Judul : Sepotong Senja Untuk Dini
Penulis : Clothingk
Source : SemprotLagi

"Fyuhh.. akhirnya nyamaan,"kata Dini sembari meletakkan barang belanjaan dan duduk di pinggiran ranjang. Hembusan udara segar dari AC di room sweet room gue membelai mesra tubuhnya. "Gimana Din menurut lo kamar gue,"tanya gue minta pendapat Dini. "Nyaman, rapi, dan leluasa.. lo bisa aja yaa, coz biasanya kamar cowo' tuh berantakan,"jawab Dini panjang lebar seraya menyetel cd player. Mengalun lembut lah lagu Thank You dari Dido.. Dini membetulkan tatanan make up wajahnya sebentar, dan beranjak membuka buka kantung belanjaan dan mengeluarkan kaos warna putih longgar dengan garis garis hitam sepinggang dengan model leher melebar yang menampak kan pundak, dan sebuah celana model aerobik ketat setengah paha warna hitam. Kaos dan celana itu di dapatkan Dini setelah ngerjain si oom waktu di mall tadi. "Di minum Din,"bilang gue sambil menyerahkan softdrink. "thanks,"jawab Dini langsung menyeruput nya.

* * * * * * *

Dini merebahkan tubuh seksi nya ke ranjang. Ga peduli kaos yang di pakainya tersingkap sampe ke atas, ke bagian bawah tokednya. "Sheerr.." berdesir hati gue melihat tubuh yang seakan akan pasrah untuk di makan itu. "Jangan ngiler Din,"canda gue sambil ikutan rebah di sisi nya. "Hmm.." Bau harum tubuhnya masih terasa dan begitu menggoda. "Enak aja ngiler,"jawab Dini sambil memejamkan mata. Gue memiringkan tubuh menghadap Dini. Mengagumi wajah cantiknya yang kadang seperti peri kecil gue, ato pun kadang berubah seperti iblis nakal yang selalu menggoda umat manusia. Leher yang jenjang, buah dada putih yg besar tapi kencang, perut yang rata tanpa timbunan lemak, aahhh.. gue ga bisa menilai nya lagi daah. Dini juga smart, baik, supel, easy going, dan tajir. Tapi yang bikin gue salut, Dini ga pernah ngebedain dalam berteman. Bahkan banyak dari temen cowok Dini yang salah mengartikan kebaikan dan sikap Dini selama ini. She's too perfect for me. "Kenapa renn, mandangin gue kek gitu?" kagum ya?"tanya Dini sambil melirik gue yang sedang memandang nya. "Lo cakep banget Din.. Sempurna di mata gue.. gue merasa menjadi cowo' paling beruntung di dunia yang bisa macarin lo,"kata gue rada lebay. "Lo juga ganteng, fisik oke dan yang paling penting, lo udah mandiri. Punya usaha untuk ngebiayain kuliah lo sendiri tanpa ngerepotin ortu.. Itu hebat banget,"bilang Dini panjang lebar. 

* * * * * * *

".. Gue mau mandi dulu ahh.. beliket ni badan,"bilang gue sambil, "Lhepp!!" menjilat cepat puser seksi yang ber piercing itu sebelum beranjak ke kamar mandi. "Aahh,"desis Dini kaget, dengan menggerinjalkan pinggangnya yang ramping karena jilatan lidah gue barusan. "Lo ikutan mandi kaga'?"tanya gue cengengesan. "Idihh,Ogah gue.. weekz,"jawab Dini sambil menjulurkan lidah nya. "Hahaha.. Yadah lo nyantai-nyantai aja dulu.. Kalo mo liat tipi tinggal stel aja, oke,"bilang gue sembari masuk ke kamar mandi. Dini bangun dan beranjak ke kaca rias yang lebar di kamar reno dan me narsis kan diri di depan kaca rias itu. "Wah ternyata bodi gue oke banget yaa, berlekuk indah dan tinggi semampai,"gumam Dini sambil ketawa ketiwi sendiri. Untuung ga ikutan garuk-garuk kepala kaya gue.. Dengan gerakan yang sengaja dibuat erotis, Dini mulai melepas kaos yang tadi sempet kena keringat itu perlahan ke atas di iringi backsound lagu Thank You nya Dido. dan goyang lembut pinggul nya ikut mulai menari.

