakin seyakin yakinnya si pay bakal mau mijit. Lagian siapa juga sih yang ga mau nyentuh dan ngelus kaki belalang Dini yang mulus licin itu. "Oke Din.", sahut si pay cepat, termakan umpan iblis yang di lontarkan Dini. Dengan terburu buru seakan ga mau kehilangan mangsa dan kesempatan yang tentu nya mengasyikkan, si pay pun langsung menuju ke sofa tempat dimana Dini duduk setengah berbaring yang mengakibatkan rok jeans yang di pakai Dini semakin tersingkap keatas menampakkan batang paha yang licin mengkilat berbulu lembut. Dini pun menempatkan pantat semog nya itu di ujung sofa. Posse tubuh yang seakan pasrah untuk di entot.. Gue yang diluar ruangan pun degdegsirr melihat semua itu.. Horny beratt bung!



* * * * * * *



Dini menatap si pay dengan raut muka sengaja dibikin binal.. So bitchy!!.. "uups", Dini terkejut ketika pay berjalan kearahnya dengan membawa kursi plastik kecil, tetapi yang membuat Dini terkejut adalah kontie pay yang masih terjulur keluar dari celah ritsliting celana yang masih terbuka. Sewaktu Dini meminta tolong ke pay tadi, ternyata si pay lupa ga menutup ritsliting celana nya karena terburu buru takut kehilangan mangsa cantik yang memintanya untuk dipijit. Dini tersenyum dengan mata sayu melihat itu semua. "Aah.. I need your big dick, renn.", desah Dini. "Sini kaki nya Din.", bilang pay tak lupa untuk manteng buah payudara Dini yang mulai berkeringat dengan terbentuknya titik titik air disepanjang belahan dan dinding toked besar yang menggembung itu. Dini pun menyelonjorkan batang tungkai kaki kanannya. Dengan sedikit gemetar, telapak tangan si pay yang kasar itu mulai menjamah kaki Dini. Dipijit dan diurut nya pelaan berulang telapak kaki putih yang high heels telah terlepas itu. Kemudian, di raihnya betis bunting padi Dini. Di pijit dan di urut dengan telaten oleh pay dari bawah telapak kaki sampe lutut belakang Dini.. "aakh, enak pay pijitan lo.", ucap Dini. "anak gunung kidul gitu loh.", balas si pay genit.



* * * * * * *



"Heehehe.. Bisa aja lo pay.", ucap Dini sambil memejamkan mata menikmati pijatan si pay.. Melihat Dini memejamkan mata ke enakan, si pay pun sangat puas menikmati payudara putih dengan puting pinky nya yang nyempil di balik bra pembungkusnya. Paha putih Dini pun jadi santapan lezat mata si pay.. Gerakan memijit pun berubah menjadi elusan elusan lembut oleh telapak tangan kiri si pay, seiring kepalanya yang melongok ke celah rok jeans hipster Dini untuk mengintip apa yang tersembunyi di selakangannya.. "uughh", Dini melenguh kecil merasakan nikmat, ketika telapak tangan pay yang kasar mulai mengusap usap kulit paha Dini yang lembut dibagian dalam, memutar kebagian luar dengan perlahan,diselingi pijatan ringan dari jemari si pay yang terlihat jempol semua.. Bulu bulu halus di paha Dini pun meremang akibat ulah telapak tangan paidi. Dini melirik kecil lewat sudut mata nya, ketika si pay berusaha melongok longokKan wajah ndeso nya itu kearah selangkangan yang ber memek tembem tanpa jembie.. Gue yang diluar pun udah ngos ngos critt tau adegan di dalam basecamp yang semakin memanas. Ujung kontie gue pun udah menangis pilu.



