Judul : Sepotong Senja Untuk Dini
Penulis : Clothingk
Source : SemprotLagi
"Fyuhh.. akhirnya nyamaan,"kata Dini sembari meletakkan
barang belanjaan dan duduk di pinggiran ranjang. Hembusan udara segar dari AC
di room sweet room gue membelai mesra tubuhnya. "Gimana Din menurut lo
kamar gue,"tanya gue minta pendapat Dini. "Nyaman, rapi, dan
leluasa.. lo bisa aja yaa, coz biasanya kamar cowo' tuh berantakan,"jawab
Dini panjang lebar seraya menyetel cd player. Mengalun lembut lah lagu Thank
You dari Dido.. Dini membetulkan tatanan make up wajahnya sebentar, dan
beranjak membuka buka kantung belanjaan dan mengeluarkan kaos warna putih
longgar dengan garis garis hitam sepinggang dengan model leher melebar yang
menampak kan pundak, dan sebuah celana model aerobik ketat setengah paha warna
hitam. Kaos dan celana itu di dapatkan Dini setelah ngerjain si oom waktu di
mall tadi. "Di minum Din,"bilang gue sambil menyerahkan softdrink.
"thanks,"jawab Dini langsung menyeruput nya.
* * * * * * *
Dini merebahkan tubuh seksi nya ke ranjang. Ga peduli kaos yang di pakainya tersingkap sampe ke atas, ke bagian bawah tokednya. "Sheerr.." berdesir hati gue melihat tubuh yang seakan akan pasrah untuk di makan itu. "Jangan ngiler Din,"canda gue sambil ikutan rebah di sisi nya. "Hmm.." Bau harum tubuhnya masih terasa dan begitu menggoda. "Enak aja ngiler,"jawab Dini sambil memejamkan mata. Gue memiringkan tubuh menghadap Dini. Mengagumi wajah cantiknya yang kadang seperti peri kecil gue, ato pun kadang berubah seperti iblis nakal yang selalu menggoda umat manusia. Leher yang jenjang, buah dada putih yg besar tapi kencang, perut yang rata tanpa timbunan lemak, aahhh.. gue ga bisa menilai nya lagi daah. Dini juga smart, baik, supel, easy going, dan tajir. Tapi yang bikin gue salut, Dini ga pernah ngebedain dalam berteman. Bahkan banyak dari temen cowok Dini yang salah mengartikan kebaikan dan sikap Dini selama ini. She's too perfect for me. "Kenapa renn, mandangin gue kek gitu?" kagum ya?"tanya Dini sambil melirik gue yang sedang memandang nya. "Lo cakep banget Din.. Sempurna di mata gue.. gue merasa menjadi cowo' paling beruntung di dunia yang bisa macarin lo,"kata gue rada lebay. "Lo juga ganteng, fisik oke dan yang paling penting, lo udah mandiri. Punya usaha untuk ngebiayain kuliah lo sendiri tanpa ngerepotin ortu.. Itu hebat banget,"bilang Dini panjang lebar.
* * * * * * *
".. Gue mau mandi dulu ahh.. beliket ni badan,"bilang gue sambil, "Lhepp!!" menjilat cepat puser seksi yang ber piercing itu sebelum beranjak ke kamar mandi. "Aahh,"desis Dini kaget, dengan menggerinjalkan pinggangnya yang ramping karena jilatan lidah gue barusan. "Lo ikutan mandi kaga'?"tanya gue cengengesan. "Idihh,Ogah gue.. weekz,"jawab Dini sambil menjulurkan lidah nya. "Hahaha.. Yadah lo nyantai-nyantai aja dulu.. Kalo mo liat tipi tinggal stel aja, oke,"bilang gue sembari masuk ke kamar mandi. Dini bangun dan beranjak ke kaca rias yang lebar di kamar reno dan me narsis kan diri di depan kaca rias itu. "Wah ternyata bodi gue oke banget yaa, berlekuk indah dan tinggi semampai,"gumam Dini sambil ketawa ketiwi sendiri. Untuung ga ikutan garuk-garuk kepala kaya gue.. Dengan gerakan yang sengaja dibuat erotis, Dini mulai melepas kaos yang tadi sempet kena keringat itu perlahan ke atas di iringi backsound lagu Thank You nya Dido. dan goyang lembut pinggul nya ikut mulai menari.
* * * * * * *
Setelah kaos putih itu terlepas, tampak lah pancaran keseksian tubuh telanjang Dini dibagian atas.. Dini memiringkan tubuhnya dan terlihat dari kaca rias bongkahan sepasang toked besar 36B yang tetap mengacung, di kombinasikan dengan puting pinky yang imut. Tidak kendor atopun turun ke bawah sedikit pun seakan akan mengacuhkan gaya gravitasi bumi. Bener-bener terlihat kencang menawan.. Dini menghadapkan tubuhnya lagi ke arah kaca rias. Dengan wajah sayu dan mulai binal menggoda, jemari lentik Dini mulai membuka kancing celana jeans Giovanni Perucci nya. Setelah terbuka kancingnya, perlahan lahan retsluiting celana jeans itu mulai Dini tarik turun.. Kemudian di tariknya lagi keatas pelan pelaaan, dan kembali Dini turunkan retslituing itu ke bawah, sambil menyapukan lidah merah Dini ke bibir tipis nya. What the fuck!! So naughty, Pal's!! Dengan sedikit menggigit kecil bibir bawahnya, Dini mulai melepaskan celana jeans yang dia pake.
Akhirnya, Hohoho.. celana dalam Calvin Klien warna biru yang Dini pake' terlihat jelas dan samar-samar terlihat pula noktah basah di bagian depan. Dengan mesra, celana dalam itu membungkus erat memek tembem dan sebagian pantat bohay Dini. Tubuh putih seksi yang cuma terbalut di bagian bawah itu terlihat sangat menggairahkan. Ngacengin guys!! Aah.. Andai aja kaca rias itu punya kontol . . . . . . .