* * * * * * *

Setelah kaos putih itu terlepas, tampak lah pancaran keseksian tubuh telanjang Dini dibagian atas.. Dini memiringkan tubuhnya dan terlihat dari kaca rias bongkahan sepasang toked besar 36B yang tetap mengacung, di kombinasikan dengan puting pinky yang imut. Tidak kendor atopun turun ke bawah sedikit pun seakan akan mengacuhkan gaya gravitasi bumi. Bener-bener terlihat kencang menawan.. Dini menghadapkan tubuhnya lagi ke arah kaca rias. Dengan wajah sayu dan mulai binal menggoda, jemari lentik Dini mulai membuka kancing celana jeans Giovanni Perucci nya. Setelah terbuka kancingnya, perlahan lahan retsluiting celana jeans itu mulai Dini tarik turun.. Kemudian di tariknya lagi keatas pelan pelaaan, dan kembali Dini turunkan retslituing itu ke bawah, sambil menyapukan lidah merah Dini ke bibir tipis nya. What the fuck!! So naughty, Pal's!! Dengan sedikit menggigit kecil bibir bawahnya, Dini mulai melepaskan celana jeans yang dia pake.
Akhirnya, Hohoho.. celana dalam Calvin Klien warna biru yang Dini pake' terlihat jelas dan samar-samar terlihat pula noktah basah di bagian depan. Dengan mesra, celana dalam itu membungkus erat memek tembem dan sebagian pantat bohay Dini. Tubuh putih seksi yang cuma terbalut di bagian bawah itu terlihat sangat menggairahkan. Ngacengin guys!! Aah.. Andai aja kaca rias itu punya kontol . . . . . . .

* * * * * * *

Kemudian di pakai nya kaos ber krah model melebar sampe ujung pundak dengan belahan model menjuntai ke bawah sampe belahan dada. Juga tak lupa pula di pakai nya celana ketat model aerobik setengah paha. Ketika masih asyiik di depan kaca rias, tiba-tiba kaki nya menyentuh sesuatu. Dini mengambil dan melihat isinya.. "Lhoh, Ini kan cookies dan rokok yang di beli reno tadi untuk bang juki dan bang anton,"gumam Dini. "Pasti si gebleg reno lupa ngasih ke mereka deh,"tambah Dini sambil berpikir sesuatu. "Thingg!" sebuah ide brilian pun tercipta dari otak Dini yang dulu pernah nyoba ikut ujian TOEFL dan memperoleh point tertinggi diantara para peserta test.. Aahaa!! dan Dini pun tersenyum jahat.. dan di kepalanya pula mulai tumbuh sepasang tanduk. Wajah cantik Dini yang semula bagai peri kecil penuh kelembutan, sekarang telah mulai berubah bagai iblis nakal penuh godaan.

* * * * * * *

"Hmm.. tadi kan gue liat bang juki dan bang anton pada jelalatan ngeliatin gue, kaya nya asyiik neeh kalo gue isengin mereka dulu, sembari nunggu reno mandi,"gumam Dini sambil membawa bungkusan yang berisi cookies dan rokok. Yuupz.. Dengan dalih akan memberikan cookies dan rokok, Dini akan menggoda bang juki dan bang anton dengan wajah iblis nakal nya.. She is EviL, now!! Setelah yakin dengan ide nya, Dini mulai dress up di depan cermin rias. Diambil nya parfum isse miyake dari dalam tas Dolce&Gabbana, dan di semprotkan nya di bagian-bagian tubuh tertentu. Setelah beres, Dini menarik bagian samping kaos yang dipakainya keatas, dan mengikatnya erat. Dengan begitu, menjadikan kaos yang sedang dipakai nya sekarang ini seperti model kaos pantai. Karena kaos itu sudah terangkat naek dan terikat, otomatis kulit perut Dini yang putih dan mulus beserta puser indahnya itu terpampang jelas, seakan berteriak genit,"Hi mr.Juki&Anton." Ke semuanya itu di sempurnakan dengan sembulan buah dada besar Dini beserta puting imut pinky yang semakin mencuat. Dikarenakan bagian atas kaos itu ikut menyempit ketat, akibat dari kaos yang di tali erat di sisi samping diatas pinggang ramping Dini. Rambut shaggy nya dibiarkan tergerai.. Celana model aerobik juga telah membalut erat tungkai kaki. It's show time..

* * * * * * *

Dini merasa puas dengan tampilannya sekarang. Perlahan Dini menuruni anak tangga.. Dini melirik dan tersenyum sebentar ke sembulan buah dada dan putingnya yang ikut bergetar goyang goyang seiring langkah kakinya. Setelah sampe dibawah, terlihatlah bang juki dan bang anton sedang jongkok nge grinding cam. "Halo bang anton dan bang jukii.. sibuk ngapain neeh?", tanya Dini centil sambil merundukkan tubuh semampainya diantara mereka dari arah belakang. Juki dan anton kaget, mereka langsung mencari arah suara itu dengan menolehkan kepala. "Hekkh.. mmp.. ee.. i.iyya.a non Dinn.ii,"Jawab mereka melotot kompak tak berkedip ke arah iblis cantik di hadapannya. Yuupz.. Dengan posisi seperti itu, tatapan mata juki dan anton frontal menghadap susu putih 36B Dini yang belahannya terlihat dalam menandakan bahwa sepasang buah toked itu begitu besar. 