* * * * * * *



Dengan gerakan yang nakal menggoda, Dini mulai menggerakkan tungkai kaki kirinya membuka dan menutup, dengan gerakan yang sangat menggairahkan. Si pay pun tanpa susah payah bisa menyaksikan sesuatu yang terjepit diantara kedua paha mulus Dini. "Puas lo pay!", ucap Dini dalam hati. Yuupz.. Dini mengenakan cd g-string warna merah hitam senada dengan bra Victoria Street nya. Karena Dini juga merasakan memek nya basah dari tadi dan juga gerakan kaki kiri nya yang membuka menutup kaya Sharon Stone di film Basic Instict, maka g-string seksi yang di pake nya nyelip tergelincir diantara bibir memek tembem itu. G-string itu jadi seperti seutas tali yang membejek belahan bibir memek nya.. Sebegitu horny nya si pay, sambil melihat buah dada besar yang bergerak lembut seiring tarikan nafas Dini yang makin cepat, sambil melihat dan mengelus kulit batang paha Dini yang hangat, sambil melihat lilitan g-string yang terselip di memek tanpa jembie itu, jemari telapak tangan nya langsung mulai mengocok kontie yang terjulur keluar dari lubang ritsliting celana yang di pake'nya.. "Ahh.. uugh..", lenguh pay keenakan dengan "lauk" makan siang yang beraneka ragam bentuknya.



* * * * * * *



Begitu pula dengan Dini. Dari luar ruangan gue liat Dini juga melenguh keenakan menikmati usapan usapan telapak tangan si pay, sambil menggigit gigit kecil bibir bawahnya.. Di liriknya kontie si pay yang terjulur keluar dan masih terkocok oleh jemari tangan pay sendiri. "sshh, Din lo menggair..rahh.kann.. bangg.ngettt..", desis pay lirih takut suara nya kedengeran Dini. Dini gue liat cuma tersenyum.. "Aahh!" uugh!", pekik lirih si pay. Anjrittt!! Ternyata pekik si paidi itu disebabkan oleh ulah telapak kaki kiri Dini yang berhiaskan gelang kaki emas putih berliontin hati. Yuuppz.. Demi memberi kejutan kenikmatan kepada si pay, Dini pun tak kuasa untuk tidak menyentuh kontie paidi. Telapak kaki kiri dengan jemari putih itu telah mengusap usap batang kontie paidi dengan gerakan naik turun.. "Ouugh Dinn.. nikm.maat ba.bangett.hhh..", desah si pay sambil mencondongkan tubuhnya kebelakang, bertumpu pada kedua tangan yang menapak ke lantai ruangan pshycopala. Tentunya dengan tujuan biar Dini lebih leluasa memainkan tarian telapak kaki kiri nya yang terasa hangat itu di batang kontie nya si pay.. Waduhh kadaall !! Gue pun bisa ngebayangin kenikmatan yang dirasakan si pay.



* * * * * * *



Dini mulai meremas remas toked empuk kenyal nya yang sebelah kanan.. "uugh", lenguh Dini pelan ketika jemari lentiknya memilin puting imut pinky yang udah terlihat menegang. Tiba tiba Dini menghentikan aksi remas dan pilin di buah payudara yang makin membusung itu, seakan sadar akan tujuan semula untuk ngerjain si pay, bukan ngerjain diri sendiri.. Dini tersenyum, ketika melihat raut muka paidi yang penuh kenikmatan akibat gosokan lembut dari telapak kaki kirinya. Telapak kaki kanannya pun turut bergabung untuk memainkan sebatang kontie yang di miliki si pay. Di jepitnya kontie itu dengan kedua telapak kaki kanan kiri dan dikocoknya keatas bawah dengan cepat. "Aah.. Aahh.. Uughhh!!", desah lenguh keenakan keluar dari bibir paidi, ketika gerakan kocokan kedua telapak kaki Dini itu berubah menjadi pilinan dan pelintiran lembut.. Gue seakan bisa merasakan pilinan dan pelintiran dari telapak kaki Dini di kontie gue.. "Oough..yesshh!", desah gue.