* * * * * * *
Kemudian di pakai nya kaos ber krah model melebar sampe ujung pundak dengan belahan model menjuntai ke bawah sampe belahan dada. Juga tak lupa pula di pakai nya celana ketat model aerobik setengah paha. Ketika masih asyiik di depan kaca rias, tiba-tiba kaki nya menyentuh sesuatu. Dini mengambil dan melihat isinya.. "Lhoh, Ini kan cookies dan rokok yang di beli reno tadi untuk bang juki dan bang anton,"gumam Dini. "Pasti si gebleg reno lupa ngasih ke mereka deh,"tambah Dini sambil berpikir sesuatu. "Thingg!" sebuah ide brilian pun tercipta dari otak Dini yang dulu pernah nyoba ikut ujian TOEFL dan memperoleh point tertinggi diantara para peserta test.. Aahaa!! dan Dini pun tersenyum jahat.. dan di kepalanya pula mulai tumbuh sepasang tanduk. Wajah cantik Dini yang semula bagai peri kecil penuh kelembutan, sekarang telah mulai berubah bagai iblis nakal penuh godaan.
* * * * * * *
"Hmm.. tadi kan gue liat bang juki dan bang anton pada jelalatan ngeliatin gue, kaya nya asyiik neeh kalo gue isengin mereka dulu, sembari nunggu reno mandi,"gumam Dini sambil membawa bungkusan yang berisi cookies dan rokok. Yuupz.. Dengan dalih akan memberikan cookies dan rokok, Dini akan menggoda bang juki dan bang anton dengan wajah iblis nakal nya.. She is EviL, now!! Setelah yakin dengan ide nya, Dini mulai dress up di depan cermin rias. Diambil nya parfum isse miyake dari dalam tas Dolce&Gabbana, dan di semprotkan nya di bagian-bagian tubuh tertentu. Setelah beres, Dini menarik bagian samping kaos yang dipakainya keatas, dan mengikatnya erat. Dengan begitu, menjadikan kaos yang sedang dipakai nya sekarang ini seperti model kaos pantai. Karena kaos itu sudah terangkat naek dan terikat, otomatis kulit perut Dini yang putih dan mulus beserta puser indahnya itu terpampang jelas, seakan berteriak genit,"Hi mr.Juki&Anton." Ke semuanya itu di sempurnakan dengan sembulan buah dada besar Dini beserta puting imut pinky yang semakin mencuat. Dikarenakan bagian atas kaos itu ikut menyempit ketat, akibat dari kaos yang di tali erat di sisi samping diatas pinggang ramping Dini. Rambut shaggy nya dibiarkan tergerai.. Celana model aerobik juga telah membalut erat tungkai kaki. It's show time..
* * * * * * *
Dini merasa puas dengan tampilannya sekarang. Perlahan Dini menuruni anak tangga.. Dini melirik dan tersenyum sebentar ke sembulan buah dada dan putingnya yang ikut bergetar goyang goyang seiring langkah kakinya. Setelah sampe dibawah, terlihatlah bang juki dan bang anton sedang jongkok nge grinding cam. "Halo bang anton dan bang jukii.. sibuk ngapain neeh?", tanya Dini centil sambil merundukkan tubuh semampainya diantara mereka dari arah belakang. Juki dan anton kaget, mereka langsung mencari arah suara itu dengan menolehkan kepala. "Hekkh.. mmp.. ee.. i.iyya.a non Dinn.ii,"Jawab mereka melotot kompak tak berkedip ke arah iblis cantik di hadapannya. Yuupz.. Dengan posisi seperti itu, tatapan mata juki dan anton frontal menghadap susu putih 36B Dini yang belahannya terlihat dalam menandakan bahwa sepasang buah toked itu begitu besar.
* * * * * * *
Tanpa tersangga beha, terhimpit kaos dengan ketat, dan dengan posisi merunduk, sembulan seperempat lebih dari bongkahan payudara Dini seakan mau meloncat keluar dari kaos yang di pake nya. Begitu pula dengan puting pinky yang makin membayang sedemikian jelas. Setelah memberi kesempatan pada juki dan anton yang menatap nanar dada nya, Dini berucap sambil menegak kan tubuh menggoda nya itu,"iiih kok malah pada bengong sii, di tanya juga." "Ooh.. ehh.. emm a.anu nnon.. kami sedang nge grinding sus..suu, non.. ehh nge grinding cam, non"jawab juki terbata-bata sampe salah dalam pengucapan kalimat sambil tetep aja memandang kulit perut putih Dini yang berhiaskan puser ber piercing dan pinggang bertatto yang tersaji di depannya. Anton pun ga mau kalah dengan juki untuk menyantap tubuh Dini dengan tatapan super mupeng. Dia meneguk ludah berkali-kali demi melihat gerakan pantat bohay Dini yang mentul-mentul menggemaskan, disanggah paha mulus yang terpampang jelas sampe setengah paha lebih dari lutut. Karena ketika Dini melangkahkan kaki jenjangnya dengan gaya berjalan ala top model di lantai catwalk untuk menjauh dari anton- juki, celana model aerobik dari bahan yang lentur itu makin tertarik ke atas. Tak pelak lagi, kontol juki dan anton pun ngaceng abyiis melihat aksi anarkhie si iblis cantik Dini. "Ngaceng kaga' lo,"batin Dini puas.
* * * * * * *
Dini tersenyum simpul melihat kedua mangsa nya udah angkat tangan.. Eh angkat kontol ding.. Sambil membelakangi juki-anton, Dini melihat barang-barang racing after market yang gue jual kaya cdi, koil, cam, karbu dan aksesoris-aksesoris lainnya yang tertata rapi di dalam etalase kaca. Tanpa sadar, Dini nungging dengan menempelkan kedua lututnya dan menggoyang goyangkan dengan pelan. Ouuh!! Pantat itu juga ikut menari.. Lepitan memek Dini pun juga terlihat membayang. Anton-juki sampe mengusap air liur yang hampir keluar dari sudut bibirnya ketika mereka berdua membayangkan pantat bohay yg sedang mereka tatap, pantat sekel yang sedang bergoyang di depannya itu menggilas dan menguleg uleg kontol mereka dengan erotis. "Ooh.. iya bang,"kata Dini sambil berdiri dari posisi nungging dan memutarkan badan kearah juki-anton. "iiy..yaa non,"jawab mereka bersamaan. Juki-anton pun ikut berdiri menghadap Dini. Sekarang Dini mengambil posse dengan menyandarkan punggung atas ke etalase, kedua siku dari kedua tangan di letakKan diatas etalase dan tungkai kaki kanan rada di tekuk ke belakang.