* * * * * * *

Tanpa tersangga beha, terhimpit kaos dengan ketat, dan dengan posisi merunduk, sembulan seperempat lebih dari bongkahan payudara Dini seakan mau meloncat keluar dari kaos yang di pake nya. Begitu pula dengan puting pinky yang makin membayang sedemikian jelas. Setelah memberi kesempatan pada juki dan anton yang menatap nanar dada nya, Dini berucap sambil menegak kan tubuh menggoda nya itu,"iiih kok malah pada bengong sii, di tanya juga." "Ooh.. ehh.. emm a.anu nnon.. kami sedang nge grinding sus..suu, non.. ehh nge grinding cam, non"jawab juki terbata-bata sampe salah dalam pengucapan kalimat sambil tetep aja memandang kulit perut putih Dini yang berhiaskan puser ber piercing dan pinggang bertatto yang tersaji di depannya. Anton pun ga mau kalah dengan juki untuk menyantap tubuh Dini dengan tatapan super mupeng. Dia meneguk ludah berkali-kali demi melihat gerakan pantat bohay Dini yang mentul-mentul menggemaskan, disanggah paha mulus yang terpampang jelas sampe setengah paha lebih dari lutut. Karena ketika Dini melangkahkan kaki jenjangnya dengan gaya berjalan ala top model di lantai catwalk untuk menjauh dari anton- juki, celana model aerobik dari bahan yang lentur itu makin tertarik ke atas. Tak pelak lagi, kontol juki dan anton pun ngaceng abyiis melihat aksi anarkhie si iblis cantik Dini. "Ngaceng kaga' lo,"batin Dini puas.

* * * * * * *

Dini tersenyum simpul melihat kedua mangsa nya udah angkat tangan.. Eh angkat kontol ding.. Sambil membelakangi juki-anton, Dini melihat barang-barang racing after market yang gue jual kaya cdi, koil, cam, karbu dan aksesoris-aksesoris lainnya yang tertata rapi di dalam etalase kaca. Tanpa sadar, Dini nungging dengan menempelkan kedua lututnya dan menggoyang goyangkan dengan pelan. Ouuh!! Pantat itu juga ikut menari.. Lepitan memek Dini pun juga terlihat membayang. Anton-juki sampe mengusap air liur yang hampir keluar dari sudut bibirnya ketika mereka berdua membayangkan pantat bohay yg sedang mereka tatap, pantat sekel yang sedang bergoyang di depannya itu menggilas dan menguleg uleg kontol mereka dengan erotis. "Ooh.. iya bang,"kata Dini sambil berdiri dari posisi nungging dan memutarkan badan kearah juki-anton. "iiy..yaa non,"jawab mereka bersamaan. Juki-anton pun ikut berdiri menghadap Dini. Sekarang Dini mengambil posse dengan menyandarkan punggung atas ke etalase, kedua siku dari kedua tangan di letakKan diatas etalase dan tungkai kaki kanan rada di tekuk ke belakang. 

* * * * * * *

Hohoho.. Posse yang sangat merangsang nafsu itu di Show Up kan oleh seorang Dini Amalia, mahasiswi dari fakultas pshycology dan model dari jebolan Siluet Model Agency. Yuupz.. Dengan posse seperti itu maka kedua bongkahan daging susu putih Dini mencuat bersamaan dan mulai berhiaskan butir-butir keringat yang mulai tumbuh dipermukaan kulit mulus gelembung toked, kedua puting pinky nya juga nyeplak dengan jelas, kedua tungkai batang kaki sampai setengah paha lebih terekspos mantaab.. Semua nya itu terlalu indah untuk di lewatkan oleh juki-anton.. Mereka tidak sadar bahwa batang kontol nya ngacung ke depan ke arah Dini. "Shitt!! Kontol bang juki ma bang anton nodong gue.. mana ga dibenerin lagi posisinya,"gumam Dini merona dan juga merasakan horny. Setelah beberapa saat.. "Dini cuma mo bilang, kalo Ini ada kue ma rokok untuk abang berdua dari reno.. Di makan yaa bang,"ucap Dini "Yadah bang, cuma itu aja kog.. Dini tinggal dulu yaaa,"imbuh Dini sambil meregangkan kedua tangan keatas kepala sebagai aksi penutup, dan langsung ngeloyor pergi meninggalkan juki dan anton karena memek nya terasa gatal dan semakin basah. Anton dan juki masih melongo di suguhi pemandangan yang sangat menakjubkan dalam hidupnya. Sekarang yang tersisa di ruangan bawah cuma harum aroma parfum dari tubuh Dini. Juki dan anton berpandangan sesaat dan kemudian berteriak,"COLIIII..!!" dan mereka pun berlari ke arah kamar mandi untuk berebut sabun. Sementara itu, Dini udah di kamar reno dengan nafas terengah-engah bercampur horny.. "Fyuhh!..Untung mereka ga nekat nge gangbang gue,"gumam Dini sambil merebahkan tubuhnya diatas ranjang.