* * * * * * *



"Enaak pay?" hmm?", tanya Dini menggoda sambil menyunggingkan senyum nakal nya. "e..enna.akkhh!.", pay menjawab dengan menggelinjangkan tubuh. "Gimana kalo yang ini..", ucap Dini seraya menjepitkan dengan erat jempol dan jari tengah kaki kirinya yang putih itu ke pangkal kontie si pay, dan langsung mengurut urut keatas bawah dengan cepat.. "Oughh!" ye.eeshh.. ge..gel.lii Dinn!! uughh!", ceracau pay penuh penghayatan. "Aaahhh!!" sshhh!".. mmphh!!..", suara paidi makin gelagapan, ketika jemari putih kaki kanan Dini ikut juga mengulas ulas kepala kontie si pay, ditambah pemandangan di depan matanya berupa sembulan toked besar terhimpit bra yang bergoyang goyang lembut.. What the fuck!!.. "Lo bener bener jadi cowok beruntung yang dapet servis foot finger fuck Dini, pay.", batin gue tak lupa ngusap usap kontie makin cepat. Dini terlalu seksi dan menggairahkan buat si pay, yang cuma anak seorang petani ketela di daerah gunung kidul.. Semua keindahan yang disajikan oleh tubuh seksi Dini, yang selama ini cuma jadi bahan coli si pay, sekarang menjadi dream come true.. "Ouugh..yesshh!" leb.leebihh ce..ppett Dii..inn.. ahh!", ucap si pay menahan berjuta nikmat, dan mulai mengejan "..gu..guee nge..crootsshhh.. ahhh!!", jerit parau paidi ketika melontarkan semburan pejuh.. "Crott!.. Creet!.. Croot!.. Crettt!!!", pejuh putih itu melumeri jemari putih kaki kanan dan kiri Dini.. "ii..ihhh, banyak banget pay.", pekik Dini dengan manja, ketika merasakan cairan pejuh hangat si pay. Paidi cuma tersenyum penuh kepuasan dan tergolek lemah tak berdaya menikmati sisa sisa puncak orgasme terindah sepanjang hidupnya yang di peroleh oleh bantuan si bunga kampuz.. Dengan sangat bitchy, Dini menyodorkan jemari berpejuh itu ke wajah si pay, mengoles oleskan dan meratakannya.. Wow!! Sett dah, Wajah si pay pun tampak imut berbedak pejuhnya sendiri..



* * * * * * *



Setelah semuanya berakhir, Dini keluar dari ruang basecamp berjalan kearah kantin mbak minah dimana gue udah duduk manis nungguin Dini. "Hai renn.", sapa Dini setelah mendaratkan pantat semok nya diatas kursi disamping gue. "Giman ren aksi gue?" keren ga?".. Mbak es soda gembira satu yaa!!", tanya Dini ke gue dan langsung teriak ke mbak minah pesen minuman. "Keren Din..", jawab gue dengan mengacungkan dua jempol kearahnya. "kok lo bisa pinter banget sih nakal kaya gitu?", tanya gue penasaran. "ni non Dini, minumnya.. Kok lemes kenapa non?", sela mbak minah ngasih minuman dan bertanya ke Dini. "Abis narik ular yang punya telur dua mbak, haha..", sahut gue cepat. "ii.ih apaan sih, rese lo aah.", gerutu Dini manja sambil mencubit pinggang gue. "gapapa kok mbak, capek aja.", jawab Dini ke mbak minah. "Ouw.. Yadah buruan di minum es nya.", ujar mbak minah. "Sluurpptt.. Ahh segaar", bilang Dini. "Gue belajar eksib and gaya gaya nakal tanpa ngerendahin diri dari movie renn..", terang Dini menambahkan. "Oooh gitu, asyik banget gaya lo.. merangsyangg, tau ga lo.", kata gue. Dini cuma mesam mesem lucu.. "eeh ren, ntar malem clubbing yuuk, dah lama ga ngerasain ajib ajib.. Mumpung ladies night neeh.", ajak Dini. "Oke peri kecil ku tersayang.", jawab gue cepat menyetujui usulan Dini.



* * * * * * *



Tiba tiba Dini lebih mendekatkan tubuhnya kearah gue, dengan meletakKan telapak tangan kanannya dipundak kiri gue.. Kelihatan mesraaaa.. "Gue horny banget renn, memek gue basah. Tau ga ren, ni aja g-string gue nyelip dibelahan memek.. uuggh enak bangett ren.. berani ga ngeraba?" hmm?", rengek Dini nakal napsuin. "Gue juga horny Din. kontie gue sampe nangis neh..", jawab gue. "Petting yuuk..", ajak Dini udah ga nahan.. Ide bagus tuuh.. Langsung aja gue ma Dini beranjak keluar dari kantin tak lupa membayar minuman tadi. Di pintu kantin, kita berpapasan ma cowok tengil, rudi.. Dini langsung merangkulkan tangan kanan berkulit lembut itu ke pinggang gue.. "Kamu cakep banget deh ren, ii..ihhh gemessinnn.", kata Dini rada keras untuk manas manasin rudi yang cuma melongo ketika gue meliriknya. "She is Mine!!", teriak gue dalam hati penuh kemenangan.