* * * * * * *
Hohoho.. Posse yang sangat merangsang nafsu itu di Show Up kan oleh seorang Dini Amalia, mahasiswi dari fakultas pshycology dan model dari jebolan Siluet Model Agency. Yuupz.. Dengan posse seperti itu maka kedua bongkahan daging susu putih Dini mencuat bersamaan dan mulai berhiaskan butir-butir keringat yang mulai tumbuh dipermukaan kulit mulus gelembung toked, kedua puting pinky nya juga nyeplak dengan jelas, kedua tungkai batang kaki sampai setengah paha lebih terekspos mantaab.. Semua nya itu terlalu indah untuk di lewatkan oleh juki-anton.. Mereka tidak sadar bahwa batang kontol nya ngacung ke depan ke arah Dini. "Shitt!! Kontol bang juki ma bang anton nodong gue.. mana ga dibenerin lagi posisinya,"gumam Dini merona dan juga merasakan horny. Setelah beberapa saat.. "Dini cuma mo bilang, kalo Ini ada kue ma rokok untuk abang berdua dari reno.. Di makan yaa bang,"ucap Dini "Yadah bang, cuma itu aja kog.. Dini tinggal dulu yaaa,"imbuh Dini sambil meregangkan kedua tangan keatas kepala sebagai aksi penutup, dan langsung ngeloyor pergi meninggalkan juki dan anton karena memek nya terasa gatal dan semakin basah. Anton dan juki masih melongo di suguhi pemandangan yang sangat menakjubkan dalam hidupnya. Sekarang yang tersisa di ruangan bawah cuma harum aroma parfum dari tubuh Dini. Juki dan anton berpandangan sesaat dan kemudian berteriak,"COLIIII..!!" dan mereka pun berlari ke arah kamar mandi untuk berebut sabun. Sementara itu, Dini udah di kamar reno dengan nafas terengah-engah bercampur horny.. "Fyuhh!..Untung mereka ga nekat nge gangbang gue,"gumam Dini sambil merebahkan tubuhnya diatas ranjang.
* * * * * * *
Dini merebahkan tubuh seksi nya ke ranjang. Ga peduli kaos yang di pakainya tersingkap sampe ke atas, ke bagian bawah tokednya. "Sheerr.." berdesir hati gue melihat tubuh yang seakan akan pasrah untuk di makan itu. "Jangan ngiler Din,"canda gue sambil ikutan rebah di sisi nya. "Hmm.." Bau harum tubuhnya masih terasa dan begitu menggoda. "Enak aja ngiler,"jawab Dini sambil memejamkan mata. Gue memiringkan tubuh menghadap Dini. Mengagumi wajah cantiknya yang kadang seperti peri kecil gue, ato pun kadang berubah seperti iblis nakal yang selalu menggoda umat manusia. Leher yang jenjang, buah dada putih yg besar tapi kencang, perut yang rata tanpa timbunan lemak, aahhh.. gue ga bisa menilai nya lagi daah. Dini juga smart, baik, supel, easy going, dan tajir. Tapi yang bikin gue salut, Dini ga pernah ngebedain dalam berteman. Bahkan banyak dari temen cowok Dini yang salah mengartikan kebaikan dan sikap Dini selama ini. She's too perfect for me. "Kenapa renn, mandangin gue kek gitu?" kagum ya?"tanya Dini sambil melirik gue yang sedang memandang nya. "Lo cakep banget Din.. Sempurna di mata gue.. gue merasa menjadi cowo' paling beruntung di dunia yang bisa macarin lo,"kata gue rada lebay. "Lo juga ganteng, fisik oke dan yang paling penting, lo udah mandiri. Punya usaha untuk ngebiayain kuliah lo sendiri tanpa ngerepotin ortu.. Itu hebat banget,"bilang Dini panjang lebar.
* * * * * * *
".. Gue mau mandi dulu ahh.. beliket ni badan,"bilang gue sambil, "Lhepp!!" menjilat cepat puser seksi yang ber piercing itu sebelum beranjak ke kamar mandi. "Aahh,"desis Dini kaget, dengan menggerinjalkan pinggangnya yang ramping karena jilatan lidah gue barusan. "Lo ikutan mandi kaga'?"tanya gue cengengesan. "Idihh,Ogah gue.. weekz,"jawab Dini sambil menjulurkan lidah nya. "Hahaha.. Yadah lo nyantai-nyantai aja dulu.. Kalo mo liat tipi tinggal stel aja, oke,"bilang gue sembari masuk ke kamar mandi. Dini bangun dan beranjak ke kaca rias yang lebar di kamar reno dan me narsis kan diri di depan kaca rias itu. "Wah ternyata bodi gue oke banget yaa, berlekuk indah dan tinggi semampai,"gumam Dini sambil ketawa ketiwi sendiri. Untuung ga ikutan garuk-garuk kepala kaya gue.. Dengan gerakan yang sengaja dibuat erotis, Dini mulai melepas kaos yang tadi sempet kena keringat itu perlahan ke atas di iringi backsound lagu Thank You nya Dido. dan goyang lembut pinggul nya ikut mulai menari.
* * * * * * *
Setelah kaos putih itu terlepas, tampak lah pancaran keseksian tubuh telanjang Dini dibagian atas.. Dini memiringkan tubuhnya dan terlihat dari kaca rias bongkahan sepasang toked besar 36B yang tetap mengacung, di kombinasikan dengan puting pinky yang imut. Tidak kendor atopun turun ke bawah sedikit pun seakan akan mengacuhkan gaya gravitasi bumi. Bener-bener terlihat kencang menawan.. Dini menghadapkan tubuhnya lagi ke arah kaca rias. Dengan wajah sayu dan mulai binal menggoda, jemari lentik Dini mulai membuka kancing celana jeans Giovanni Perucci nya. Setelah terbuka kancingnya, perlahan lahan retsluiting celana jeans itu mulai Dini tarik turun.. Kemudian di tariknya lagi keatas pelan pelaaan, dan kembali Dini turunkan retslituing itu ke bawah, sambil menyapukan lidah merah Dini ke bibir tipis nya. What the fuck!! So naughty, Pal's!! Dengan sedikit menggigit kecil bibir bawahnya, Dini mulai melepaskan celana jeans yang dia pake.
Akhirnya, Hohoho.. celana dalam Calvin Klien warna biru yang Dini pake' terlihat jelas dan samar-samar terlihat pula noktah basah di bagian depan. Dengan mesra, celana dalam itu membungkus erat memek tembem dan sebagian pantat bohay Dini. Tubuh putih seksi yang cuma terbalut di bagian bawah itu terlihat sangat menggairahkan. Ngacengin guys!! Aah.. Andai aja kaca rias itu punya kontol . . . . . . .