* * * * * * *


Jemari lentik sebelah kanan Dini mulai mengusap usap belahan memek nya sendiri dari atas kebawah dengan lembut. "Sshhh.. ahh,"suara desis kenikmatan keluar dari bibir tipis yang menggairahkan untuk di deep kiss.. Dini mulai memutar mutarkan jari tengahnya ke bagian atas belahan memek, tempat di mana si kacang mungil alias clitoris bersembunyi. Jemari Dini itu terus menerus mengusap usap clitoris agar terbangun dari tidurnya. "Uuugh.. enakk bangettt,"ceracau Dini lirih karena masih merasa malu kalo ke gap ma reno bahwa dirinya ber masturbate ria. Jemari tangan kirinya mulai mengusap usap dan meremasi buah payudara besar yang puting imut pinky nya mulai keras menegang. 



* * * * * * *



"Oough yess.. feel so good,"Dini mengerang seksi, tersiksa dengan nafsu birahi yang mulai tercipta. Wajah cantiknya memerah menahan gairah binal dari dalam dirinya sendiri. Digosoknya semakin cepat memek tembem yang makin basah itu.. Jemari tangan kirinya mulai membuka lilitan tali di baju nya, dan dengan tergesa gesa, di keluarkan lah daging toked putih 36B itu yang sebelah kanan.. WoW!!.. terjuntai lah sudah dengan begitu indah si toked berukuran besar dari kaos yang dipakainya. "Oough god.. Aahhh.."suara Dini berubah serak ketika telapak tangan kirinya itu meremas remas payudara nya sendiri dengan gerakan memutar. Di pilin pilin juga puting pinky yang sudah sedemikian keras mengacung.. "Sshhh.. uughh,"desis Dini sambil terus mengulas ulas clitoris memeknya makin cepat.. Dini mulai terlihat mengejang.. Orgasme yang di dambakan Dini akan segera datang untuk memenuhi panggilan jiwa yang terbelenggu nafsu birahi. Namun tiba-tiba "ckleekK.."pintu kamar mandi mulai terbuka, menandakan reno sudah selesai mandi.. "Aahh.. shitt!!! Kenapa harus sudah selesai mandi lo, renn?!!"batin Dini langsung melepaskan ke dua jemari yang sedang bekerja di bagian memek dan bagian dada. Tak lupa di masukKan juga toked yang tadi sempat terjuntai keluar.. Dengan cepat, Dini langsung menelungkupkan tubuhnya ke ranjang dari posisi telentang, mencoba untuk mengatur nafas. Yuupz.. Dini masih terlalu malu kalo ketahuan orgasme by herself.



* * * * * * *



"Wuih si kunyuk malah molor neeh.. mana pake acara narsis lagi molornya,"batin gue sambil menikmati paha mulus berbulu lembut yang terEkspos dengan jelas sampe selangkangan.
Masih dengan bertelanjang dada dan boxer putih, gue balikkan tubuh Dini pelan. "Waduh biyung, kok wajahnya merona merah yaah?"batin gue heran. Dengan perlahan, gue usap paha putih itu dari lutut ke atas, kearah memek. Bulu kuduk di paha Dini mulai meremang.. Ketika tangan gue nyampe pangkal paha, gue merasakan celana yang di pake Dini udah kerasa basah di bagian depannya.. AlamaakK.. Belahan memek tembem itu begitu jelas tercetak karena noktah basah di celananya.. Ketika wajah gue semakin mendekat ke memek Dini untuk mengukur panjang X lebar dengan posisi rada nungging ditengah tengah kedua belah paha Dini, tiba-tiba..