* * * * * * *

Terlihatlah Audi solid black di pojok parkiran. "Waah kalo situasinya kek gini, ga aman neeh.", batin gue sambil memandang sekeliling. Tapi tampaknya Dini cuek aja, langsung masuk ke pintu belakang.. Gue pun langsung menyusulnya masuk.. "Din, karena situasinya ga memungkinkan buat petting, lo aja yang gue puasin yaa.", kata gue lirih. "emm.. Bener juga kata lo sih ren, yadah besok ganti lo deh yang gue puasin.", jawab Dini juga lirih. Dini mengambil duduk rada berbaring di posisi tengah di jok belakang, otomatis buah pantatnya mepet di ujung kursi jok. Kedua batang tungkai kaki belalangnya di lurus kan mengangkang diatas sandaran kepala di jok depan kanan dan kiri, dan gue ambil posisi pas ditengah tengah paha putih mulus Dini.. Gue singkap rok jeans itu pelaan pelan sampe menggulung di pinggang ramping Dini. Ooh god!.. Apa yang tersaji di depan gue sungguh sempurna banget.. Tali g-string penutup memek tembem kemerahan tanpa jembi itu terselip ditengah celah lipatan memek Dini yang tampak membasah licin dan semakin tembem.. Gue langsung mencucup cucup di sepanjang belahan memek dari bawah keatas.. "Cup.. Cupp.. Cuup.." dan "Lheepp!", menyapukan lidah gue telak di sepanjang garis memek yang begitu ngontolinn. 

* * * * * * *

"uughh!".. mmphh.. shhh!", nikk.mmaa.at.. ba.banggettshhh!!".. Aahhh!!!", ceracau dan jerit lirih keluar dari mulut Dini, ketika setelah mencucup cucup dan menyapukan lidah ke memek, gue dengan cepat menarik lepas g-string dan langsung mengobel ngobel memek peret itu dengan lidah gue. Dengan jari jempol dan telunjuk tangan kiri, "Pleepthh", gue menguakkan lipatan bibir memek yang makin membasah.. WoW!! warna rongga dalam memek Dini yang merah muda segar dan mengkilat, sungguh bikin kontie gue ga mau turun.. "Boss, otong pengen nyelup ke dalem lubang itu boss, yaa?", kontie gue udah ikutan merengek rengek.. "oohh shitt!" mmph!".. feel so good renn, auwhh!.. Auuwhh!!..", gumam Dini keenakan ketika mulut gue membentuk hurup O, gue tempelkan pas di rongga memek Dini dan menyedot nyedotnya "Slurph.. sluurph.. Sluurphh!", gue tambahkan juga urutan urutan lembut disertai pilinan kecil di clitoris Dini yang makin menonjol keras.. "Aah renn..", rengek Dini sambil menjambak rambut gue dan menekannya semakin ketat kearah memek, sewaktu lidah gue menguas melingkar merayapi di segenap penjuru dinding memek Dini, dengan jari jempol dan telunjuk terus menarik narik clitoris merah muda dengan gerakan mengocok.. "ren, ahh!!!", jerit Dini dengan tubuh melengkung keatas dan mulai berkelojotan.. Gue langsung menjulurkan lidah sepanjang mungkin kearah dalam memek Dini, dan akhirnya.. "I'MM.. CUMM..MINGGGHHH!!" AA..AAHH..SSHHH..!!", jerit kenikmatan Dini memperoleh orgasmenya.. "sherr..sheer.." cairan gairah Dini keluar, membalur lidah gue dengan hangatnya.. Dan gue juga merasakan kedutan dan gigitan dari mulut memek Dini yang bergerinjal, meremas kuat batang lidah gue yang terjulur masuk kedalam memek Dini..
Dini terengah engah menikmati sisa orgasme yang menghantam gairah birahinya..