* * * * * * *
Kemudian di pakai nya kaos ber krah model melebar sampe ujung pundak dengan belahan model menjuntai ke bawah sampe belahan dada. Juga tak lupa pula di pakai nya celana ketat model aerobik setengah paha. Ketika masih asyiik di depan kaca rias, tiba-tiba kaki nya menyentuh sesuatu. Dini mengambil dan melihat isinya.. "Lhoh, Ini kan cookies dan rokok yang di beli reno tadi untuk bang juki dan bang anton,"gumam Dini. "Pasti si gebleg reno lupa ngasih ke mereka deh,"tambah Dini sambil berpikir sesuatu. "Thingg!" sebuah ide brilian pun tercipta dari otak Dini yang dulu pernah nyoba ikut ujian TOEFL dan memperoleh point tertinggi diantara para peserta test.. Aahaa!! dan Dini pun tersenyum jahat.. dan di kepalanya pula mulai tumbuh sepasang tanduk. Wajah cantik Dini yang semula bagai peri kecil penuh kelembutan, sekarang telah mulai berubah bagai iblis nakal penuh godaan.
* * * * * * *
"Hmm.. tadi kan gue liat bang juki dan bang anton pada jelalatan ngeliatin gue, kaya nya asyiik neeh kalo gue isengin mereka dulu, sembari nunggu reno mandi,"gumam Dini sambil membawa bungkusan yang berisi cookies dan rokok. Yuupz.. Dengan dalih akan memberikan cookies dan rokok, Dini akan menggoda bang juki dan bang anton dengan wajah iblis nakal nya.. She is EviL, now!! Setelah yakin dengan ide nya, Dini mulai dress up di depan cermin rias. Diambil nya parfum isse miyake dari dalam tas Dolce&Gabbana, dan di semprotkan nya di bagian-bagian tubuh tertentu. Setelah beres, Dini menarik bagian samping kaos yang dipakainya keatas, dan mengikatnya erat. Dengan begitu, menjadikan kaos yang sedang dipakai nya sekarang ini seperti model kaos pantai. Karena kaos itu sudah terangkat naek dan terikat, otomatis kulit perut Dini yang putih dan mulus beserta puser indahnya itu terpampang jelas, seakan berteriak genit,"Hi mr.Juki&Anton." Ke semuanya itu di sempurnakan dengan sembulan buah dada besar Dini beserta puting imut pinky yang semakin mencuat. Dikarenakan bagian atas kaos itu ikut menyempit ketat, akibat dari kaos yang di tali erat di sisi samping diatas pinggang ramping Dini. Rambut shaggy nya dibiarkan tergerai.. Celana model aerobik juga telah membalut erat tungkai kaki. It's show time..
* * * * * * *
Dini merasa puas dengan tampilannya sekarang. Perlahan Dini menuruni anak tangga.. Dini melirik dan tersenyum sebentar ke sembulan buah dada dan putingnya yang ikut bergetar goyang goyang seiring langkah kakinya. Setelah sampe dibawah, terlihatlah bang juki dan bang anton sedang jongkok nge grinding cam. "Halo bang anton dan bang jukii.. sibuk ngapain neeh?", tanya Dini centil sambil merundukkan tubuh semampainya diantara mereka dari arah belakang. Juki dan anton kaget, mereka langsung mencari arah suara itu dengan menolehkan kepala. "Hekkh.. mmp.. ee.. i.iyya.a non Dinn.ii,"Jawab mereka melotot kompak tak berkedip ke arah iblis cantik di hadapannya. Yuupz.. Dengan posisi seperti itu, tatapan mata juki dan anton frontal menghadap susu putih 36B Dini yang belahannya terlihat dalam menandakan bahwa sepasang buah toked itu begitu besar.
* * * * * * *
Tanpa tersangga beha, terhimpit kaos dengan ketat, dan dengan posisi merunduk, sembulan seperempat lebih dari bongkahan payudara Dini seakan mau meloncat keluar dari kaos yang di pake nya. Begitu pula dengan puting pinky yang makin membayang sedemikian jelas. Setelah memberi kesempatan pada juki dan anton yang menatap nanar dada nya, Dini berucap sambil menegak kan tubuh menggoda nya itu,"iiih kok malah pada bengong sii, di tanya juga." "Ooh.. ehh.. emm a.anu nnon.. kami sedang nge grinding sus..suu, non.. ehh nge grinding cam, non"jawab juki terbata-bata sampe salah dalam pengucapan kalimat sambil tetep aja memandang kulit perut putih Dini yang berhiaskan puser ber piercing dan pinggang bertatto yang tersaji di depannya. Anton pun ga mau kalah dengan juki untuk menyantap tubuh Dini dengan tatapan super mupeng. Dia meneguk ludah berkali-kali demi melihat gerakan pantat bohay Dini yang mentul-mentul menggemaskan, disanggah paha mulus yang terpampang jelas sampe setengah paha lebih dari lutut. Karena ketika Dini melangkahkan kaki jenjangnya dengan gaya berjalan ala top model di lantai catwalk untuk menjauh dari anton- juki, celana model aerobik dari bahan yang lentur itu makin tertarik ke atas. Tak pelak lagi, kontol juki dan anton pun ngaceng abyiis melihat aksi anarkhie si iblis cantik Dini. "Ngaceng kaga' lo,"batin Dini puas.
* * * * * * *
Dini tersenyum simpul melihat kedua mangsa nya udah angkat tangan.. Eh angkat kontol ding.. Sambil membelakangi juki-anton, Dini melihat barang-barang racing after market yang gue jual kaya cdi, koil, cam, karbu dan aksesoris-aksesoris lainnya yang tertata rapi di dalam etalase kaca. Tanpa sadar, Dini nungging dengan menempelkan kedua lututnya dan menggoyang goyangkan dengan pelan. Ouuh!! Pantat itu juga ikut menari.. Lepitan memek Dini pun juga terlihat membayang. Anton-juki sampe mengusap air liur yang hampir keluar dari sudut bibirnya ketika mereka berdua membayangkan pantat bohay yg sedang mereka tatap, pantat sekel yang sedang bergoyang di depannya itu menggilas dan menguleg uleg kontol mereka dengan erotis. "Ooh.. iya bang,"kata Dini sambil berdiri dari posisi nungging dan memutarkan badan kearah juki-anton. "iiy..yaa non,"jawab mereka bersamaan. Juki-anton pun ikut berdiri menghadap Dini. Sekarang Dini mengambil posse dengan menyandarkan punggung atas ke etalase, kedua siku dari kedua tangan di letakKan diatas etalase dan tungkai kaki kanan rada di tekuk ke belakang.
