Judul : Sepotong Senja Untuk Dini
Penulis : Clothingk
Source : SemprotLagi
Dini memajukan pinggang ramping dengan bentuk pinggul yang bahenol itu
sedikit ke depan dan mendaratkan bibir memek chubby kemerahan yang terlihat
basah itu tepat di mulut gue.. dan langsung memaju mundurkannya..
Kedua tangan Dini bertumpu pada pinggang gue..” sshhh!”.. aakhh.. Ougghh!!”.. renn.. jil.aattt memh..mekk gu.guee..shhh..ughhh!!”, ucap Dini tergetar dengan memejamkan kedua bola mata dan mendongakkan kepalanya keatas meresapi kenikmatan yang sedang menyerang belahan celah memek nya yang tembem dengan warna putih semburat kemerahan, yang sekarang sedang ter ulas ulas dan tersapu oleh lidah gue..
Dini juga memutar pinggul bahenol yang tersanggah pantat besar itu dengan cepat, ketika jilatan lidah gue menyentil mengenai clitosisnya.. “Ougghhh renn, feelssshhhh!!” good.dd!!”.. akkhhhh!”, ceracau Dini dengan mata belingsatan dan langsung membalikkan badan, kemudian “ sleeph.. sleepph sleephh!”.. ploophhh!!”.. kembali mengoral dengan cepat kontie gue dengan gaya 69..
“Ooh shitt!! En.naakk bang.ngetshhh!!”, jerit gue menahan nikmat.. Setelah di rasa cukup, Dini pun kembali mengangkang diatas kontie gue.. Menurunkan pinggul nya perlahan sementara jemari telapak tangan kiri nya yang lentik dan halus mulai memegang lonjoran batang kontie gue. Mengusap usapnya perlahan di sepanjang celah bibir memek nya untuk meratakan cairan rangsang..
Diturunkan lagi pinggul nya. Kepala kontie gue sudah menempel tepat di lubang memek yang pasti nya penuh dengan kenikmatan itu. Dini menurunkan lagi pinggul nya, “sleep” kepala kontie gue sudah menyelip didalam memek yang gue rasakan sangat sangat sempit dan begitu pereettt..
Dini mengernyitkan dahi dan menggigit bibir bawah nya menahan rasa sakit, tetapi dengan raut wajah yang masih memandang kearah gue..
Dini menarik keatas pinggul nya dan menekan lagi lebih dalam, “ sleepphh!”.. “ aakkhhh renn, sak.sakii.iittt!!”, rengek Dini merasakan sakit, ketika memek sempit yang tidak mempunyai bulu jembie itu mulai tersumpal oleh lonjoran batang kontie gue sebatas leher lebih kebawah sedikit.. Gue pun juga merasakan perih di kulit batang kontie yang terhimpit sangat ketat.
“ Tahan say.yangg..”, kata gue lirih menenangkan Dini, tentunya juga menahan kenikmatan dari memek Dini yang begitu hangat.. Dini mendiamkan sebentar untuk memberikan kesempatan pada otot otot memek nya agar menyesuaikan dengan besaran batang kontie gue.
Tak lama kemudian Dini mengangkat pinggulnya lagi dan memasukkan memek nya sebatas leher kontie lebih kebawah dikit.. berulang dan mulai lancar karena terbantu oleh pelumas yang terus keluar dari rongga memek Dini.. “ slephh.. slepphh!”..
“ uuggghhhh!!” renn, nik.nikmaatt..shhh..!!”, desah Dini mulai merasakan nikmat..
Dan “ sleeepphh!”.. “ aakhh, sakitttt!”.. kon.tool lo kege..deaannn..mmphh!”.. sakitthh!”, rengek Dini menahan tangis ketika merasakan ujung dari kepala kontie gue menyundul lapisan tipis yang menghalangi kontie gue untuk menusuk lebih dalam lagi.
* * * * * * *
“ Tahann, sayyanggg.. sakitnyaa bentarr.. kog.. ugghhh!”, ucap gue terbata bata ketika juga merasakan kontie gue menyundul sesuatu yang lembut di dalam memek mulus yang liciinnn itu.. Yuupzzz.. She’s still VIRGIN, how lucky I’m..
Setelah menghela nafas panjang, Dini menghentakkan pinggulnya ke bawah dengan kuat.. “BLEEEESHHHH!!”.. “ REENNOOOOO!!!!”.. AA..AKKK.HHHH!!!”, lolongan Dini membahana.. dan “THEEESSHHH” selaput lembut yang bernama selaput dara, yang selama ini Dini jaga keutuhannya telah tertembus oleh lonjoran batang kontie berurat gue..
Yang gue salut, meski dengan air mata yang telah jatuh di kedua pipi nya, Dini tetap menatap kearah gue tanpa memejamkankan mata, seakan menunjukkan kerelaannya ketika gue perawani.. Gue pun juga tak sanggup untuk menitikkan air mata melihat ketulusan Dini dengan memberi kan keperawanan nya bertempat diatas bukit yang tegak menantang diterpa gulungan ombak pantai..
This is the right place.. Setelah lonjoran batang kontie tertanam sepenuhnya didalam kehangatan memek Dini, Dini pun menelungkupkan tubuh telanjangnya memeluk gue. Buah melon putih nya yang besar itu menggencet dada gue..
