Judul : Sepotong Senja Untuk Dini
Penulis : Clothingk
Source : SemprotLagi

Singkat cerita setelah having lunch di rumah tante mila dengan lauk kerang dan cumi lewat delivery order, pada pukul 13.00wrd gue siap-siap berangkat jalan jalan siang dari rumah Dini. Yuupz.. Everybody knows, kalo seafood akan memacu produksi sperma dengan cepat.. Secepat mesin bore-up memacu power untuk memproduksi topspeed. (bagi ente pecinta speed freak ato para speedgoers pasti tau). Sambil menunggu Dini dandan, gue duduk di sofa ruang tamu sambil iseng membaca tabloid flora dan fauna. Whaduhh.. muke gilee!!.. Pas gue membuka lembaran tabloid flora dan fauna itu, terlihat gambar monyet sedang tertawa dan menunjuk ke arah gue dengan membawa pisang. "Wah monyet di ketawain monyet neeh,"gumam gue keki tak lupa garuk garuk kepala ala pendekar 212 wiro sableng.. Coz di depan gue juga terhidang kacang rebus. Masak gue harus gantian tertawa dan menggenggam kacang sambil nunjuk tuu monyet dalam tabloid?? Yang bener aja man!!

* * * * * * *

Sekilas tentang tante mila. Beliau sudah 5tahun join di MLM ternama dan sudah berada di peringkat 3 dari yang paling atas ato sudah diposisi Crown Ambassador, dengan penghasilan 50jt-70jt perbulan. (No Hoax!!). Gue tau banget soal ini karena salah satu temen gue juga ada yang ikut MLM ini. Dia menerangkan secara detail mengenai profit yang akan di peroleh. Jadi tante mila tinggal duduk manis di rumah dan tiap bulan tinggal cek saldo rekening. Sesuai dengan Cash Flow Quadrant nya Robert T Khiyosaki. Bahwa bukan kita bekerja untuk uang, tapi uang bekerja untuk kita.. Tante mila juga hold on her own bussines. BoutiQue, meski ga terlalu besar dan sebuah caffe corner meski ga terlalu mewah. 

Oom tio adalah salah satu direksi dalam jajaran staff Mine's Energy tbk di kalimantan. How much the salary? I dont know exactly..

Kakak Dini, mas David stay di seattle USA, he works on Carnival Cruise Ship as supervisor assistant dinning room. 10bulan sekali pulang ke indonesia. Kadang membawa Kahlua, Black Label, Bolls Blue Curracaou, Contreau, Jack Daniel's dll. You know 'bout that dude, right?

* * * * * * *

Tante mila dan oom tio terlihat asyik diruang santai bercengkrama mesra sambil melihat acara tivi. "Moga aja Dini pake baju sopanan dikit biar kontie gue istirahat sejenak,"batin gue. "Duuch.. Anak papa cantik beneer.. mau kemana sayang?" hmm?", tanya oom tio. "Jalan jalan pa, ma, sekalian beli sesuatu,"jawab Dini singkat. "Sama reno?"ganti tante mila bertanya. "Yoi maa.. sama siapa lagi kalo ga ma si gebleg reno,"bilang Dini. "Aduuhh.. Jangan bilang geblag gebleg gitu ahh sayaang, Kasian renoo.. dia khan udah bahlul turunan, masak kamu tambahin gebleg.. Hahaha,"celamit tante mila gokil dan ngakak sampe buah tokednya bergerak-gerak lembut dalam balutan daster santai rumahan tipis dengan aksen bunga-bunga cerah se paha dan Bertali kecil dipundak. "hahaha.. Mama lucu juga,"tawa oom tio sambil memeluk horny dan ngedusel duselkan wajah ke leher jenjang tante mila yang wangi itu. "iih papa genit ahh, Dini mo berangkat dulu.. Daaagh,"ucap Dini cepat.