* * * * * * *
Hohoho.. Posse yang sangat merangsang nafsu itu di Show Up kan oleh seorang Dini Amalia, mahasiswi dari fakultas pshycology dan model dari jebolan Siluet Model Agency. Yuupz.. Dengan posse seperti itu maka kedua bongkahan daging susu putih Dini mencuat bersamaan dan mulai berhiaskan butir-butir keringat yang mulai tumbuh dipermukaan kulit mulus gelembung toked, kedua puting pinky nya juga nyeplak dengan jelas, kedua tungkai batang kaki sampai setengah paha lebih terekspos mantaab.. Semua nya itu terlalu indah untuk di lewatkan oleh juki-anton.. Mereka tidak sadar bahwa batang kontol nya ngacung ke depan ke arah Dini. "Shitt!! Kontol bang juki ma bang anton nodong gue.. mana ga dibenerin lagi posisinya,"gumam Dini merona dan juga merasakan horny. Setelah beberapa saat.. "Dini cuma mo bilang, kalo Ini ada kue ma rokok untuk abang berdua dari reno.. Di makan yaa bang,"ucap Dini "Yadah bang, cuma itu aja kog.. Dini tinggal dulu yaaa,"imbuh Dini sambil meregangkan kedua tangan keatas kepala sebagai aksi penutup, dan langsung ngeloyor pergi meninggalkan juki dan anton karena memek nya terasa gatal dan semakin basah. Anton dan juki masih melongo di suguhi pemandangan yang sangat menakjubkan dalam hidupnya. Sekarang yang tersisa di ruangan bawah cuma harum aroma parfum dari tubuh Dini. Juki dan anton berpandangan sesaat dan kemudian berteriak,"COLIIII..!!" dan mereka pun berlari ke arah kamar mandi untuk berebut sabun. Sementara itu, Dini udah di kamar reno dengan nafas terengah-engah bercampur horny.. "Fyuhh!..Untung mereka ga nekat nge gangbang gue,"gumam Dini sambil merebahkan tubuhnya diatas ranjang.
* *
* * * * *
Jemari lentik sebelah kanan Dini mulai
mengusap usap belahan memek nya sendiri dari atas kebawah dengan lembut.
"Sshhh.. ahh,"suara desis kenikmatan keluar dari bibir tipis yang
menggairahkan untuk di deep kiss.. Dini mulai memutar mutarkan jari tengahnya
ke bagian atas belahan memek, tempat di mana si kacang mungil alias clitoris
bersembunyi. Jemari Dini itu terus menerus mengusap usap clitoris agar
terbangun dari tidurnya. "Uuugh.. enakk bangettt,"ceracau Dini lirih
karena masih merasa malu kalo ke gap ma reno bahwa dirinya ber masturbate ria.
Jemari tangan kirinya mulai mengusap usap dan meremasi buah payudara besar yang
puting imut pinky nya mulai keras menegang.
* * * * * * *
"Oough yess.. feel so good,"Dini
mengerang seksi, tersiksa dengan nafsu birahi yang mulai tercipta. Wajah
cantiknya memerah menahan gairah binal dari dalam dirinya sendiri. Digosoknya
semakin cepat memek tembem yang makin basah itu.. Jemari tangan kirinya mulai
membuka lilitan tali di baju nya, dan dengan tergesa gesa, di keluarkan lah
daging toked putih 36B itu yang sebelah kanan.. WoW!!.. terjuntai lah sudah
dengan begitu indah si toked berukuran besar dari kaos yang dipakainya.
"Oough god.. Aahhh.."suara Dini berubah serak ketika telapak tangan
kirinya itu meremas remas payudara nya sendiri dengan gerakan memutar. Di pilin
pilin juga puting pinky yang sudah sedemikian keras mengacung.. "Sshhh..
uughh,"desis Dini sambil terus mengulas ulas clitoris memeknya makin
cepat.. Dini mulai terlihat mengejang.. Orgasme yang di dambakan Dini akan
segera datang untuk memenuhi panggilan jiwa yang terbelenggu nafsu birahi.
Namun tiba-tiba "ckleekK.."pintu kamar mandi mulai terbuka,
menandakan reno sudah selesai mandi.. "Aahh.. shitt!!! Kenapa harus sudah
selesai mandi lo, renn?!!"batin Dini langsung melepaskan ke dua jemari
yang sedang bekerja di bagian memek dan bagian dada. Tak lupa di masukKan juga
toked yang tadi sempat terjuntai keluar.. Dengan cepat, Dini langsung
menelungkupkan tubuhnya ke ranjang dari posisi telentang, mencoba untuk
mengatur nafas. Yuupz.. Dini masih terlalu malu kalo ketahuan orgasme by
herself.
* * * * * * *
"Wuih si kunyuk malah molor neeh.. mana
pake acara narsis lagi molornya,"batin gue sambil menikmati paha mulus
berbulu lembut yang terEkspos dengan jelas sampe selangkangan.
Masih dengan bertelanjang dada dan boxer
putih, gue balikkan tubuh Dini pelan. "Waduh biyung, kok wajahnya merona
merah yaah?"batin gue heran. Dengan perlahan, gue usap paha putih itu dari
lutut ke atas, kearah memek. Bulu kuduk di paha Dini mulai meremang.. Ketika
tangan gue nyampe pangkal paha, gue merasakan celana yang di pake Dini udah
kerasa basah di bagian depannya.. AlamaakK.. Belahan memek tembem itu begitu
jelas tercetak karena noktah basah di celananya.. Ketika wajah gue semakin
mendekat ke memek Dini untuk mengukur panjang X lebar dengan posisi rada
nungging ditengah tengah kedua belah paha Dini, tiba-tiba..
* * * * * * *
"..Ciaattt.. heekKH..!!" kedua paha
mulus Dini mengapit kepala juga bahu gue dan membantingnya kearah samping.