Dini masih sesenggukan dan air mata ketulusan itu membasahi dada gue. Untuk memberikan kenyamanan Dini, maka gue rangkulkan kedua tangan melingkari punggung putih mulus yang telah licin karena keringat..
“ Kenapo lo ikutan nangis?”, tanya lirih Dini sambil menatap wajah gue dengan mengerakkan lembut pinggul nya, yang mana kontie gue masih mendekam dalam memek nya, merasakan pijatan dan remasan remasan kuat.
“ Gue sayaaaang sama lo Din.. sayaaang bangett..”, kata gue sambil tersenyum penuh kebahagiaan dan “ cuup” mengecup ringan bibir tipis yang selama ini memanjakan kontie gue..
“Gue juga sayang sama lo renn, dan gue harap.. nanti di saat rambut gue memutih, kulit gue keriput, lo masih mesra menatap gue dan berkata “kamu tetap cantik”.. Nanti, ketika jalan gue tertatih, langkah gue kadang terhenti, namun lo tetap menemani dan menggandeng tangan gue.. Dan nanti, meski gue ga bisa melakukan banyak hal, lo masih setia dan dengan sabar melakukan semua untuk gue..”, bisik Dini terucap lirih terdengar. Gue terharu, ketika bisikan lirih yang terdengar ‘ begitu dalem’ itu terucap melalui mulut mungil Dini, peri kecil yang sangat gue sayang..
“Din, gue yakin kalo lo memang di ciptakan dari tulang rusuk gue.. Dan gue, dengan segenap rasa cinta dan sayang berusaha untuk menjaga nya..”, jawab gue dengan lirih pula. Dini menatap wajah gue yang basah oleh air mata, mengusapnya lembut penuh rasa sayang..
* * * * * * *
“Hehehe, jangan cengeng ahh, masak my bloved guardian mewek?’.. hihii.hihii..”, sahut Dini sambil menegakkan tubuh seksi nya yang sudah tidak tertutup selembar benang pun.. “sudah siap untuk menikmati memek perawan?” hmm?”, ucap Dini manja sambil memulai memaju mundur kan pantat bohay berkulit putih bersih itu untuk menggilas lonjoran kontol gue..
“ Uugghhh!” renn.. kon..tool lo, b.benerr.rr be.benerr manteepp..sshhhh!!”, desah Dini mulai merasakan enak nya ngentot beneran.. “ memm.eeek lo ju..gaa.hhh sshheempitthhh!!”, desis gue sambil menggelinjang karena begitu nikmat nya memek perawan Dini.. menggigit dan mengunyah kontie gue..
Suara angin malam lautan dan debur ombak pantai, seakan menjadikan sebuah orkestra terindah. Dini menghentikan gerakannya, tangan kanan nya mengambil kaos putih gue yang teronggok di deketnya. Ditariknya memek yang membalur batang kontie itu pelan pelan keatas, dan “ploophh!”.. terlepaslah kontie berurat itu dari lubang memek Dini.
Darah perawan terlihat menyelimuti batang kontie gue.. oleh Dini, di usapnya darah perawan miliknya dengan kaos putih gue, “sreeth..sreeth” dan ternoda lah kaos putih milik gue itu dengan darah perawan Dini. “biar lo selalu inget renn, hehe..”, ucap Dini langsung mencampakkan kaos putih itu.
Dan “sleeeeepphhhh.. bleeeeshh!” tertelan kembali kontie besar itu di dalam kehangatan memek Dini yang begitu niekmaat.. “sleph..sleephh.. sleeeeppphhhhh!”.. clop.. cloopp!”.. clooppppp..sleeeeeeeppphhhh!”, bunyi memek yang mengocok ngocok kontie dengan dua kali kocokan dangkal dan sekali kocokan penuh.
Disertai pula dengan mengetatkan otot kegel di memek nya, dan bergerak dengan cepat.. “Oouugghhh!!” Dinn.. aakkhhh!!”, jerit gue sambil ikut menghentakkan pinggang gue keatas menyambut hantaman memek Dini, ketika Dini langsung bergerak memunggungi gue, dan langsung menggoyang memutar mutarkan pantat besarnya untuk menguleg lonjoran kontie yang masih mencoba bertahan didalam kehangatan memek yang terus terusan menggigit dan menguyah kontie dengan kuat..
Apalagi sekarang Dini merubah posisi nya menyamping, dan menaik turunkan tubuh nya dengan zig zag dan tak lupa dengan gerakan spiral nya yang lebih cepat lagi.. “cloophh..cloophhh”.. “e.enakk renn?” nik.maathhh khann meh.mekk per.rawann gu.guee..shhh!”, kata Dini terengah engah. Gue udah gelagepan dengan gerakan Dini yang begitu binal ngentotin gue..
* * * * * * *
Gue menggelinjang.. Gue berkelojotan.. “Aaakhh Diinnn, gu.guee..mpphhh.. g.guee mo kel.kelua..arrr!!!”, ceracau gue ga tahan akan kenikmatan sempurna yang diberikan oleh memek perawan Dini.. Mendengar gue mau keluar, Dini dengan cepat memutar tubuh bugil nya yang telah berkeringat itu menghadap gue, dan merebahkan tubuhnya diatas dada gue..