* * * * * * *

"Thanks yaa renn, hebat banget teknik oral lo..", bilang Dini setelah merapikan rok jeans yang tersingkap. "Yoaa Dinn.", jawab gue. "Yadah pulang yuk ren, ni mobil lo bawa deeh skalian buat jemput gue ntar malem..", kata Dini sambil memutar cd player, dan menghentak lah lagu Aneurysm dari Nirvana. Tak lupa dengan gaya yang sensual, Dini menyulut rokok fave nya dan beranjak untuk membuka sunroof.. "Vespa gue biar di urus ma anak anak aja deeh.", gumam gue dalam hati teringat si telor asin. "Bruum!.. Brumm!.. Brum!.." deru suara Audi solid black mulai melajuu membelah jalanan..


* * * * * * *

Malam menjelang, gue pun bersiap siap untuk menjemput peri kecil tersayang.. Yuupz kita berdua akan menikmati dan menghabiskan malam bersama. Istilah kerennya hang out.. hahaha.. “Hmm.. pake baju apa yaa enaknya?", tanya gue dalam hati, karena mata gue bingung melihat tumpukan baju di dalam lemari yang saling berjejalan. “ Aah pake ini aja dah.”, bilang gue mengambil t-shirt Lacoste hijau tosca bergaris garis putih, dipadu dengan celana panjang jeans hitam Frenshell pencil.. ‘ Wuih ganteng juga ternyata gue yaa.”, narsis gue sembari memake sepatu yang juga berwarna putih. Setelah kelar dress up, gue beranjak turun kebawah.. disana anton ma juki sedang nyantai ngerokok ma ngopi. “ Ceileee, mau kemana neeh boss, tumben rapi jali?’, tanya juki seraya “ Sruuptt” suara kopi hitam tertenggak melalui kerongkongan, sedang anton asyik dengerin radio. 

“ Mau jalan ma Dini, bro.”, jawab gue sambil merhati`in Audi solid black yang terlihat kinclong, sedang menunggu si penunggang nya.. Kerenn.. “ Sama non Dini yaa boss?”, tanya juki lagi. “ Yoaa, broo..?”, sahut gue cepat. “ Jangan bass boss bass boss aah, tengsin gue tau ga lo.. biasa aja kalee manggilnya.”, imbuh gue. Si juki cuma tertawa jelek. “ Ton, tadi cylinder head ni mobil udah lo porting polish lum?”, tanya gue ke anton. “ Siip bro, special sesuai teori Graham Bell dan Moto Tune.. juga udah gua papas dikit headnya, dijamin maknyos dah.”, jelas anton menggebu gebu. Sekedar info, dengan porting polish maka laju sebuah mobil akan lebih gahar. Meskipun misal sama sama lari 5000 rpm, tapi lebih kencengan yang udah di porting polish. Sedang papas head itu menaikkan kompresi, apalagi ditambah audi solid black Dini yang udah dipersenjatai muffler yoshimura.. Wow bakalan dahsyat neeh mobil.


* * * * * * *

“ Thanks bro, yaudah gue jalan dulu yaa.”, pamit gue ke mereka berdua. “ Bruum!.. brumm!.. bruum!!” deru raungan mesin terdengar semakin gahar, diramaikan pula oleh dentuman drum Dave Grohll, drummer Nirvana pada lagu Rape Me.. perfecto.. “ Dinii, i`m comiinggg!!!”, teriak gue mengimbangi lengkingan suara serak Kurt Cobain.. setelah 20menit, Sampai lah gue di rumah Dini.. “ ciieettt!” suara dari Brembo brake system menghentikan putaran laju Michellin tire tapak lebar di depan rumah Dini. “ Tante mila, masih kah kau ngacengin?” xixixixi..”, batin gue dalam hati sambil terkikik dan melangkahkan kaki memasuki halaman rumah Dini Amalia. Tapi sebelum gue nyampe pintu, Dini peri kecil yang gue sayang udah nongol dari balik pintu. “ Hi ren, duch cakep banget lo.”, sapa Dini dengan mata meneliti ujung kaki sampe ujung rambut gue. “ Walah, baru nyadar lo ya kalo gue cakep.. berarti selama ini lo ga sadar alias pingsan dong.”, cerocos gue tiada henti sambil juga mengamati kostum Dini yang wow.. “ Aah sialan lo tarzan gebleg.’, jawab Dini menggerutu..