"hahaha,"Dini ketawa ngeliat gue kaget. "Aah rese' lo Din, gue
kan lagi mengagumi karya Tuhan yang begitu mempesona,"gerutu gue.
"emang apa sii yang lo pantengin barusan?" namanya apa coba?"
hmm?", bilang Dini mulai menjurus sambil tengkurap memandang wajah gue.
Anjrittt!! Karena kaos yang dipakai Dini dengan model krah melebar dipundak dan
belahan yang menjuntai jatoh sampe belahan dada, tak pelak dengan posisi
tengkurap itu bongkahan toked 36B nya terlihat sangat jelas.. bahkan lingkaran
aerola nya pun ikut mengintip.. Ngacengg juragaan!! Gue sampe terpengarah dan
meneguk ludah waktu melihat bongkahan sepasang melon putih itu.. "eeh..
emm.. nama nya mmem.eekk..,"jawab gue tergagap. "Yeee.. bilang memek
tapi mata nya jelalatan ke toked gue,"sahut Dini sewot.
* * * * * * *
"Tadi waktu di mall, perasaan lo gimana
ren?", tanya Dini mengingatkan gue akan sebuah telenova yang sangat
menggoda birahi. "Degdegan.. horny.. mupeng coz acting lo luar
biaa..ss..ahh!!"pekik gue lirih. Karena bersamaan dengan itu, jemari
lembut tangan kanan Dini mulai meraba dan mengelus kontie yang masih terbungkus
boxer dengan pelan. Dini makin mendekatkan wajah yang mulai binal itu di muka
gue. Sembulan payudara nya yang putih besar juga udah mulai menekan nekan
lengan gue.. "aahh" kerasa angeett juga lembut, seiring gairah yang
mulai bangkit. "Hehe.. kalo mupeng beratt, berarti ngaceng kek gini dong,
reen?"tanya Dini manja menggoda dan mulai menggengam batang kontie gue
dari luar boxer. Mengurutnya keatas bawah dengan irama yang selaras. Gue ga
tahan!! Langsung aja gue pegang kepala Dini dan memagut bibir tipis yang ranum
itu.
* * * * * * *
"hmm.. mmh..cephh..emh..", suara
pertarungan bibir gue dan Dini bersahut sahutan. Dini terus men deep kiss
dengan sangat hot dan lihay.. di miringkan kepala nya ke kanan kadang ke kiri
untuk melumat bibir gue sambil menyapu nyapukan kan lidahnya yang hangat di
rongga mulut gue.. Tangannya juga megangin leher belakang kepala gue, seakan
akan takut kalo gue menghindar. So wild.. "hmm.. slerpt.. sreptt!! Lidah
nya sangat lincah memilin lidah gue. disedot sedot dan di putar-putar. "great
kisser,"kata gue dalam hati, ketika mengetahui dahsyat nya ciuman Dini.
"ha..ahh,"gumam kita berdua ketika saling melepaskan bibir untuk
mengambil nafas. "julurin lidah lo..,"pinta Dini sambil mulai
mengangkangi dan menelungkup kan tubuh nya diatas gue. Dini langsung
menyelipkan lidahnya yang merah itu dibawah lidah gue.. kemudian mengatupkan
bibir atas bawahnya dan mulailah memaju mundurkan mulutnya dengan gerakan meng
oral.. Sadiss euy!!.. "Ohh shitt!!", batin gue keenakan, ketika gue
mulai merasakan kalo pinggul Dini juga bergerak maju mundur diatas perut gue..
Basah memeknya begitu terasa.
* * * * * * *
"Gila lo Din, mantep banget
dah,"kata gue sambil megap-megap. Dini sudah menegakkan tubuhnya dengan
paha yang mengapit disisi kanan kiri tubuh gue.. Dini tersenyum manis mendengar
kata-kata gue barusan. "Take a look..,"ucap Dini pelan sambil mulai
menggoyangkan pinggul. Tangan putih berjemari lentiknya mulai memegang kaos
bagian bawah dan menarik keatas.. Streaptease on me, guys!! Pemandangan yang begitu
menggairahkan tercipta, ketika pelan-pelan bagian tubuh atas Dini mulai
terlihat.. Perut yang rata dan putih, puser yang indah, dan "shrettt"
lolos lah kaos putih itu dari tubuhnya di iringi getaran lembut buah toked
Dini.. Gue cuma melongo takjub dengan keseksian tubuh yang di miliki Dini. Dini
mencondongkan tubuhnya kebelakang dengan bertumpu pada tangan kiri yang
memegang lutut gue, sedang tangan kanannya dengan nakal mengusap usap batang
kontie dan mengelus kantong pelir gue.. Mulailah tarian pinggul yang ditopang
pantat bohay itu bergoyang maju mundur untuk menggesek gesekkan memek basah
Dini ke perut gue. Kepala nya pun terdongak keatas, menikmati sensasi yang
tercipta.. Melon putih dengan puting pinky nya makin mengacung, menunjukkan ke
angkuhan nya di hadapan gue.
* * * * * * *
"Ssshh.. uuggh,"desis Dini pelan
sambil melihat raut wajah gue yang udah memerah menahan gairah. Tak menunggu
lama, gue tegakKan tubuh untuk merengkuh pinggang dan punggung Dini yang masih
bergerak maju mundur di selingi uleg an kecil. Hmm.. Sepasang susu besar Dini
menari nari tepat di muka gue.. "haapp" mulut gue sukses menangkup
ujung puting mungil pinky yang udah keras. "Aauw ren..
enn.aak.kK!"jerit Dini kecil sambil merangkulkan tangannya di leher gue. "Sluurp!",
gue cucrup puting mungil yang begitu nikmat untuk dikulum itu sambil membelit
belit kan lidah dan menguasnya.. "uugh..aah,"Dini bergumam dengan
mengelojotkan tubuh telanjangnya. Tak lupa toked besar Dini yang sebelah, gue
remas lembut memutar searah jarum jam sambil gue urut urut pelan dari pangkal
bongkahan buah dada ke ujungnya, dimana sang puting pinky sudah menunggu untuk
di pilin pilin dan di perah.. Payudara putih itu begitu halus kulitnya dan
memancarkan rasa yang begitu hangat. Dini menggeserkan kepala gue ke tengah
tengah daging buah dadanya, Mengatupkan erat menjepit wajah gue dan mengocoknya
naek turun. Gila man! Nikmat beneerr.. Wajah gue yang terbenam di lembah susu
Dini, di kasih servis breast fuck!! Anget, harum dan klunyum-klunyum. Untuk
menambah kenikmatan Dini, gue jilat jilat dan kecup belahan dada yang sedang
mengocok wajah gue itu. Kedua jemari tangan gue pun mulai merambat menyusup
masuk ke dalam celana aerobik beserta cd Dini untuk meremas remas ke dua
bongkahan pantat kenyal itu..