* * * * * * *



"..Ciaattt.. heekKH..!!" kedua paha mulus Dini mengapit kepala juga bahu gue dan membantingnya kearah samping. "hahaha,"Dini ketawa ngeliat gue kaget. "Aah rese' lo Din, gue kan lagi mengagumi karya Tuhan yang begitu mempesona,"gerutu gue. "emang apa sii yang lo pantengin barusan?" namanya apa coba?" hmm?", bilang Dini mulai menjurus sambil tengkurap memandang wajah gue. Anjrittt!! Karena kaos yang dipakai Dini dengan model krah melebar dipundak dan belahan yang menjuntai jatoh sampe belahan dada, tak pelak dengan posisi tengkurap itu bongkahan toked 36B nya terlihat sangat jelas.. bahkan lingkaran aerola nya pun ikut mengintip.. Ngacengg juragaan!! Gue sampe terpengarah dan meneguk ludah waktu melihat bongkahan sepasang melon putih itu.. "eeh.. emm.. nama nya mmem.eekk..,"jawab gue tergagap. "Yeee.. bilang memek tapi mata nya jelalatan ke toked gue,"sahut Dini sewot.



* * * * * * *



"Tadi waktu di mall, perasaan lo gimana ren?", tanya Dini mengingatkan gue akan sebuah telenova yang sangat menggoda birahi. "Degdegan.. horny.. mupeng coz acting lo luar biaa..ss..ahh!!"pekik gue lirih. Karena bersamaan dengan itu, jemari lembut tangan kanan Dini mulai meraba dan mengelus kontie yang masih terbungkus boxer dengan pelan. Dini makin mendekatkan wajah yang mulai binal itu di muka gue. Sembulan payudara nya yang putih besar juga udah mulai menekan nekan lengan gue.. "aahh" kerasa angeett juga lembut, seiring gairah yang mulai bangkit. "Hehe.. kalo mupeng beratt, berarti ngaceng kek gini dong, reen?"tanya Dini manja menggoda dan mulai menggengam batang kontie gue dari luar boxer. Mengurutnya keatas bawah dengan irama yang selaras. Gue ga tahan!! Langsung aja gue pegang kepala Dini dan memagut bibir tipis yang ranum itu.



* * * * * * *



"hmm.. mmh..cephh..emh..", suara pertarungan bibir gue dan Dini bersahut sahutan. Dini terus men deep kiss dengan sangat hot dan lihay.. di miringkan kepala nya ke kanan kadang ke kiri untuk melumat bibir gue sambil menyapu nyapukan kan lidahnya yang hangat di rongga mulut gue.. Tangannya juga megangin leher belakang kepala gue, seakan akan takut kalo gue menghindar. So wild.. "hmm.. slerpt.. sreptt!! Lidah nya sangat lincah memilin lidah gue. disedot sedot dan di putar-putar. "great kisser,"kata gue dalam hati, ketika mengetahui dahsyat nya ciuman Dini. "ha..ahh,"gumam kita berdua ketika saling melepaskan bibir untuk mengambil nafas. "julurin lidah lo..,"pinta Dini sambil mulai mengangkangi dan menelungkup kan tubuh nya diatas gue. Dini langsung menyelipkan lidahnya yang merah itu dibawah lidah gue.. kemudian mengatupkan bibir atas bawahnya dan mulailah memaju mundurkan mulutnya dengan gerakan meng oral.. Sadiss euy!!.. "Ohh shitt!!", batin gue keenakan, ketika gue mulai merasakan kalo pinggul Dini juga bergerak maju mundur diatas perut gue.. Basah memeknya begitu terasa.



* * * * * * *



"Gila lo Din, mantep banget dah,"kata gue sambil megap-megap. Dini sudah menegakkan tubuhnya dengan paha yang mengapit disisi kanan kiri tubuh gue.. Dini tersenyum manis mendengar kata-kata gue barusan. "Take a look..,"ucap Dini pelan sambil mulai menggoyangkan pinggul. Tangan putih berjemari lentiknya mulai memegang kaos bagian bawah dan menarik keatas.. Streaptease on me, guys!! Pemandangan yang begitu menggairahkan tercipta, ketika pelan-pelan bagian tubuh atas Dini mulai terlihat.. Perut yang rata dan putih, puser yang indah, dan "shrettt" lolos lah kaos putih itu dari tubuhnya di iringi getaran lembut buah toked Dini.. Gue cuma melongo takjub dengan keseksian tubuh yang di miliki Dini. Dini mencondongkan tubuhnya kebelakang dengan bertumpu pada tangan kiri yang memegang lutut gue, sedang tangan kanannya dengan nakal mengusap usap batang kontie dan mengelus kantong pelir gue.. Mulailah tarian pinggul yang ditopang pantat bohay itu bergoyang maju mundur untuk menggesek gesekkan memek basah Dini ke perut gue. Kepala nya pun terdongak keatas, menikmati sensasi yang tercipta.. Melon putih dengan puting pinky nya makin mengacung, menunjukkan ke angkuhan nya di hadapan gue.