Buah toked 36B nya menghimpit dan menekan kuat.. Gue memeluk punggung Dini yang terasa begitu mulus ketika gue mengusap usap nya. Sambil terus mengocokkan pinggulnya naik turun memompa batang kontie gue, Dini berujar dengan desahan manja,” kel.keluarin renn!”.. tuntaa..ashhh kan sem.mmua nyaa..ahhh!!”.. pe..pejuhhin memm.eekk gu.guee ya.ang barruu aj..ajahh lo per.rawaniin iniii.. mpphhh..!!”..
“GUE KELLUAA..AARRRGGHHHH!!!!!!”.. AAA..AAHHHH!!”.. OUUGHHHH!!”.. YYEEESSSSSHHHHHH!!!”.. DIIIIINNNNNNNN!!!”, gerung gue penuh kenikmatan dan kepuasan yang sempurna.. “CROOTTHHH!!”.. JROOTTTTHH!!”.. CCROOOTTTHH!”.. JROOTTHHH!”..CRROOOOOTTHHHH!!!”.. keluarlah semua pejuh kental yang hangat menembak nembak dengan kencang memenuhi rahim Dini..
“Makasihhh Diinnn.. uugghhh!!”, lenguh gue penuh nikmat ketika memek Dini terus mengedut, merespon pejuh gue yang mulai berhenti menyemprot.. “ii.ihhh pejuh lo banyak banget renn.. anget di dalem memek gue..”, ujar Dini. “sorry Din, gue keluar duluan.. gila memek lo legit bangett, bisa ngunyah segala, hehe..”, kata gue seraya ketawa puas menimpali ucapan Dini.
“Duuchh, yang barusan dapet perawaaaann.. senengnyaaa, hihii..hihii..”, Dini menggoda manja. “gapapa renn lo keluar duluan, pasti bentar lagi bangkit kog ni meriam..”, bilang Dini masih menelungkup diatas badan gue..
Ketika kedua telapak tangan gue mengusap usap di pinggang ramping Dini, gue merasakan sesuatu dibawah sana yang meremas remas lembut batang kontie yang melemas setelah mengeluarkan amunisi nya yang berupa pejuh hangat..
Ohh shitt!!! Rongga mulut memek Dini yang bergerinjal itu telah mencoba membangkitkan batang kontie gue.. Kedua bongkah pantat Dini yang kenyal itu pun gue remes dengan gemas, ketika memek Dini yang sekarang sangat basah itu mengunyah lonjoran kontie dengan semakin kuat.. “uuggghhh!” lenguh gue keenakan, dan perlahan kontie gue pun mulai mengeras pelan pelan di dalam memek tak ber jembie nya Dini..
* * * * * * *
Sedangkan Dini tetap tanpa ekspresi menelungkupi tubuh gue. Hanya memek tembem nya yang terus melaksanakan perintah dari otak smart nya untuk tetap membangkitkan lonjoran batang kontie agar segera mengeras maksimal.. Dan busyeetttt.. kontie gue pun sekarang dengan gagahnya kembali menyumpal dan menyesaki memek yang baru aja gue perawanin itu..
“Tuuh bener kan yang gue bilang renn?” kontol lo dah ngaceng sempurna kan?”, bisik Dini.. “lo sungguh perfect Dinn, permainan lo sangat luar biasa..”, sahut gue cepat.. “ main di luar yuuk reenn, sambil melihat bintang dan bulan..”, ajak Dini seraya mengangkat pinggul nya untuk melepas tautan alat kawin kami..
“Ploophhh”.. Kami sudah di luar tenda dome.. Begitu indah susana malam di pantai siung ini.. Hamparan langit dipenuhi bintang yang berkerlap kerlip seakan menyapa kehadiran kami yang telanjang tanpa busana.. Bulan pun juga dengan malu malu tersenyum ke arah kami dari balik awan yang bergerak, yang sedang menutupi sinar nya..
Suara debur ombak yang terdengar keras, di sempurnakan suara jangkerik.. “c’moon renn, gue udah ga tahan pengen lo pejuhin lagi..”, rengek Dini mulai binal, sambil memposisikan tubuh telanjangnya yang tertimpa cahaya sinar bulan itu dengan posisi merunduk, menunggingkan pantat bohay nya yang tampak kenceng.
Kedua tangannya bertumpu pada dinding tebing.. Sepasang buah payudara Dini yang besar tapi begitu sekel terlihat menggantung sangat menggoda.. Kedua tungkai batang kaki belalangnya membuka, memamerkan celah memek yang sekarang sudah tampak merapat lagi.. oohh goodd.. bener bener memek yang sempurna untuk mengail berjuta kenikmatan.
Mungkin itu efek dari latihan senam kegel yang selama ini rutin Dini jalankan.. “duuch yang baru aja di perawaniiiin.. pengen lagi yaa?”.. hehehe,” ledek gue. Dini pun menolehkan wajah cantik nya sambil tersenyum.. Gue langsung pegang kedua pinggang ramping Dini sembari mengoles oleskan kepala kontie di belahan lipatan memek mulus nya..
“Sleeph” kepala kontie mulai masuk.. “uuggghhhhh!!”.. Dinn kog masi.iihh sempittt aja.aah!” neh memekk..”, ucap gue memuji ke elastisan memek Dini, sambil menarik keluar pelan dan memasukkan nya lagi ke dalam memek penuh sejuta pesona itu.. “sleeepphh” setengah dari batang kontie terjerembab dalam kehangatan memek tembem Dini..