Dengan dandanan ala clubber, Dini mengenakan baju model kemben warna merah burgundy sebatas puser. Bongkahan toked mulus 36B yang selama ini bikin kontie gue dan para semproters ngaceng itu, terbungkus bra dengan tali pundak model plastik. Tersembul sangat cantik, sangat menawan dengan taburan glitter samar samar yang mengakibatkan sembulan buah payudara Dini itu terlihat kerlap kerlip.. Duh Gustii.. bener bener pinter si Dini berdandan. Sumpah!! Gue aja pada waktu itu sampe tertegun manyun meski ga sampe ngiler kaya si pay.. untuk bawahannya, Dini mengenakan rok kulit warna hitam mengkilat yang membungkus pinggang ramping, pinggul bahenol, dan bulatan pantat yang terlihat bulat kencang setengah paha. Dengan sepatu boot Doc Martin selutut yang juga berwarna hitam, penampilan Dini bener bener seksi juragaannn!!! Rambut shaggy yang ber highlite merah panda dibiarkannya tergerai.. Hand bag Pierre Cardin tergantung indah menghiasi siku lengan tangan nya yang berkulit lembut.. Ooh God!! Terima kasih atas mutiara yang Kau berikan padaku.. ;-)

* * * * * * *

“ Jiaaahh, kenapa lo ren?”, tanya Dini ketika memperhatikan wajah gue masih terpana. “ lo.. lo cakep banget Dinn.”, jawab gue tergagap. “ Walah, baru nyadar lo ya kalo gue cakep.. berarti selama ini lo ga sadar alias pingsan dong, hahaha!!”, sorak Dini penuh kemenangan bisa ngebales celamitan gue.. Waduh biyung setan alass dah.. “ yaudah yuuk, berangkat aja, dari pada liat tampang lo jelek kek gitu ren, hii.hihii..”, ajak Dini cakakak cekikik.. “ yuuk..”, jawab gue cepat. Dengan mesra dan sedikit kibasan rambut, Dini melingkarkan tangan kanan berjemari lentik itu ke pinggang gue.. Kalo ente ente melihat peristiwa itu, gue jamin pasti ngiri deeh.. ckikiki:-D .. Kita berdua pun melaju membelah jalanan di malam hari. “ rokok ren..”, tawar Dini sambil langsung nyelipin rokok ESSE ke bibir gue dan menyulutnya dengan Zippo warna emas bergambar locomotive.. “ ntar di club jangan ganjen ganjen yaa.”, pesan gue ke Dini sambil menghembuskan asap rokok.

“ kenapa emang?” hmm?”, tanya Dini diiringi dengan lirikan mata menggoda gue. “ ya gapapa siih.”, sahut gue sambil ikut mendendangkan lagu I`l survive yang mengalun lembut dari cd player Keenwood yang tertanam di dashboard audi solid black nya Dini. “ hahaha.. lo jealous yaa renn?’ duuch seneng nya hati Dini Amalia di jealous in ma Reno Kusuma Atmadja..”, pekik riang Dini dan “ cuuppp”, kecup sayang mendarat di pipi sebelah kiri gue. “ gue ga akan ganjen kok renn, lo tenang aja deeh.. Cuma lo my bloved guardian.”, terang Dini seraya mengeluskan telapak tangan kanan yang lembut berjemari lentik itu, ke pipi sebelah kiri gue. “ hehehe..”, dan gue pun tersenyum malu.. uuhhuuuiiyyyy!!!! 