* * * * * * *



"Ssshh.. uuggh,"desis Dini pelan sambil melihat raut wajah gue yang udah memerah menahan gairah. Tak menunggu lama, gue tegakKan tubuh untuk merengkuh pinggang dan punggung Dini yang masih bergerak maju mundur di selingi uleg an kecil. Hmm.. Sepasang susu besar Dini menari nari tepat di muka gue.. "haapp" mulut gue sukses menangkup ujung puting mungil pinky yang udah keras. "Aauw ren.. enn.aak.kK!"jerit Dini kecil sambil merangkulkan tangannya di leher gue. "Sluurp!", gue cucrup puting mungil yang begitu nikmat untuk dikulum itu sambil membelit belit kan lidah dan menguasnya.. "uugh..aah,"Dini bergumam dengan mengelojotkan tubuh telanjangnya. Tak lupa toked besar Dini yang sebelah, gue remas lembut memutar searah jarum jam sambil gue urut urut pelan dari pangkal bongkahan buah dada ke ujungnya, dimana sang puting pinky sudah menunggu untuk di pilin pilin dan di perah.. Payudara putih itu begitu halus kulitnya dan memancarkan rasa yang begitu hangat. Dini menggeserkan kepala gue ke tengah tengah daging buah dadanya, Mengatupkan erat menjepit wajah gue dan mengocoknya naek turun. Gila man! Nikmat beneerr.. Wajah gue yang terbenam di lembah susu Dini, di kasih servis breast fuck!! Anget, harum dan klunyum-klunyum. Untuk menambah kenikmatan Dini, gue jilat jilat dan kecup belahan dada yang sedang mengocok wajah gue itu. Kedua jemari tangan gue pun mulai merambat menyusup masuk ke dalam celana aerobik beserta cd Dini untuk meremas remas ke dua bongkahan pantat kenyal itu..



* * * * * * *



Dini mendorong pelan tubuh gue agar rebah di ranjang. Dengan membungkukkan badannya yang bertelekan di kedua tangan disisi kepala gue, Dini mendekatkan kedua toked 36B nya yang bergelantungan ke wajah gue. Di usap usapkannya di muka gue sebentar sebelum menurunkannya tepat ke mulut gue. "emmemm..emm.. ssrepph!!", suara kuluman dan hisapan bibir lidah gue di puting pinky Dini. "oough,"desah Dini keenakan sambil memejamkan mata dan mendongakkan wajahnya ke atas.. rambut panjang yang indah itu tergerai dan ada sebagian yang menempel di kulit tubuhnya yang mengkilat karena mulai berkeringat. Kontie gue pun udah nyutnyutan dari tadi. Dini mulai mencumbu leher gue, di jilat juga di kecupnya dengan mesra.. Dengan melatakan lidah lancip merahnya bagai king cobra kearah puting gue, Dini mulai memainkan kombinasi kuluman dan belitan lidahnya dengan mantap.. "aahh, Dinn.. geel..lii..ihh,"gumam gue ga tahan sambil mengusap punggung mulusnya. Tanpa menghiraukan apa yang gue rasakan, Dini terus kebawah menjilati puser gue dan "hmmm.. emmhh.."lidahnya udah mulai menguas kontie gue yang ngaceng dibalik boxer. Dengan jemari lentik yang lembut, mulai diturunkan lah boxer gue pelan pelan dan terlepaslah dari kaki. "Thoing!!" kontie gue langsung nongol dan membentur pipi dan bibir Dini. "Aauw,"jerit Dini kecil. "iiih nakal kamu ya, harus dikasih pelajaran sama bu dosen..",ucap Dini lucu ngomong dengan kontie gue yang udah berkaca kaca. "Lheepp!"di sapukannya lidah hangat Dini di permukaan helm kontie gue.. "ssshh..aah,"desis gue merasakan geli di ujung kontie. Dijilatnya kepala kontie gue dengan gerakan lidah melingkar pelan pelan sambil mendorongkan mulut mungil Dini semakin dalam untuk menelan lonjoran kontie yang berurat itu. Hangat dan basah mulai terasa. "hmm.. mmph.. emhh.."gumam Dini disela sela kulumannya sambil memandang kearah gue. Anjrittt!! Wajah nakalnya benar benar binal. Dengan mata nanar, gue liat bibir tipis itu membalur batang kontie gue dengan erat, menarik perlahan keluar, dan dimasukkan dengan cepat.. "shrett!.. slepp.. shreet!!.. sleep!", bunyi orkestra antara kontie, ludah, lidah dan mulut dari seorang komposer cantik yang bernama Dini Amalia. "Diin.. enya.aak.hhh.. bah..nggetts..,"ucap gue terbata bata merasakan perfect oral job Dini, ditambah urutan juga remasan jari lentik berkulit putih di sekitar kantong pelir gue.