* * * * * * *

Ketika gue masih berkutat dengan gambar monyet, tib-tiba suara lembut menyapa,"Hii reen.. cabut yuuk." Hemm.. harum aroma parfum isse miyake terpancar dari tubuh semampai yang berdiri di depan gue. Belum sempet gue menoleh ke arah Dini, "Oouw.. Potret diri ya ren?" mirip ga gitu ya,hahaha,"ejek Dini ketika ada gambar monyet yang sedang gue pantengin. Settt dah ni bocah. Gue dongakkan kepala dan melihat Dini. Dengan balutan kaos warna putih ketat Moun Blanc ngatung sedikit diatas puser, so puser indah ber piercing emas putih dan kulit lingkar pinggang mulus ber tatto kupu-kupu itu terlihat mengintip seksi. Dipadu dengan celana jeans ketat Giovanni Perucci selutut warna hitam, sungguh menambah pesona si peri kecil. Sandal bertali dan ber high heels 3cm warna putih cibaduyut, melingkar dengan erat di betis bunting padi Dini. Tak lupa Jemari lentik berkulit putih itu menenteng Dolce&Gabbana wowen's Bag. Rambut nya dibiarkan tergerai. Ahaa.. Di cuping hidung sebelah kiri bertengger piercing silver yang mungil. Ampunn dah si Dini pinter banget dress up nya. "Cantik banget lo Din,"gumam gue tanpa sadar, dan tanpa kontie menegang. Hanya rasa sayang yang terpancar dari sorot mata elang gue.

* * * * * * *

Wajah Dini merona tambah memerah waktu mendengar gumam an gue, di tambah dengan sapuan blush on merah tipis di tulang pipi kanan kirinya. "Oke my little fairy, let's go,"jawab gue sambil beranjak berdiri di depannya. Gue tatap wajah cantiknya. "Cuup" kecupan sayang mendarat di kening Dini. "Love u, my little fairy,"bilang gue. "Love u to0.. my guardian,"sahut Dini sambil tersenyum manis. Jauh dari senyum nakal dan jauh pula dari senyum binal. Ohh God.. I'm so cheer when she holds my arm. Dini menyelipkan jemari putih itu di lengan kiri gue dengan mesra dan melangkah berjalan beriringan. Ternyata seperti inilah yang dirasakan orang waktu pacaran. Fyuhh!.. Senangnya hati ini.

* * * * * * *

"Panas banget ren, kita pake mobil gue aja deh. Si telur asin masukin ke garasi aja,"ucap Dini. Yuupz.. Siang ini begitu terik, so enakan bawa Audi aja. "Lo yang bawa ato gue yang nyetir?"tanya Dini cepat. "haa.. ehh.. mmp,"jawab gue bingung. Anjriitt.. Mulai dah si kutu kupret ini. "Hahaha.. Reno si macan kampuz melongo bego' kaya abis nelen curut,"bilang Dini ngakak. "Aah sialan lo Din.. mana kuncinya?"gerutu gue. "Hati-hati bawa nya, jangan keliru mundur terus, ckikiki.."Dini masih aja meringkik. "Bruum!.. brumm!.. brumm!"Deru suara mesin di muntahkan lewat pipa Tsukigi yang terhubung ke yoshimura muffler.. "Sun roof nya di tutup aja ya, silau neeh,"gumam Dini sambil pencet tombol closse. Dan melajulah Audi solid black itu membelah jalanan di iringi lagu lagu grunge dari suara serak Kurt Cobain pentolan Nirvana.

* * * * * * *

"Kemana kita?"tanya gue. "Nyari underwear dulu ren, abis itu kemana kek terserah lo,"jawab Dini. Selang beberapa saat, kita terjebak dalam kemacetan karena ada kereta lewat. Tiba-tiba Dini bercerita,"Gue pernah naek kereta neeh renn.. nhah di dalem gerbong kan ada tuuh kursi yang khusus buat orang CACAT, semua penumpang kereta juga udah pada tau dan ga mau duduk di situ. Eee.. Tiba tiba malah di dudukin ma salah seorang cowok dengan santai nya.. Langsung aja gue bilang,".. Mass, JELEK tuuh bukan termasuk CACAT lhoh yaaa.." "Hahaha..haha!!"gue ngakak keras banget. "serius lo bilang gitu, Din?" anjritt dah, gokil banget.. terus.. terus?", tanya gue masih ketawa dan penasaran. Bener bener dah si Dini. "Ya iyalaah renn, gue serius bilang gitu.. trus, tuh cowok pergi soal nya para penumpang di sekitar tuh cowok pada ikutan ngakak,"cerita Dini penuh semangat dan berapi-api kaya Bung karno pidato. Haha.. Gilaa bro.. MengasyikKan banget neh jalan ma si Dini. Dan beruntung nya guee.