Kedua tangan Dini bertumpu pada pinggang gue..” sshhh!”.. aakhh.. Ougghh!!”.. renn.. jil.aattt memh..mekk gu.guee..shhh..ughhh!!”, ucap Dini tergetar dengan memejamkan kedua bola mata dan mendongakkan kepalanya keatas meresapi kenikmatan yang sedang menyerang belahan celah memek nya yang tembem dengan warna putih semburat kemerahan, yang sekarang sedang ter ulas ulas dan tersapu oleh lidah gue..
Dini juga memutar pinggul bahenol yang tersanggah pantat besar itu dengan cepat, ketika jilatan lidah gue menyentil mengenai clitosisnya.. “Ougghhh renn, feelssshhhh!!” good.dd!!”.. akkhhhh!”, ceracau Dini dengan mata belingsatan dan langsung membalikkan badan, kemudian “ sleeph.. sleepph sleephh!”.. ploophhh!!”.. kembali mengoral dengan cepat kontie gue dengan gaya 69..
“Ooh shitt!! En.naakk bang.ngetshhh!!”, jerit gue menahan nikmat.. Setelah di rasa cukup, Dini pun kembali mengangkang diatas kontie gue.. Menurunkan pinggul nya perlahan sementara jemari telapak tangan kiri nya yang lentik dan halus mulai memegang lonjoran batang kontie gue. Mengusap usapnya perlahan di sepanjang celah bibir memek nya untuk meratakan cairan rangsang..
Diturunkan lagi pinggul nya. Kepala kontie gue sudah menempel tepat di lubang memek yang pasti nya penuh dengan kenikmatan itu. Dini menurunkan lagi pinggul nya, “sleep” kepala kontie gue sudah menyelip didalam memek yang gue rasakan sangat sangat sempit dan begitu pereettt..
Dini mengernyitkan dahi dan menggigit bibir bawah nya menahan rasa sakit, tetapi dengan raut wajah yang masih memandang kearah gue..
Dini menarik keatas pinggul nya dan menekan lagi lebih dalam, “ sleepphh!”.. “ aakkhhh renn, sak.sakii.iittt!!”, rengek Dini merasakan sakit, ketika memek sempit yang tidak mempunyai bulu jembie itu mulai tersumpal oleh lonjoran batang kontie gue sebatas leher lebih kebawah sedikit.. Gue pun juga merasakan perih di kulit batang kontie yang terhimpit sangat ketat.
“ Tahan say.yangg..”, kata gue lirih menenangkan Dini, tentunya juga menahan kenikmatan dari memek Dini yang begitu hangat.. Dini mendiamkan sebentar untuk memberikan kesempatan pada otot otot memek nya agar menyesuaikan dengan besaran batang kontie gue.
Tak lama kemudian Dini mengangkat pinggulnya lagi dan memasukkan memek nya sebatas leher kontie lebih kebawah dikit.. berulang dan mulai lancar karena terbantu oleh pelumas yang terus keluar dari rongga memek Dini.. “ slephh.. slepphh!”..
“ uuggghhhh!!” renn, nik.nikmaatt..shhh..!!”, desah Dini mulai merasakan nikmat..
Dan “ sleeepphh!”.. “ aakhh, sakitttt!”.. kon.tool lo kege..deaannn..mmphh!”.. sakitthh!”, rengek Dini menahan tangis ketika merasakan ujung dari kepala kontie gue menyundul lapisan tipis yang menghalangi kontie gue untuk menusuk lebih dalam lagi.
* * * * * * *
“ Tahann, sayyanggg.. sakitnyaa bentarr.. kog.. ugghhh!”, ucap gue terbata bata ketika juga merasakan kontie gue menyundul sesuatu yang lembut di dalam memek mulus yang liciinnn itu.. Yuupzzz.. She’s still VIRGIN, how lucky I’m..
Setelah menghela nafas panjang, Dini menghentakkan pinggulnya ke bawah dengan kuat.. “BLEEEESHHHH!!”.. “ REENNOOOOO!!!!”.. AA..AKKK.HHHH!!!”, lolongan Dini membahana.. dan “THEEESSHHH” selaput lembut yang bernama selaput dara, yang selama ini Dini jaga keutuhannya telah tertembus oleh lonjoran batang kontie berurat gue..
Yang gue salut, meski dengan air mata yang telah jatuh di kedua pipi nya, Dini tetap menatap kearah gue tanpa memejamkankan mata, seakan menunjukkan kerelaannya ketika gue perawani.. Gue pun juga tak sanggup untuk menitikkan air mata melihat ketulusan Dini dengan memberi kan keperawanan nya bertempat diatas bukit yang tegak menantang diterpa gulungan ombak pantai..
This is the right place.. Setelah lonjoran batang kontie tertanam sepenuhnya didalam kehangatan memek Dini, Dini pun menelungkupkan tubuh telanjangnya memeluk gue. Buah melon putih nya yang besar itu menggencet dada gue..
Dini masih sesenggukan dan air mata ketulusan itu membasahi dada gue. Untuk memberikan kenyamanan Dini, maka gue rangkulkan kedua tangan melingkari punggung putih mulus yang telah licin karena keringat..
