Judul : Sepotong Senja Untuk Dini
Penulis : Clothingk
Source : SemprotLagi
:: Pukul 5.20 wrd ::
"Ndhreenn.. Dhrenn.. Ndhreen..
Ndhreen.." (suara vespa gue).
"Hehe.. Sekarang ga usah pake acara
nge-blayer gas segala dah." batin gue sambil tersenyum geli waktu teringat
kejadian di sabtu malam itu. .
Dengan dada rada dag dig dug, gue melangkahkan
kaki masuk ke rumah mewah Dini.
"Aduuuch.. Setelah resmi pacaran sama
Dini, kenapa gue jadi grogi ya???" gumam gue lirih, sembari langsung
berjalan mengarah ke ruang keluarga dan duduk manis melihat acara tivi 42"
plasma yang sedang memutar acara berita olah raga pagi.
Tak berapa lama, Terdengar suara..
"Kleek.. Cklekk.." dan terbukalah
pintu kamar, diiringi langkah pelan juga bau harum semerbak di ruang keluarga
tersebut.
Gue menengok kearah belakang dan melihat sosok
Tante Mila tengah berjalan kearah meja makan.
"Hai Reno, pagii.." sapa renyah
Tante Mila seraya menarik kursi makan.
"Eehh.. Mmm.. Ii.iiyya.. Tante, pagi
juga.." jawab gue tergagap.
Ya Tuhan, kuat kan lah hamba mu ini..
Karena Tante Mila terlihat segar dengan rambut
yang masih basah.
Abis mandi keramas neh si Tante cantik..
Uhhuiiiyyy!!
Mama tersayang Dini masih mengenakan kimono
mandi warna putih polos beraksen bunga mawar seperti tatto yang ada di pundak
sebelah kanan bawah bahunya. Panjangnya tepat di bawah buah pantat Tante,
sehingga kaki telanjang dan batang pahanya yang terbungkus kulit putih berbulu
lembut terpampang dengan JELAS!!
Ditambah bagian pinggang yang cuma bertali
simpul kendor, otomatis belahan kimono itu tersingkap dan menampakkan
seperempat dari gelembungan buah dada Tante Mila yang terlihat mengkel dan
ranum.
"Ayuuk Reno, sarapan dulu sini yuk bareng
Tante. Si Oom masih tidur tuh, kecapekan sepertinya.. Dini juga masih dikamar
atas." bilang Tante Mila lembut.
“Kecapekan ngentot semaleman yaa, Tan? mauu
dong, Renoo. Hehe..." dalam hati gue bilang, sambil beranjak ke meja makan
dan duduk berhadapan dengan Tante Mila.
Emang sih gue sengaja duduk berhadapan
dengannya dengan alasan biar bisa menikmati betapa merangsangnya Tante Mila di
hari minggu pagi ini. Tante Mila mulai membikin roti untuk sarapan. Otak, hati,
dan mata gue pun ikut nyarap. Si kontie juga udah berdehem sejak dari tadi.
Letak tempat sendok, garpu, dan pisau roti di
sebelah kanan Tante Mila. Ketika roti tawar terpegang di tangan kiri, Tante
Mila beranjak menggapai pisau roti dengan tangan kanannya sambil berdiri
setengah membungkuk dan memiringkan tubuhnya tepat ke arah gue.
Dann..
UANNJRIITTT!!! BEDEBAAH!!
Mata gue pun berkaca-kaca, hati gue
berdegab-degub, otak gue berputar-putar, dan batang kontie kesayangan gue
bergerak-gerak.
Dengan posisi begitu, belahan kimono yang
sebelah kanan melebar jatuh. Tak ayal lagi!! buah dada sebelah kanan punya
Tante Mila pun terjuntai keluar SEUTUHNYA
TANPA DIBUNGKUS BEHA!! Terekspos
jelas dan frontal tepat di kedua mata gue!! tanpa Tante Mila sadari.
Gelembung bulatannya begitu indah. Besar,
putih, dan terlihat masih kencang. Aerola coklat muda dan puting kemerahan itu
menghiasi puncak dari buah dada Tante Mila. Ouughhh!! sungguh begitu merangsang. Buah
dada itu bergoyang-goyang dengan sangat seksi pada saat tangan kanan Tante Mila
masih berusaha untuk menggapai pisau roti.
Yuupz.. 5detik gue mendapat pemandangan maha karya Tuhan
yang begitu indaah. Dan 5detik pula gue mendapati maha karya Tuhan yang berupa
kontie, ngaceng sengaceng-ngacengnya..
"Aauww..!!!" pekik kecil Tante Mila,
ketika tahu dan menyadari bahwa buah dadanya yang telanjang telah terjuntai
keluar dengan nakal.