* * * * * * *

Gue dan Dini nyampe di Mall. Gue rada tenang brothaa coz busana Dini rada tertutup. Cuma kulit putih lingkar pinggang yang ada tatto kupu kupu ma puser yang ada tindiknya, terlihat mengintip. Walaupun kadang kala karet celana dalam Calvin Klien warna biru nya juga terlihat dikarenakan celana jeans selutut Dini yang model hipster. Gumpalan daging toked 36B nya terlihat membusung karena di sanggah half cup bra Cattleaa tapi masih tertutup kaos. Jadi over all, tubuh Dini tertutup dari tatapan mupeng setan setan yang terkutuk. Yang merasa setan gasah protess!! .. Jiakaka!!!

* * * * * * *

Masih bergandengan dengan mesra, gue dan Dini menuju conter victoria street. Lhadalaah..!! Itu beha ma celana dalam kok di umbar ya? kaya ayam aja. Haha.. Gue mesam mesem aja ngeliat itu semua. Banyak juga pengunjung nya. Oom-oom ma tante-tante, pasangan bapak2 ibu2, pasangan muda (kaya gue ma Dini), dan ada pula yang sendirian. "Din, gue tunggu disini aja ya.. Have fun,"bilang gue coz gue ngerasa janggal masuk di area cewek. Gue liatin Dini yang mulai memilih milih. Dan pandangan mata oom-oom, bapak-bapak, pasangan cewek-cewek pada mulai ngelirik Dini. Gue bangga banget jadi cowok nya. Gue liat ada seorang oom yang mulai mendekati Dini. "Lo godain aja Din, si oom yang ngedeketin lo,"sms gue ke Dini, coz Dini emang rada ekshibisionis. Dini ngebaca sms gue dan mengacungkan jempol ke arah gue. Gue pun beranjak untuk lebih deket ke posisi Dini, biar tau apa yang akan terjadi. Silent Attack Begin!!

* * * * * * *

Dini mulai membungkuk kan badan untuk mengambil sebuah bra. Otomatis baju yang di pake Dini tersingkap ke atas menampakkan sebagian kulit punggungnya yang putih licin. Tatto Dini pun terlihat jelas, seksi sekali ditambah karet celana dalam Calvin Klien warna biru yang ikutan nongol. Si oom yang dibelakang Dini terlihat melototi kulit mulus licin Dini. Tenggorokan nya terlihat menelan ludah. Haha.. I got u!!
Dini mulai melihat celana dalam victoria street yang udah dipegangnya. Dengan pura pura meneliti jahitan, jemari lentik berkulit putih itu mengusap usap di bagian segitiga kecil penutup memek. So naughty!! Kemudian di pas kan nya di pinggang. Gaya Dini yang sensual membuat si oom berani mulai SSI,"..Wow, cocok banget tuh cd ma bodi kamu sis,"kata si oom sok kenal. "Masa sih oom?"seksi gitu yaah?"tanya Dini centil dan mulai keluar lah kedua tanduk di kepala Dini. "Iya seksi banget, apalagi warna nya hitam akan kontras dengan kulit kamu yang mulus, sis,"gombal si oom.