“ Kenapo lo ikutan nangis?”, tanya lirih Dini sambil menatap wajah gue dengan mengerakkan lembut pinggul nya, yang mana kontie gue masih mendekam dalam memek nya, merasakan pijatan dan remasan remasan kuat.
“ Gue sayaaaang sama lo Din.. sayaaang bangett..”, kata gue sambil tersenyum penuh kebahagiaan dan “ cuup” mengecup ringan bibir tipis yang selama ini memanjakan kontie gue..
“Gue juga sayang sama lo renn, dan gue harap.. nanti di saat rambut gue memutih, kulit gue keriput, lo masih mesra menatap gue dan berkata “kamu tetap cantik”.. Nanti, ketika jalan gue tertatih, langkah gue kadang terhenti, namun lo tetap menemani dan menggandeng tangan gue.. Dan nanti, meski gue ga bisa melakukan banyak hal, lo masih setia dan dengan sabar melakukan semua untuk gue..”, bisik Dini terucap lirih terdengar. Gue terharu, ketika bisikan lirih yang terdengar ‘ begitu dalem’ itu terucap melalui mulut mungil Dini, peri kecil yang sangat gue sayang..
“Din, gue yakin kalo lo memang di ciptakan dari tulang rusuk gue.. Dan gue, dengan segenap rasa cinta dan sayang berusaha untuk menjaga nya..”, jawab gue dengan lirih pula. Dini menatap wajah gue yang basah oleh air mata, mengusapnya lembut penuh rasa sayang..
* * * * * * *
“Hehehe, jangan cengeng ahh, masak my bloved guardian mewek?’.. hihii.hihii..”, sahut Dini sambil menegakkan tubuh seksi nya yang sudah tidak tertutup selembar benang pun.. “sudah siap untuk menikmati memek perawan?” hmm?”, ucap Dini manja sambil memulai memaju mundur kan pantat bohay berkulit putih bersih itu untuk menggilas lonjoran kontol gue..
“ Uugghhh!” renn.. kon..tool lo, b.benerr.rr be.benerr manteepp..sshhhh!!”, desah Dini mulai merasakan enak nya ngentot beneran.. “ memm.eeek lo ju..gaa.hhh sshheempitthhh!!”, desis gue sambil menggelinjang karena begitu nikmat nya memek perawan Dini.. menggigit dan mengunyah kontie gue..
Suara angin malam lautan dan debur ombak pantai, seakan menjadikan sebuah orkestra terindah. Dini menghentikan gerakannya, tangan kanan nya mengambil kaos putih gue yang teronggok di deketnya. Ditariknya memek yang membalur batang kontie itu pelan pelan keatas, dan “ploophh!”.. terlepaslah kontie berurat itu dari lubang memek Dini.
Darah perawan terlihat menyelimuti batang kontie gue.. oleh Dini, di usapnya darah perawan miliknya dengan kaos putih gue, “sreeth..sreeth” dan ternoda lah kaos putih milik gue itu dengan darah perawan Dini. “biar lo selalu inget renn, hehe..”, ucap Dini langsung mencampakkan kaos putih itu.
Dan “sleeeeepphhhh.. bleeeeshh!” tertelan kembali kontie besar itu di dalam kehangatan memek Dini yang begitu niekmaat.. “sleph..sleephh.. sleeeeppphhhhh!”.. clop.. cloopp!”.. clooppppp..sleeeeeeeppphhhh!”, bunyi memek yang mengocok ngocok kontie dengan dua kali kocokan dangkal dan sekali kocokan penuh.
Disertai pula dengan mengetatkan otot kegel di memek nya, dan bergerak dengan cepat.. “Oouugghhh!!” Dinn.. aakkhhh!!”, jerit gue sambil ikut menghentakkan pinggang gue keatas menyambut hantaman memek Dini, ketika Dini langsung bergerak memunggungi gue, dan langsung menggoyang memutar mutarkan pantat besarnya untuk menguleg lonjoran kontie yang masih mencoba bertahan didalam kehangatan memek yang terus terusan menggigit dan menguyah kontie dengan kuat..
Apalagi sekarang Dini merubah posisi nya menyamping, dan menaik turunkan tubuh nya dengan zig zag dan tak lupa dengan gerakan spiral nya yang lebih cepat lagi.. “cloophh..cloophhh”.. “e.enakk renn?” nik.maathhh khann meh.mekk per.rawann gu.guee..shhh!”, kata Dini terengah engah. Gue udah gelagepan dengan gerakan Dini yang begitu binal ngentotin gue..
* * * * * * *
Gue menggelinjang.. Gue berkelojotan.. “Aaakhh Diinnn, gu.guee..mpphhh.. g.guee mo kel.kelua..arrr!!!”, ceracau gue ga tahan akan kenikmatan sempurna yang diberikan oleh memek perawan Dini.. Mendengar gue mau keluar, Dini dengan cepat memutar tubuh bugil nya yang telah berkeringat itu menghadap gue, dan merebahkan tubuhnya diatas dada gue..
Buah toked 36B nya menghimpit dan menekan kuat.. Gue memeluk punggung Dini yang terasa begitu mulus ketika gue mengusap usap nya. Sambil terus mengocokkan pinggulnya naik turun memompa batang kontie gue, Dini berujar dengan desahan manja,” kel.keluarin renn!”.. tuntaa..ashhh kan sem.mmua nyaa..ahhh!!”.. pe..pejuhhin memm.eekk gu.guee ya.ang barruu aj..ajahh lo per.rawaniin iniii.. mpphhh..!!”..