Mama Dini itu juga menyadari pula kalo gue
tengah asyik memelototi keindahan tokednya yang mempesona tanpa berkedip
sedikit pun. Gue yang shock pun spontan bergumam tak sengaja,
"Yaa ampuun.. Indaah bangeetttz.."
Dan parahnya Tante Mila mendengar gumaman itu,
so wajah cantik dengan kulit putih alami makin merona meraah. Tapi disana ada
senyum bangga yang tersungging manis di bibirnya. Cepat-cepat dirapikan kimono
yang dipakainya itu.
"Eeh.. Hmpp.. Oohh.. Tan..Tante Mila
su.suka juga yaa sarapan roti??" tanya gue gelagapan, garing, ga masuk
akal, atau apalah namanya.
"Oohh mmm.. Ii.iiya, Tante suka roti,
Ren. Suka bangeet.." jawab Tante Mila juga dengan nada tergagap.
Wajah berkulit putih yang bersemu merah. Duhai
cantiknya..
"Kamu mau minum apa, Ren?" tanya
Tante Mila mengalihkan perhatian sambil melangkah ke arah lemari es 2 pintu.
Membukanya, dan tanpa sadar membungkuk 45derajat.
Ya Tuhaan, cobaan apalagi ini..
Gue dapat melihat bongkahan daging pantat
bohay Tante Mila dengan sangat jelas. Montok, putih muluusss, dan kencang tanpa
cacat, tanpa adanya scratch sedikit pun. Lipatan bibir memeknya yang kemerahan
itu mengintip malu-malu, tapi ga begitu jelas dari tempat gue duduk.
"Nyari apa, Tan? biar Reno bantu
deh.." gue nekat nawarin diri dan menghampiri Tante Mila.
WAOW!! N0 PANTY!!
Memek Tante Mila terlihat jelas terjepit erat
seakan meronta diantara pangkal paha dan bongkahan pantat bohay nya. Begitu
chubby, kemerahan, dan mengkilat rada basah. Sedangkan bibir memek itu sendiri
berwarna putih rada kemerahan. Masih sempit dan pastinya peret, menurut analisa
gue.
Jujur kontie gue udah basah dan tegang berat.
Gue sangat terangsang, maybe ini dikarenakan Tante Mila adalah nyokap dari
pacar gue sendiri, so gue mendapat sensasi yang berbeda.
Gue udah nyampe tepat disamping Tante Mila,
dan Tante Mila pun sudah mendapatkan sekaleng susu coklat dari dalam lemari es.
Dengan menolehkan kepala kesamping, bersamaan dengan memutarkan tubuhnya untuk
berdiri dengan tiba tiba, maka tak pelak lagi hidung mancung dan bibir seksi
rada tebal mirip bibir Angelina Jolie itu, mendarat dan nempel dengan mulus di
kontie gue yang sedang ngaceng-ngacengnya nongol di celana pendek parasit yang
gue pake. Dan sialnya lagi, gue ga menyadari kalo kontie gue udah membentuk
tenda didalam celana dan siap menghajar musuh.
"Aaoww!! aahhh!!!" jerit gue dan
Tante Mila bersamaan.
Gue yakin Tante Mila dapat merasakan
ketegangan dan ujung kontie gue yang basah. Dan gue pun bisa merasakan patukan
hidung mancung dan bibir ala Angelina Jolie itu.
"Aadd.. duhh.. Tann..tee! ad..dduh..
Maa'.. maaf Tante. Sumpah, Reno ga sengajaa.. Maafin Reno, Tante.. Maaf."
kata gue gugup, malu, takut, terangsang, dll.
"Hmphh! ehh.. Iiiya.aa Ren, Tante tahu
kok kalau kamu ga sengaja.." jawab Tante terbata-bata.
Setelah hening sesaat, tiba tiba..
"Punya kamu lumayan besar, mau dong Tante
nyicipin. Hihii.."
bisik mendesah Tante Mila nakal sambil mengelus perlahan kontie gue, dan
beranjak ke meja makan lagi. Senyum iblis bertanduk tampak muncul di kepalanya.
"Whattt!!!" desis gue kaget seakan
ga percaya dengan ucapan Tante Mila barusan. Gue pun menyusul Tante Mila dan
mengatur pernapasan biar tenang.
"Pagii Reno gebleg tersayaang.."
sapa manja Dini seraya berjalan menuruni anak tangga dari lantai atas.
"Pagi juga Din." jawab gue cepat.
"Eeh sayaang.. Kok baru bangun?
ditungguin Reno dari tadi tuuh?" tukas Tante Mila.
"Katanya mau jogging sama Reno?"
lanjut Tante Mila.
Dini tidak menjawab pertanyaan Mamanya, tapi
malah bertanya balik,
"Mama kok seksi bangets sih?"
sembari duduk dekat sang Mama, dan menidurkan kepala di pundak Tante cantik
itu. Duuch manja banget deh
gaya nya...