* * * * * * *



"Enak ga ren, felatio gue?" hmm?", tanya Dini sambil terus mengocokkan jemari putihnya ke batang kontie berurat gue. "lo emang hebatt Din, aah!!", terpekik gue sambil menggelinjang karena Dini langsung mengelomoh kedua telur gue dengan hisapan dan kuluman yang mematikan nikmatnya. "Waduh biyung!! bisa K.O neh gue,"membatin gue sambil menarik kepala dan tubuh Dini keatas, gue lumat sebentar bibir tipisnya dan langsung gue balik tubuh Dini. Sekarang gue diatas Dini.. Dengan tangan mengowol sepasang toked sekel Dini, mulut gue langsung mencumbu dengan lumatan dan kais an lidah di sekitar leher bawah telinganya.. Dini mendongakKan wajahnya keatas, memperlihat kan seluruh bagian leher jenjangnya untuk gue santap.. "sreeptt.. sruphh.. cleppt..", bunyi sapuan lidah gue. "Auww geli renn,"rengek Dini manja ketika ujung lidah gue menyentil nyentil telinga nya. Sambil merangkulkan tangan kanan ke leher gue, jemari tangan kirinya menjulur ke bawah untuk menggapai batang kontie gue dan langsung mengurutnya dengan cepat. "Ouugh..Yess,"dengus gue keenakan sambil mengarahkan mulut ke buah dada montok ber puting pinky milik Dini. Dengan kedua telapak tangan, gue pegang pangkal dari buah dada Dini kanan dan kiri, sehingga bongkahan buah toked yang berukuran besar itu makin membusung.Ujung lidah gue, cuma gue tempel kan di ujung puting mungil yang sebelah kiri kemudian dengan membuat gerakan seperti menggaris, "sreett.." ujung lidah gue menuruni lembah belahan dada Dini untuk mencapai ujung puting pinky yang sebelah kanan dan langsung melumat lumat abis dengan buas.. Gue kunyah dan gigit-gigit kecil putingnya. Puting pinky yang nangkring di toked putih berurat nadi hijau sebelah kiri itu pun tak luput dari peluntiran juga pilinan jemari tangan gue.. "Giil..la..akhh.. rennh!! en.akk bangg..eett! .. el loo apaa..iin.hh!?"tanya Dini mengerang erang penuh kenikmatan.



* * * * * * *



Setelah puas menikmati sepasang payudara membusung milik Dini yang kenceng dan sekel, gue mulai menjilat dan mengulik ngulikkan lidah ke puser ber piercing yang terlihat bersih dan seksi. "hmpp, renn.. ahh..!"rintih Dini sembari memegang kepala gue yang juga mulai menjilat kulit pinggang mulus Dini.. gue pantengin bentar tatto kupu kupu yang menghiasi kulit pinggangnya. "kereen so cutee,"gumam gue sambil mulai mengecup belahan memek yang tampak basah dan membayang di celana aerobik Dini. "Oouuggh!!"Dini meronta kecil dan menggerakkan buah pantatnya seakan menghindarkan memek tembem itu dari serangan umum 1 maret lidah gue. Gue pegang pinggang ramping dan pinggul bahenol Dini. Mulai lah hidung gue membaui aroma memek Dini yang telah basah itu.. "hmmm..", harum cairan sabun sirih bercampur aroma cairan madu cinta memek Dini sangat menggairahkan. Gue tempel kan lidah di belahan bawah memek Dini, dan mulai gue sapukan keatas menelusuri belahan yang terlihat seperti anak sungai kecil itu dengan gerakan zigzag lidah gue secara perlahan lahan. "Mmeme..kk g.guee.hh, lo app..ainnhh!?"tanya Dini dengan erangan erangan erotis penuh gairah binal.. "Ssruuuppttt..", suara cucrupan mulut gue yang menempel mesra di liang memek Dini.