“GUE KELLUAA..AARRRGGHHHH!!!!!!”.. AAA..AAHHHH!!”.. OUUGHHHH!!”.. YYEEESSSSSHHHHHH!!!”.. DIIIIINNNNNNNN!!!”, gerung gue penuh kenikmatan dan kepuasan yang sempurna.. “CROOTTHHH!!”.. JROOTTTTHH!!”.. CCROOOTTTHH!”.. JROOTTHHH!”..CRROOOOOTTHHHH!!!”.. keluarlah semua pejuh kental yang hangat menembak nembak dengan kencang memenuhi rahim Dini..
“Makasihhh Diinnn.. uugghhh!!”, lenguh gue penuh nikmat ketika memek Dini terus mengedut, merespon pejuh gue yang mulai berhenti menyemprot.. “ii.ihhh pejuh lo banyak banget renn.. anget di dalem memek gue..”, ujar Dini. “sorry Din, gue keluar duluan.. gila memek lo legit bangett, bisa ngunyah segala, hehe..”, kata gue seraya ketawa puas menimpali ucapan Dini.
“Duuchh, yang barusan dapet perawaaaann.. senengnyaaa, hihii..hihii..”, Dini menggoda manja. “gapapa renn lo keluar duluan, pasti bentar lagi bangkit kog ni meriam..”, bilang Dini masih menelungkup diatas badan gue..
Ketika kedua telapak tangan gue mengusap usap di pinggang ramping Dini, gue merasakan sesuatu dibawah sana yang meremas remas lembut batang kontie yang melemas setelah mengeluarkan amunisi nya yang berupa pejuh hangat..
Ohh shitt!!! Rongga mulut memek Dini yang bergerinjal itu telah mencoba membangkitkan batang kontie gue.. Kedua bongkah pantat Dini yang kenyal itu pun gue remes dengan gemas, ketika memek Dini yang sekarang sangat basah itu mengunyah lonjoran kontie dengan semakin kuat.. “uuggghhh!” lenguh gue keenakan, dan perlahan kontie gue pun mulai mengeras pelan pelan di dalam memek tak ber jembie nya Dini..
* * * * * * *
Sedangkan Dini tetap tanpa ekspresi menelungkupi tubuh gue. Hanya memek tembem nya yang terus melaksanakan perintah dari otak smart nya untuk tetap membangkitkan lonjoran batang kontie agar segera mengeras maksimal.. Dan busyeetttt.. kontie gue pun sekarang dengan gagahnya kembali menyumpal dan menyesaki memek yang baru aja gue perawanin itu..
“Tuuh bener kan yang gue bilang renn?” kontol lo dah ngaceng sempurna kan?”, bisik Dini.. “lo sungguh perfect Dinn, permainan lo sangat luar biasa..”, sahut gue cepat.. “ main di luar yuuk reenn, sambil melihat bintang dan bulan..”, ajak Dini seraya mengangkat pinggul nya untuk melepas tautan alat kawin kami..
“Ploophhh”.. Kami sudah di luar tenda dome.. Begitu indah susana malam di pantai siung ini.. Hamparan langit dipenuhi bintang yang berkerlap kerlip seakan menyapa kehadiran kami yang telanjang tanpa busana.. Bulan pun juga dengan malu malu tersenyum ke arah kami dari balik awan yang bergerak, yang sedang menutupi sinar nya..
Suara debur ombak yang terdengar keras, di sempurnakan suara jangkerik.. “c’moon renn, gue udah ga tahan pengen lo pejuhin lagi..”, rengek Dini mulai binal, sambil memposisikan tubuh telanjangnya yang tertimpa cahaya sinar bulan itu dengan posisi merunduk, menunggingkan pantat bohay nya yang tampak kenceng.
Kedua tangannya bertumpu pada dinding tebing.. Sepasang buah payudara Dini yang besar tapi begitu sekel terlihat menggantung sangat menggoda.. Kedua tungkai batang kaki belalangnya membuka, memamerkan celah memek yang sekarang sudah tampak merapat lagi.. oohh goodd.. bener bener memek yang sempurna untuk mengail berjuta kenikmatan.
Mungkin itu efek dari latihan senam kegel yang selama ini rutin Dini jalankan.. “duuch yang baru aja di perawaniiiin.. pengen lagi yaa?”.. hehehe,” ledek gue. Dini pun menolehkan wajah cantik nya sambil tersenyum.. Gue langsung pegang kedua pinggang ramping Dini sembari mengoles oleskan kepala kontie di belahan lipatan memek mulus nya..
“Sleeph” kepala kontie mulai masuk.. “uuggghhhhh!!”.. Dinn kog masi.iihh sempittt aja.aah!” neh memekk..”, ucap gue memuji ke elastisan memek Dini, sambil menarik keluar pelan dan memasukkan nya lagi ke dalam memek penuh sejuta pesona itu.. “sleeepphh” setengah dari batang kontie terjerembab dalam kehangatan memek tembem Dini..