* * * * * * *

"Aah.. si oom bisa aja,"sahut Dini. Melihat sikap Dini yang jinak merpati, si oom makin berani mendekat ke Dini dan bilang,"skalian beha nya aja sis, ada yang seksi banget.. niih." Anjritt!! Gue juga mulai horny membayangkan kalu bra itu di pake Dini. Dengan model jaring jaring rada lebar, maka kulit daging buah toked Dini yang putih itu akan terlihat merangsang banget. Apalagi ujung beha itu berbentuk lidah melet kecil lambang grup band nya Mick Jagger, The Rolling Stone. ".. Pinter juga si oom milih nya, pasti udah pengalaman banget,"batin gue. Gue tetep rada dekat dengan posisi Dini, takut si oom nekat. Hahaha.. "iiih.. seksi bangeettt.. Kalu di pake pasti bikin horny yang ngelihat, kale yaa,"gumam Dini sambil mengepaskan di dada. Ooh sitt!! Gaya Dini sensual banget. Sambil flirting dengan menggoyangkan toked mengacung nya itu. ".. tapi cukup enggaa' yaa,"gumam Dini manja. "Emm.. emang ukuran dada kamu berapa sis?"tanya si oom. Dengan senyum iblisnya Dini berbisik,"oom tau ga' kira-kira berapa?" hmm?" Gue liat si oom mulai grogi.

* * * * * * *

"Berapa yaa?".. Ntar kalu bener emang mau dikasih apa?", tantang si oom mulai bargaining. "Piass" wajah Dini langsung merah mendengar jawaban si oom akibat pertanyaannya sendiri.. Seperti menggali lubang kuburnya sendiri..Tapi bukan Dini kalo ga bisa membalas ucapan si oom. "I will show a part of my body if u able to guess it correctly.. Once answer once chance.. But you have to remember If u wrong with ur answer, so everything that i want overhere, you must pay. Of course if u have bravery, deal,"jawab Dini mantap dan mengerinyitkan mata indah nya seakan mau menelan si oom. "Oke, deal,"jawab si oom dengan senang, nafsu, degdegan dan lainnya. "Setan Alas,"batin gue mendengar dirty talk semua itu.

* * * * * * *

Si oom langsung menempatkan diri di hadapan Dini. Dia mulai menaksir dan mengukur besar bongkahan toked Dini dengan hanya melihatnya. Gue ikut ikutan tegang hati dan tegang kontie membayangkan Dini mempertontonkan sebagian tubuhnya ke si oom yang baru aja Dini kenal di counter Victoria Street itu.. Haha.. "Oke oom, time's enough. So apa jawaban oom?"tanya Dini dengan tenang dan bahkan sedikit menggoyangkan buah payudara besarnya itu. "Oke.. jawaban oom, susu kamu mempunyai ukuran 38,"jawab si oom mantap dengan mimik penuh keyakinan, bahwa jawabannya benar. "Haha.. Jawaban oom salah!!" So u have to pay the things that i've choosen here,"bilang Dini yakin. Dah "Fyuuh" gue pun ikutan lega dan tersenyum senang dengan semua ini.

* * * * * * *

Si oom melongo ga percaya. "Aah bagaimana kamu bisa bilang begitu kalo oom ga tau sesungguhnya ukuran beha kamu sis,"protes si oom ga terima. Tiba-tiba ada sms di hape gue dari Dini. "Lo tenang aja renn, i'll take care myself.. Tapi lo deket-deket gue yaah..", isi sms Dini. Gue langsung menatap Dini, dan menganggukkan kepala. Gue juga ga tau apa yang di rencanain si Dini. "Oke oom, untuk ngebuktiin kebenarannya, akan gue tunjukin.. but u must stay out from fitting room,"kata Dini. Dini berjalan ke arah fitting room dengan gaya berjalan ala model di catwalk. Memamerkan goyang pinggulnya yang mampu membuat kepala kontie ngeces. Termasuk gue dan si oom yang mengekor di belakang Dini.

* * * * * * *

Dini sudah di dalam fitting room yang paling pojok tanpa menutup tirainya. Si oom berdiri mematung di luar fitting room dengan penuh nafsu karena akan melihat live show yang ditunjukkan Dini. Terlihat dari jakun yang naik turun.. What a hell it is!! Dini membelakangi si oom. Gue yang berdiri di daerah deket fitting room pun dapat melihat aksi Dini. Dengan seakan akan melakukan streaptease, Dini mulai menggoyangkan tubuh seksi semampainya perlahan. Tangan putih berjemari lembut itu mulai mengangkat pelan pelan kaos yang dipakainya.. Mulai terlihat lah kulit putih bagian punggung bawahnya.. Ditambah karet celana dalam yang juga terlihat jelas.. Ohh shitt!! Gerakan tubuh Dini semakin hot, semakin membangkitkan birahi bagi siapa saja yang melihatnya.. Terlebih ketika kaos belakangnya makin terangkat semakin tinggi sampe leher, goyang pinggul Dini semakin liar menggoda. Kontie si oom gue lirik udah ngejendol, demikian pula dengan kontie gue.