* * * * * * *



Dengan perlahan, mulai gue buka celana aerobik Dini beserta celana dalam Calvin Klien yang di pake nya. Pelan pelaaan gue turunkan.. terlihatlah kulit mulus diatas belahan memek Dini. Gue turunkan lagi celananya sampe lutut, sebelum tadi Dini mengangkat pantat nya biar celana itu mudah untuk dilepas.. Oh my Lord!! Dengan hati yang berdebar kenceng, jemari yang rada menggigil, Untuk pertama kali nya gue melihat dan memandang sesuatu yang selalu bikin gue penasaran itu, akhirnya terjawab sudah.. Sumpah!! Demi setan setan yang sedang membaca story gue, sungguh begitu indah nya memek Dini. No Hair tanpa bulu jembie, memek itu terlihat bersih dan liciinnn. Bibir kanan kiri memek Dini berwarna putih dengan semburat kemerahan, terlihat tembem menghimpit erat celah belahannya. Labia mayora nya kecil kemerahan.. Memek tembem yang masih terlihat hanya sebuah garis yang mengkilat basah, akhirnya tersaji di hadapan gue.., Reno Kusuma Atmadja..



* * * * * * *



Gue usap usap belahan memek yang terasa licin itu dari bawah keatas.. Dengan perlahan gue buka batang paha mulus Dini biar semakin melebar, sembari gue elus elus. Gue tarik tubuh Dini rada kebawah, dengan pantat menempel dibibir ranjang dan tungkai kaki belalangnya menjejak di karpet lantai kamar.Sekarang gue memposisikan ditengah tengah paha Dini. "Just wanna look at?" hmm?"gumam Dini menahan hasrat sambil meraih kepala gue untuk mendekat kan ke perfect pussy milik Dini. Dengan hati hati dan perlahan, mulai gue sapukan lidah ke sepanjang garis memek Dini dengan telak.. "Lheeep.. Lheepp.. Sleeeppp!!.." ... "Aauuww!!.. Reenoo, uughh..,"rengek Dini merasakan nikmat dari lidah gue. Gue ulangi berkali kali menguas belahan nikmat yang telah licin dan basah itu. Tak lupa pula, gue mengecup dan menjilati pangkal selakangan Dini.. Kedua telapak gue juga ikut meremas remas pantat bohay yang terlihat bergoyang memberikan perlawanan gigih terhadap lidah gue yang terus mengulas ulas celah memek Dini secara intens. Yuupz.. gue ingin memberikan kenikmatan yang lebih buat Dini, tanpa memperhatikan ego gue sendiri. 



* * * * * * *



Sekilas gue liat keatas, ke wajah Dini yang dengan mata terpejam menikmati apa yang terjadi di memek tembemnya. Tangan lembut berjemari lentik itu, sesekali meremas remas buah dadanya sendiri. Putingnya pun juga ikut di pelintir pelintir.. Kemudian, kedua jempol jari tangan kanan kiri gue mulai membuka celah lipatan memek Dini yang tampak lengket dengan cairan birahi. "pleephtt.." terkuak lah liang belahan memek Dini. Alamaak!! Rongga memek Dini terlihat sangat sangaat menggoda.. Warna merah muda yang terlihat basah dan bergerinjal.. Ketika gue tiup perlahan, maka mulut dalam rongga memek Dini terlihat berkedut kedut dengan cepat. Tak tahan dengan semua itu, langsung gue julurkan lidah untuk menjilati, mengelomoh, dan meliuk liuk kan nya menyapu ke semua dinding memek Dini dengan cepat. "Oough renn!, aah.hh.. ahh.hhh! Yees..shh!!,"desis, rengek, dan ceracau Dini heboh ketika gue juga mengusap usap kan jari telunjuk searah jarum jam dengan memberikan sedikit tekanan ke clitoris Dini yang menonjol imuutz dengan cepat.. Tak berapa lama, karena Dini sudah sangat horny ketika di mall menggoda si oom, dan ketika menggoda juki-anton. Maka dengan menekukkan punggung keatas dan menekan kuat kepala belakang gue kearah memeknya, Dini mulai berkelojotan dan menggelinjang hebat.. "Reennoo!" Ouughh..yeaa!!.. gu.ggueee.. KELL..LUAAARRGGGHHH!!!"teriak Dini keras menggapai big orgasm nya.. "Cret.. Creet..Crettt..,"peju Dini keluar meleleh melewati celah memek tembemnya.. "SRUUUUPPTTT!", gue langsung menyeruput cairan cinta Dini ke dalam mulut gue. Aahh bangganya gue bisa membawa Dini ke atas Nirwana.. Gue beranjak berdiri di depan Dini, dengan posisi masih di antara kedua batang paha Dini. Dini tersenyum puas memandang wajah gue dengan tarikan nafas nya yang terlihat berat setelah big orgasm nya. "Puas sayang?"tanya gue dengan kontie terlihat ngaceng, sengaceng ngacengnya melihat tubuh Dini yang telanjang total. "Hebat banget lo renn.. Gue sampe dapet yang namanya the big 0.. thanks yaa, "jawab Dini sambil begerak ke arah gue.



TO BE CONTINUE .....

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top