* *
* * * * *
“Ouugghhh
yee.eesshhhh!!” renn.. tekenn yang dal.daleemmm.. Aaaakkhhh!!!”, terpekik Dini
ketika lonjoran kontie menusuk dalem, dan tertelan seutuhnya.. “Bleeeeshhh”..
“ennaakk bah.ngeet renn!”.. kont.toll lo..”, ucap Dini sambil melenguh manja..
“sama Dinn, gilaa memm.eekk lo tetep sem.mpiitt kaya masi.iih perawaann..”,
timpal gue memuji ke peretan memek licin yang sedang tersumpal lonjoran batang
kontie berurat gue..
Gue mendiam kan
sebentar kontie yang sekarang sedang membelah memek Dini.. Tiba tiba.. Sayup
sayup terdengar suara nyanyian diiringi petikan gitar
“...... Malam ini Kubernyanyi lepas isi
hati
Gelap ini Ku ucap berjuta kata maki
Malam ini Bersama bulan aku menari
Gelap ini Ditepi pantai aku menangis
Tanpa dirimu dekat di mata ku.......
Aku bagai ikan tanpa air
Tanpa dirimu ada di sisiku...
Aku bagai hiu tanpa taring
Tanpa dirimu dekap di pelukku....
Aku bagai pantai tanpa lautan
Kembalilah...kasih ooo Kembali lah kasih.. “
Lagu dari group
band Slank yang bermakna ‘dalem’, mengalun lembut keluar dari mulut si pay. Gue
dan Dini Cuma tersenyum menikmati alunan music yang terdengar syahdu.. Cocok
banget dengan suasana pantai berdebur ombak lautan.. Pelan pelan, batang kontie
yang sedang terbenam itu gue kocokkan maju mundur menusuk memek Dini yang masih
aja sempit seperti pertama kalinya tertembus lonjoran kontie.
.. Suara kecipak
becek dari memek Dini yang basah terdengar jelas diimbangi pula oleh nyanyian
jangkerik.. So romantic dude!!..
* * * * * * *
Dengan lembut Gue
usap punggung telanjang Dini yang berkulit mulus dan berkilat terkena sinar
cahaya rembulan.. “Uuughhh renn!” shhhhh!!”, ketika gue mulai mempercepat irama
tusukan kontie dengan 4x pendek dan sekali dalem.. “ sleph!”.. sleephh!”..sleepphh!”..sleephh!”..
Sleeeeepphhhh!!!”
dan memutar
mutarkan nya lonjoran kontie yang menyumbat memek perawan Dini, ketika
selangkangan gue menempel eret dengan sepasang buah pantat yang sekel itu..
“Terr.rushhh!!”..
aakhhh!” renn.. enna.aakhh..mmphhh!!”, desah dari mulut mungil Dini ketika gue
juga mencumbu dan menjilati, menguasi punggung terbuka nya itu, juga kedua
tangan gue yang bekerja memerah sepasang susu putih Dini yang terlihat
bergelantungan dan berayun ayun seiring dengan hantaman pingul gue yang terus
menyodok celah lipatan memek tanpa bulu itu.
“ Slaaphh!”..
slapphh!!”.. slaaphh”... Kedua tangan Dini yang berkulit putih mulai melingkar
di leher gue, seraya mengcounter sodokan batang kontie dengan memutar mutarkan
pantat bohay nya yang terasa empuk bergesekan dengan selangkangan gue... gaya
99 juragaaannnn..
“Dinn, ougghhh
yesshhh!!”, desah gairah gue rasakan begitu syahdu dengan suara malam dan
nyanyian lagu dari si pay.. kepala gue terdongak keatas langit yang cerah penuh
bintang, mata gue terpejam menikmati sensasi seks yang begitu nikmat disajikan
oleh tubuh sintal Dini..
Dini mulai
menghadap kearah ke arah gue tanpa melepas dua kemaluan yang sedang mengail
kenikmatan itu. Dengan mengangkangkan kaki kanan nya selebar mungkin dan
memutarnya didepan perut gue, dengan tangan kiri menumpu pada dinding tebing..
“ Aakkhhh!”..
Uugghhhh yeaa.aakhhh!!”, bibir gue mengeluarkan lenguh keenakan, ketika memek
perawan Dini serasa memelintir dengan sangat kuat, waktu Dini memutarkan kaki
nya.. “Ennaakhh bang.ngeetshhh rennn.. Aaakkhhhh!!!!”, jerit Dini. Karena
begitu posisi kami saling berhadapan, tungkai batang kaki sebelah kanan nya
langsung gue angkat biar melingkar dipinggang gue, dan langsung gue kocok
dengan kecepatan penuh..
“Cloopph!”..
clophhh!”.. clopphhhh!”.. ccloopphhhh!!!”.. setelah 20menit beradu raga, Dini
mulai mengejang kuat dengan gelinjangan tubuh yang begitu sensual, dan
menancapkan kuku nya ke bahu gue..
“AAA..AAGGGHHHHH!!!!”..
I’M CUMMIII.IIINGGGG.. SSHHHH!!!!!”.. UUGGGHHHHH!!”, gerungan parau Dini begitu
keras, sekeras mulut memek yang bergerinjal itu membetot lonjoran kontie gue,
dan sekeras ombak laut yang menerpa karang..