* * * * * * *
Dini mendorong pelan tubuh gue agar rebah di
ranjang. Dengan membungkukkan badannya yang bertelekan di kedua tangan disisi
kepala gue, Dini mendekatkan kedua toked 36B nya yang bergelantungan ke wajah
gue. Di usap usapkannya di muka gue sebentar sebelum menurunkannya tepat ke
mulut gue. "emmemm..emm.. ssrepph!!", suara kuluman dan hisapan bibir
lidah gue di puting pinky Dini. "oough,"desah Dini keenakan sambil
memejamkan mata dan mendongakkan wajahnya ke atas.. rambut panjang yang indah
itu tergerai dan ada sebagian yang menempel di kulit tubuhnya yang mengkilat
karena mulai berkeringat. Kontie gue pun udah nyutnyutan dari tadi. Dini mulai
mencumbu leher gue, di jilat juga di kecupnya dengan mesra.. Dengan melatakan
lidah lancip merahnya bagai king cobra kearah puting gue, Dini mulai memainkan
kombinasi kuluman dan belitan lidahnya dengan mantap.. "aahh, Dinn..
geel..lii..ihh,"gumam gue ga tahan sambil mengusap punggung mulusnya.
Tanpa menghiraukan apa yang gue rasakan, Dini terus kebawah menjilati puser gue
dan "hmmm.. emmhh.."lidahnya udah mulai menguas kontie gue yang
ngaceng dibalik boxer. Dengan jemari lentik yang lembut, mulai diturunkan lah
boxer gue pelan pelan dan terlepaslah dari kaki. "Thoing!!" kontie
gue langsung nongol dan membentur pipi dan bibir Dini. "Aauw,"jerit
Dini kecil. "iiih nakal kamu ya, harus dikasih pelajaran sama bu
dosen..",ucap Dini lucu ngomong dengan kontie gue yang udah berkaca kaca.
"Lheepp!"di sapukannya lidah hangat Dini di permukaan helm kontie
gue.. "ssshh..aah,"desis gue merasakan geli di ujung kontie.
Dijilatnya kepala kontie gue dengan gerakan lidah melingkar pelan pelan sambil
mendorongkan mulut mungil Dini semakin dalam untuk menelan lonjoran kontie yang
berurat itu. Hangat dan basah mulai terasa. "hmm.. mmph.. emhh.."gumam
Dini disela sela kulumannya sambil memandang kearah gue. Anjrittt!! Wajah
nakalnya benar benar binal. Dengan mata nanar, gue liat bibir tipis itu
membalur batang kontie gue dengan erat, menarik perlahan keluar, dan dimasukkan
dengan cepat.. "shrett!.. slepp.. shreet!!.. sleep!", bunyi orkestra
antara kontie, ludah, lidah dan mulut dari seorang komposer cantik yang bernama
Dini Amalia. "Diin.. enya.aak.hhh.. bah..nggetts..,"ucap gue terbata
bata merasakan perfect oral job Dini, ditambah urutan juga remasan jari lentik
berkulit putih di sekitar kantong pelir gue.
* * * * * * *
"Enak ga ren, felatio gue?"
hmm?", tanya Dini sambil terus mengocokkan jemari putihnya ke batang
kontie berurat gue. "lo emang hebatt Din, aah!!", terpekik gue sambil
menggelinjang karena Dini langsung mengelomoh kedua telur gue dengan hisapan
dan kuluman yang mematikan nikmatnya. "Waduh biyung!! bisa K.O neh
gue,"membatin gue sambil menarik kepala dan tubuh Dini keatas, gue lumat
sebentar bibir tipisnya dan langsung gue balik tubuh Dini. Sekarang gue diatas
Dini.. Dengan tangan mengowol sepasang toked sekel Dini, mulut gue langsung
mencumbu dengan lumatan dan kais an lidah di sekitar leher bawah telinganya..
Dini mendongakKan wajahnya keatas, memperlihat kan seluruh bagian leher jenjangnya
untuk gue santap.. "sreeptt.. sruphh.. cleppt..", bunyi sapuan lidah
gue. "Auww geli renn,"rengek Dini manja ketika ujung lidah gue
menyentil nyentil telinga nya. Sambil merangkulkan tangan kanan ke leher gue,
jemari tangan kirinya menjulur ke bawah untuk menggapai batang kontie gue dan
langsung mengurutnya dengan cepat. "Ouugh..Yess,"dengus gue keenakan
sambil mengarahkan mulut ke buah dada montok ber puting pinky milik Dini.
Dengan kedua telapak tangan, gue pegang pangkal dari buah dada Dini kanan dan
kiri, sehingga bongkahan buah toked yang berukuran besar itu makin
membusung.Ujung lidah gue, cuma gue tempel kan di ujung puting mungil yang
sebelah kiri kemudian dengan membuat gerakan seperti menggaris,
"sreett.." ujung lidah gue menuruni lembah belahan dada Dini untuk
mencapai ujung puting pinky yang sebelah kanan dan langsung melumat lumat abis
dengan buas.. Gue kunyah dan gigit-gigit kecil putingnya. Puting pinky yang
nangkring di toked putih berurat nadi hijau sebelah kiri itu pun tak luput dari
peluntiran juga pilinan jemari tangan gue.. "Giil..la..akhh.. rennh!!
en.akk bangg..eett! .. el loo apaa..iin.hh!?"tanya Dini mengerang erang
penuh kenikmatan.
* * * * * * *
Setelah puas menikmati sepasang payudara
membusung milik Dini yang kenceng dan sekel, gue mulai menjilat dan mengulik
ngulikkan lidah ke puser ber piercing yang terlihat bersih dan seksi.