* * * * * * *

“ Ehh ren, lo tau ga kalo ternyata nama sebuah kota ato negara itu mempunyai arti..”, bilang Dini mulai mengajak ngobrol selama perjalanan menuju club malam. “ooh yaa, emang bener?”, kalo setiap kota atau negara itu mempunyai arti?”, tanya gue menimpali ucapan Dini.. “ ya iyalaahhh.”, jawab Dini. “ Contohnya yaa, I . T . A . L . Y artinya I Trust And Love You.., H . O . L . L . A . N . D artinya Hope Our Love Last And Never Dies.. bener khan?’, tanya Dini. “ wah iya, bener.. benerr.. yang lain ada ga Din.?”, tanya gue lagi dengan semangat. “ L . I . B . Y . A artinya Love Is Beautifull You Also.., F . R . A . N . C . E artinya Friendship Remain And Never Can End.., keren khan renn?” hmm?”, tanya Dini. “ iyaa, romantis romantis lagi di bilangnya.”, kata gue sambil menginjak pedal gas untuk melaju lebih cepat lagi. “ tapi Din, kalo Jakarta apa ya?” ada ga kepanjangannya?”, tanya gue penasaran. “ hmmm, apa yaa?”, gumam Dini. “ gimana?” ada ga?”, tanya gue penasaran. “ ooohh, kalo J . A . K . A . R . T . A artinya Jambret Ada Koruptor Ada Rampok Tentu Adaaaa..”, jawab Dini.. “ WHATT!!!!!” apa lo kate??”.. UANJRIITTT!!! HAHAHAHA!!!!... JIAKAKAKAKA!!!.. WAKAKAKA!!!!! Muke gilee dahh.. haha!!”, ngakak gue ga ketulungan keras bangett.. Dini gue perhatiin juga ikutan ketawa... “ tapi bener juga, tepat sekalee Din..”, imbuh gue. Gue pun menengokkan wajah ke layar monitor kompi, laptop, netbook, hp para semproters juga mimin momod yang sedang membaca kocolan Dini dan bilang,” yaelaah, ngikut ketawaa, lagii..”

Tak terasa laju mobil dah nyampe tempat parkir. Gue ma Dini pun beranjak langsung masuk ke dalam club. Tiba tiba..” DINNIII !!”, teriak seorang cewek dengan rambut lurus mengenakan gaun seksi yang pendek setengah paha dan bertali kecil di pundak kanan kiri nya, dengan belahan dada rendah. Toked imutnya pun mengintip nakal melambai lambai ke arah gue seraya berkata nakal,” wanna try me?” the others delicious meat.. hmm?”.. hahaha.. bisa aja neeh toked. “ SELLYYY!!!!”, teriak Dini ga mau kalah. Mereka pun berpelukan erat cipika cipiki. “ ga nyangka ketemu dimari sell.”, kata Dini “ iya ya Din, kebetulan banget.”, ujar selly. “ oohh iya sell, kenalin ni reno cowok tersayang gue.. ren kenalin, ini selly temennya David.”, kata Dini memperkenalkan kita berdua. “ reno.”, kata gue sambil tersenyum bahagia ketika tadi Dini berucap “ cowok tersayang gue” .. “ gue selly, temen kakaknya Dini.”, jelas selly.. “ yaudah yuuk masuk, nyari tempat keburu penuh neeh.”, kata Dini sambil beranjak masuk ke dalam club dan memilih tempat rada pojok, bersebelahan dengan bar counter.. Selly adalah temen david waktu mereka masih kuliah diploma 3 di Hotel and Tourism Accademic. Sekarang, selly merupakan Manager Food and Baverage di jaringan hotel accor..

* * * * * * *

“ lo pesen apa reenn?”, tanya selly sambil menatap gue rada gimana gitu.. hehe.. “ hmm, blue margareta on the rock.”, jawab gue seraya mengamati atmosphere sekeliling the club. “ gue contreau ma smirnoff on the rock juga..”, pesen Dini. “ ehh itu ketinggian buat lo Din.”, sahut gue mendengar minuman pesenan Dini. “ ahh gapapa renn, gue emang lagi pengen tinggi.. hii..hi.hiii..”, jawab Dini cekakak cekikik. Sedangkan selly pesen illusion.. Let`s get the party started.. Dini mulai bergoyang di tempat duduk sambil tangannya di luruskan keatas.. wuihh gerakan yang seksi serasi dengan irama music yang berdentum. Selly pun ga mau kalah dengan Dini dengan menggeolkan pinggul aduhai nya kesana kemari.. buah toked selly juga ikut ikutan berayun dengan leluasa.. “ apa selly ga pake bra yaa?’ coz gerakan sepasang toked yang terlihat juga ranum itu, begitu bebas.”, batin gue. Seteguk demi seteguk air neraka itu mulai mengaliri masing masing dari tenggorokan kita.. 