“Se..setooppphh!”
dul.duluu..mmphhh renn!!”.. G.guee, gu.guee ga ku.kuaattt..shhhh!!!”, rengek
Dini mencoba menghentikan laju dari kocokan kontie yang tanpa henti terus
menghantam memek putih tanpa bulu yang sedang mengalami orgasme itu..
* * * * * *
“..Cloophh!!”..
sleephh!!”.. sleepphhhh!!”.. ccloopphhhh!!” .... “Reennn, AAAA..AAKHHHH!!”..
GU.EEE KEL.LUAA.AARRRRGGHHHH L.LAGIIHHHH.. MMPPHHH!!!!!”.. OUUU..UUGHHH!!!!”,
Ceracau binal Dini yang mengalami multiple orgasme dengan sangat hebat.
Tubuh nya
melengkung ke belakang dengan pantat yang mengejat ngejat melampiaskan puncak
orgasme nya.. Karena kontraksi otot memek Dini yang sangat kuat mengunyah
lonjoran batang kontie berurat gue, ditambah sempitnya memek perawan itu, maka
tak bisa gue tahan lagi ketika aliran pejuh mulai merambat keluar, bagai gunung
api yang siap meletus memuntahkan lahar yang panas..
“GU.GUEE
J.JUGAA..AAAKHHH NGE.NGECROOOTTTHHHH!!”.. DiNN, UU.UUGGHHHH!!!!!”.. jerit gue
dengan histeris, sambil mengejangkan pinggul ke depan sehingga lonjoran kontie
berurat gue semakin dalem tenggelam kedalam memek Dini yang masih saja
mengempot dan mengeluarkan cairan orgasme terindah nya....
“CCROOOTHHH!”..
uughh!”.. CROOTHHH!!!”.. aaghh!”.. JROOOTTHHHH!!”.. CRROOTHHH!!”.. CCROTHHHH!!”
pejuh hangat yang kental itu mengairi sawah Dini dengan deras, bercampur dengan
pupuk orgasme yang Dini keluarkan..
Dengan masih saling
berpelukan dan posisi kontie masih di dalem memek, gue berjalan mundur pelan
pelan kearah tenda dome sambil memegangi tubuh sintal Dini yang lemas pasca
mendapatkan multy orgasme ..
Memasuki tenda, dan
gue perlahan merebahkan tubuh diatas hamparan matras berbantal tas punggung,
dengan tubuh Dini yang masih menelungkup diatas gue.. Gue langsung menggapai
selimut untuk menutupi tubuh telanjang kami yang masih menyatu, dari dingin nya
angin malam.. Dan tertidur pulas penuh kepuasan..
* * * * * * *
Keesokan pagi nya..
Shinta dan risna sudah bersiap untuk menaklukkan cliff C dan D.. Dengan memakai
tanktop warna cerah biar ga terlalu panas terkena sinar matahari dan ber
hotpants pendek biar nyaman ketika kaki kaki nya menumpu pada pasak yang telah
di pasang di dinding tebing terlihat sedap dipandang..
Dini yang ga bisa
panjat Cuma melihat kearah shinta dan risna yang sekarang sudah mencapai
setengah dari tinggi cliff tersebut. Sesekali Dini berteriak menyemangati
mereka berdua. “ memek gue masih berasa ke ganjel kontol lo neeh renn..”, bisik
Dini di telinga gue.. “hehehe.. besok gue ganjel lagee daah, sekalian gue dongkrak,
hihii..hihii..”, jawab gue meledek Dini yang telah berhasil gue perawanin
semalem sambil cekikikan.
“Yeee, maunya
tuuchhh..”, sahut peri kecil gue menggerutu seraya menyunggingkan senyum nya
yang menawan itu..
Risna dan shinta
sukses nge conquer that cliff, sekarang giliran gue.. dengan teknik yang
lumayan gue kuasi, dengan cepat gue yang terkenal dengan speed nya menakluk kan
cliff yang barusan juga di lahab ma sinta dan risna..
Si pay gue liat
bercakap dengan Dini sambil sesekali matanya meliat kearah belahan buah toked
36B nya Dini yang putih mulus terlihat jelas, karena model kaos oblong Giorgio
Armani yang berbelahan V neck.. “clegukk” hihihii..hihii tenggorokan paidi
meneguk ludah. “waah kaya nya pengen banget neeh si pay ngelumat toked nya
Dini..”, batin gue sambil tersenyum..
Seno dan fuad
melakukan border dengan lihai nya.. Tapi sayang nya kami belum berhasil
menemukan cliff baru untuk di panjat..
Selama di pantai
siung, kami juga memancing, bakar ikan, bahkan tak lupa untuk ber snorkeling..
Hmm liburan yang sangat mengesankan.. Tak terasa waktu yang sangat egois itu
memaksa kami untuk segera kembali pulang..
“..... Ke pantai siung ku khaan kembalii
Walau apapun yang kan terjadii....”
Sebuah lagu lama
kami nyanyikan bersama ketika laju mobil panther mulai bergerak menjauhi pantai
siung. “Tetaplah kau menawan dengan berjuta kesan, sehingga gue akan selalu rindu
untuk menyambangi mu kembali..”, batin gue sambil tetap memandang debur ombak
lautan yang tak pernah lelah menghantam bibir pantai itu, yang terlihat semakin
jauh dan jauh sampai akhirnya tak kelihatan lagi..
* * * * * * *
T H
E E N D ....
0 komentar:
Posting Komentar