"hmpp, renn.. ahh..!"rintih Dini sembari memegang kepala gue yang
juga mulai menjilat kulit pinggang mulus Dini.. gue pantengin bentar tatto kupu
kupu yang menghiasi kulit pinggangnya. "kereen so cutee,"gumam gue
sambil mulai mengecup belahan memek yang tampak basah dan membayang di celana
aerobik Dini. "Oouuggh!!"Dini meronta kecil dan menggerakkan buah
pantatnya seakan menghindarkan memek tembem itu dari serangan umum 1 maret
lidah gue. Gue pegang pinggang ramping dan pinggul bahenol Dini. Mulai lah
hidung gue membaui aroma memek Dini yang telah basah itu.. "hmmm..",
harum cairan sabun sirih bercampur aroma cairan madu cinta memek Dini sangat
menggairahkan. Gue tempel kan lidah di belahan bawah memek Dini, dan mulai gue
sapukan keatas menelusuri belahan yang terlihat seperti anak sungai kecil itu
dengan gerakan zigzag lidah gue secara perlahan lahan. "Mmeme..kk
g.guee.hh, lo app..ainnhh!?"tanya Dini dengan erangan erangan erotis penuh
gairah binal.. "Ssruuuppttt..", suara cucrupan mulut gue yang
menempel mesra di liang memek Dini.
* * * * * * *
Dengan perlahan, mulai gue buka celana aerobik
Dini beserta celana dalam Calvin Klien yang di pake nya. Pelan pelaaan gue
turunkan.. terlihatlah kulit mulus diatas belahan memek Dini. Gue turunkan lagi
celananya sampe lutut, sebelum tadi Dini mengangkat pantat nya biar celana itu
mudah untuk dilepas.. Oh my Lord!! Dengan hati yang berdebar kenceng, jemari yang
rada menggigil, Untuk pertama kali nya gue melihat dan memandang sesuatu yang
selalu bikin gue penasaran itu, akhirnya terjawab sudah.. Sumpah!! Demi setan
setan yang sedang membaca story gue, sungguh begitu indah nya memek Dini. No
Hair tanpa bulu jembie, memek itu terlihat bersih dan liciinnn. Bibir kanan
kiri memek Dini berwarna putih dengan semburat kemerahan, terlihat tembem
menghimpit erat celah belahannya. Labia mayora nya kecil kemerahan.. Memek
tembem yang masih terlihat hanya sebuah garis yang mengkilat basah, akhirnya
tersaji di hadapan gue.., Reno Kusuma Atmadja..
* * * * * * *
Gue usap usap belahan memek yang terasa licin
itu dari bawah keatas.. Dengan perlahan gue buka batang paha mulus Dini biar
semakin melebar, sembari gue elus elus. Gue tarik tubuh Dini rada kebawah,
dengan pantat menempel dibibir ranjang dan tungkai kaki belalangnya menjejak di
karpet lantai kamar.Sekarang gue memposisikan ditengah tengah paha Dini.
"Just wanna look at?" hmm?"gumam Dini menahan hasrat sambil
meraih kepala gue untuk mendekat kan ke perfect pussy milik Dini. Dengan hati
hati dan perlahan, mulai gue sapukan lidah ke sepanjang garis memek Dini dengan
telak.. "Lheeep.. Lheepp.. Sleeeppp!!.." ... "Aauuww!!.. Reenoo,
uughh..,"rengek Dini merasakan nikmat dari lidah gue. Gue ulangi berkali
kali menguas belahan nikmat yang telah licin dan basah itu. Tak lupa pula, gue
mengecup dan menjilati pangkal selakangan Dini.. Kedua telapak gue juga ikut
meremas remas pantat bohay yang terlihat bergoyang memberikan perlawanan gigih
terhadap lidah gue yang terus mengulas ulas celah memek Dini secara intens.
Yuupz.. gue ingin memberikan kenikmatan yang lebih buat Dini, tanpa
memperhatikan ego gue sendiri.
* * * * * * *
Sekilas gue liat keatas, ke wajah Dini yang
dengan mata terpejam menikmati apa yang terjadi di memek tembemnya. Tangan
lembut berjemari lentik itu, sesekali meremas remas buah dadanya sendiri.
Putingnya pun juga ikut di pelintir pelintir.. Kemudian, kedua jempol jari
tangan kanan kiri gue mulai membuka celah lipatan memek Dini yang tampak
lengket dengan cairan birahi. "pleephtt.." terkuak lah liang belahan
memek Dini. Alamaak!! Rongga memek Dini terlihat sangat sangaat menggoda..
Warna merah muda yang terlihat basah dan bergerinjal.. Ketika gue tiup perlahan,
maka mulut dalam rongga memek Dini terlihat berkedut kedut dengan cepat. Tak
tahan dengan semua itu, langsung gue julurkan lidah untuk menjilati,
mengelomoh, dan meliuk liuk kan nya menyapu ke semua dinding memek Dini dengan
cepat. "Oough renn!, aah.hh.. ahh.hhh! Yees..shh!!,"desis, rengek,
dan ceracau Dini heboh ketika gue juga mengusap usap kan jari telunjuk searah
jarum jam dengan memberikan sedikit tekanan ke clitoris Dini yang menonjol
imuutz dengan cepat.. Tak berapa lama, karena Dini sudah sangat horny ketika di
mall menggoda si oom, dan ketika menggoda juki-anton. Maka dengan menekukkan
punggung keatas dan menekan kuat kepala belakang gue kearah memeknya, Dini
mulai berkelojotan dan menggelinjang hebat.. "Reennoo!"
Ouughh..yeaa!!.. gu.ggueee.. KELL..LUAAARRGGGHHH!!!"teriak Dini keras
menggapai big orgasm nya.. "Cret.. Creet..Crettt..,"peju Dini keluar
meleleh melewati celah memek tembemnya.. "SRUUUUPPTTT!", gue langsung
menyeruput cairan cinta Dini ke dalam mulut gue. Aahh bangganya gue bisa
membawa Dini ke atas Nirwana.. Gue beranjak berdiri di depan Dini, dengan
posisi masih di antara kedua batang paha Dini. Dini tersenyum puas memandang
wajah gue dengan tarikan nafas nya yang terlihat berat setelah big orgasm nya.
"Puas sayang?"tanya gue dengan kontie terlihat ngaceng, sengaceng
ngacengnya melihat tubuh Dini yang telanjang total. "Hebat banget lo
renn.. Gue sampe dapet yang namanya the big 0.. thanks yaa, "jawab Dini
sambil begerak ke arah gue.
TO BE CONTINUE .....
0 komentar:
Posting Komentar