Wajah sensual Dini mulai memerah, demikian hal nya dengan wajah jelita selly. Gue beranjak duduk di kursi bar cari view yang enak kearah dance floor.. Dini pun duduk di kursi bar sebelah gue, sambil tetep menggoyangkan pundak putih telanjangnya yang terlihat mulus. Sembulan buah melon putih Dini yang berhias kan glitter pun tampak bergerak gerak mengoda syahwat.. Selly segera menyusul untuk duduk di kursi bar.. Tapi karena sudah penuh, maka gue turun dari kursi yang gue dudukin, dan mempersilahkan selly untuk duduk.. “ thanks.”, bilang selly sambil menghembuskan asap rokok ke udara. Gue pun pindah berdiri didepan Dini yang sesekali masih menenggak illusion dari gelas kecil.. kedua siku Dini ditempatkan di kedua pundak gue, dan sesekali Dini mencium cium pipi gue. Gue juga merasakan tekanan dari toked besar Dini yang menyundul nyundul punggung.. kenyal kenyal empuk gitu deeh haha.. dari sudut mata gue, gue bisa melihat kalo selly memperhatiin gue.. 

• * * * * * * *

Tiba tiba selly berbisik ke telinga Dini dan mereka berdua cekikikan. “ hmm, pasti soal gue deh.”, batin gue seraya menggerak gerakkan punggung biar tekanan dari buah payudara Dini makin menggencet punggung gue.. “ woi, apaan siih bisik bisik segala?”, protes gue.. “ hahaha, rahasia cewek lagi renn.”, sahut selly centil. “ gini sayang.. kata selly, lo mau di ‘makan’.. mau gaa?” hmm?”, goda Dini ke gue ma selly.. “ aah apaan sih lo Din, tengsin gue tau ga lo.”, kata selly langsung nguyel nguyel kepala Dini. “ ngapain tengsin segala, kalo reno mau gue sih fine fine aja, ya ga renn.”, ujar Dini.. “ tapi ingeet, just one night stand not more.”, tambah Dini. “ uhukk..uhukk!!”, gue pun langsung tersedak, mendengar penuturan ngasal Dini. “Whatt!!!” Dini mau ngumpanin gue ke selly?”, gumam gue kaget dan tentunya seneng juga seeh.. ya ga juragaaannnn.. hahaha.. “ gampang bagaimana entar aja deh.”, jawab gue jual mahal, diiringi anggukan kepala Dini tanda setuju dan selly pun mengerling genit kearah gue..

“ yaudah yuuk sell, kita melantai.. lo ikut ga renn?”, tanya Dini udah setengah fly. “ ga ah, gue standby aja dimari ngawasin lo berdua.”, jawab gue cepat sambil menenggak blue margareta. Dini dan selly pun udah di dance floor area. Gue melihat Dini dan selly sedang asyik bergoyang bersama, duet maut jack.. Ooh shitt!! Tarian atau dance mereka berdua sangat membangkitkan gairah.. hot dan erotis. Yuupz.. Dini dan selly sedang melakukan dirty dance. Mereka berdua sedang asyik nge dance sambil becanda nakal, kadang saling berpelukan seperti yang gue lihat sekarang. Selly memeluk tubuh semampai Dini yang terbalut kemben minim dan rock kulit setengah paha dari arah belakang. Dini pun memejamkan kedua bola matanya dan mendongakkan kepalanya keatas, bener bener menikmati suasana. Tak lama kemudian, Dini mulai bergoyang sambil menggerakkan tubuh seksinya naik turun, menggesek gesekkan pantat bohay nya yang menggemaskan untuk di remas remas itu, ke paha nya selly.


TO BE CONTINUE .....

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top