"Seksi gimana sih, sayang? Hmm? wajar aja
bangun tidur masih pake baju kaya gini." jawab Mamanya sambil tersenyum
dan mengusap lembut rambut Dini.
"Kamu juga seksi kok sayang.."
bilang Tante Mila.
Ketika gue perhatiin lagi lebih seksama, Dini
emang hot dengan baju tidurnya yang tipis terusan sebatas paha dan mungkin
hanya pake celana dalam. Dua kancing atasnya dibiarkan terbuka sehingga buah
melon putih 36Bnya juga menyembul indah menggemaskan lengkap dengan puting susu
yang tampak membayang. Anak ga
akan beda jauh sama induknya...
"Renn, kita joging di halaman belakang
aja yaa.. Ga usah keluar, coz gue masih rada ngantuk. Hehe.. Ntar sekalian
berenang sama mama juga, pasti seru." usul Dini ke gue.
Tante Mila cuma mengangguk setuju mengiyakan
sambil ngelirik kearah gue.
"Okelah kalo begitu.." sahut gue
cepat, seraya membayangkan dua tubuh molek, empat buah melon putih berenang
kesana kemari dengan lincahnya.
Horreee!! setuju Boss, teriak kontie gue
ikut-ikutan bergoyang... Hahaa...
"Hallo Everybody!! Morning.. Eeh ada
Renogade juga yaa.." sapa Oom Tio dengan kaos olahraga sambil menenteng
raket tennis.
"Pagii juga.." jawab kami bertiga
dari meja makan.
"Ma, Din, and Reno.. Papa berangkat
tennis dulu yaa." kata Oom Tio kalem.
"Okee! berangkat ati-ati, Paa."
jawab kami bertiga dan gue pun jadi ikutan manggil Pa.. Haha..
Sepeninggal Oom Tio..
"Yaa udah saying, kamu ganti baju olah
raga dulu sana." saran Tante Mila.
“Oke, Boss!” Dini langsung beranjak dari tempat
duduknya.
Tatkala dari posisi duduk ke berdiri, Dini
rada membungkukkan tubuh. Nah kedua tokednya yang gemesin itu langsung tersaji
dihadapan gue. Aduh biyung
piye tho kie. Hahaha..
Gue langsung benerin posisi kontie yang
ngaceng biar ga sakit.
"Hmm.. Kayanya ada yang barusan nyelip
deh." gumam Tante datar, sambil mengambil pisang dan mengupasnya.
"Eehh.. Eee.. Nyelip, Tan?
Maksudnya?" tanya gue berlagak blo'on sembari menggaruk-garuk kulit
kepala.
"Pura-pura ga ngeh atau emang bloon nih,
Renoo?" tanya Tante Mila menyindir.
Kemudian dengan tenang Tante Mila mulai
memainkan lidah merahnya di ujung pisang yang sudah terkupas kulitnya sambil
menatap wajah gue dengan tatapan yang menggoda. Di jilat-jilat, di cucup-cucup
kecil, dan kemudian,
"Lheepphh!!"
Batang pisang itu pasrah di kuas dengan telak
dari bawah sampe ke ujungnya dengan lidah merah yang basah. Berulang kali
menguas naik turun. Sesekali ujung lidahnya yang lancip itu tampak
bergerak-gerak lincah mengulik bagian tengah kepala buah pisang.
Ouughhh shiitt!!! pada akhirnya, kepala pisang dan batangnya terkulum
sempurna di dalam mulut Tante Mila. Dikempot-kempotkannya sebentar pipi mulus
yang mulutnya tengah tersumpal buah pisang sebelum menariknya pelan buah pisang
itu sampe diujung, kemudian dimasukkan kembali sampe mentok, terus dikeluarkan
lagi pelan-pelan, lalu di gigit baru dimakan.
Bujubuneeeng.. Gaya flirting oral yang sangat mantap baru saja di
tunjukkan oleh wanita dewasa sekelas Tante Mila.
"Udah ahh!.. Biasa aja lagi Ren
ngeliatnya ga perlu ngowoh gitu. Ntar kepengen lhooh. Hihihihiii.." kata
Tante Mila diakhiri kikikan keledai seraya meninggalkan gue yang masih bengong
sendirian.
Aaah.. Gue baru sadar kalo tadi gue ngowoh abis dan begitu
serius melihat Tante Mila yang sedemikian hot nya dalam memberikan service oral
pada buah pisang yang beruntung itu.
"Bisa ga yaa kontie gue kena oral Tante
Mila??!" dalam hati gue berharap berat sembari mengatupkan mulut gue yang
ngowoh.
"Woii.. Lets get d party started!!"
teriak Dini kenceng dengan melambaikan tangan kearah gue untuk siap-siap
jogging.
TO BE CONTINUE .....
TO BE CONTINUE .....
0 komentar:
Posting Komentar