* * * * * * *

Dini menolehkan kepalanya kebelakang di iringi senyuman iblis yang menggoda. Dengan kelihaian tingkat tinggi kaos bagian depan tetap menutupi sepasang melon putih berputing pinky yang pernah gue pejuhin itu, meskipun kaos yang bagian belakang tersingkap sampe leher dan memperlihatkan beha yang Dini pakai. Dengan wajah nakal menggoda, jemari lentik Dini mulai merayap begitu pelan menuju kait bra nya.. Berhenti.. dan," Bantuin lepasin dong oom.. mau gaa?", pinta Dini dengan rengekan manja. "Tapi abis itu, get back and tetep stay out,"imbuh Dini. Dengan gugup, si oom pun melangkah masuk ke fitting room, berdiri di belakang Dini sambil curi curi kesempatan dengan mengelus pelan punggung mulus Dini, dan akhirnya.. "thass" terlepaslah kaitan bra Dini oleh jemari si oom. Setelah tau kait pembungkus toked terlepas, si oom pun keluar dari fitting room.. Dibiarkan menggantung sebentar seakan memberikan kesempatan pada si oom untuk mencuci mata dengan memelototi punggung telanjang bulat Dini yang putih, muluss. Si oom ternganga melihat keindahan yang terhampar di depan kedua bola nya. Dengan cepat Dini melepas ke dua tali beha nya melalui lengan dan lobang tangan bajunya kanan kiri. "shrett.. shret.." suara bra terlepas seutuhnya dan kaos yang dipakai Dini juga langsung menutupi seluruh bagian atas tubuhnya.

* * * * * * *

Yuupz.. Sekarang Dini no bra. Putingnya terlihat samar nyeplak di kaos Moun Blanc warna putih yang Dini pakai. Dini berjalan pelan kearah si oom, dan memberikan half cup bra nya itu. "Cium oom, dan rasakan aromanya,"kata Dini binal sambil menatap kedua mata si oom. Bagai kebo di cocok hidungnya, si oom langsung membaui beha yang baru aja membungkus buah payudara Dini. "Hemmm,"suara si oom menghirup aroma dari cup beha si Dini. "Harum oom?" hmm?"tanya Dini manja. "eeh.. ahh.. i.iiyaa harum bangett,"jawab si oom tergagap sambil memejamkan kedua mata karena masih terlena bau wangi bra tersebut. "Bungkusnya aja wangi ya oom, gimana dengan isi nya, yaa?"gumam Dini menatap si oom sambil kembali melihat buah dada yang Dini goyang goyangkan sendiri, terus menatap lagi kearah wajah si oom yang mupeng berat. Gue pun juga mupeng ga ketulungan ketika melihat toked Dini bergoyang tanpa tersangga beha. "..Anjriiittt!!! How perfect you are? When you have been doing this dirty act?" little fairy,"gumam gue takjub melihat kedahsyatan aksi Dini.

* * * * * * *

Si oom pun meneliti ukuran bra Dini, dan ternyata memang 36B. Si oom mengira toked indah Dini berukuran 38, coz si oom ga tau kalo bra yang Dini pake itu adalah bra dengan model Half Cup. Sehingga sembulan daging melon toked Dini seakan berukuran 38. Si oom pun manggut manggut percaya kalo toked Dini emang berukuran 36. "Gimana oom dengan perjanjian kita?"tanya Dini datar karena tanduk iblis di kepalanya sudah hilang. "Baiklah sis, sesuai perjanjian kita. Silahkan memilih sepuasnya dan oom yang akan bayar,"jawab si oom. "Makasih oom.. Itu bra buat oom aja.. untuk kenang-kenangan, lumayan khan buaattt......."ucap Dini dengan sengaja memotong kalimat, sembari mulai melangkahkan kaki untuk memilih barang yang di kehendakinya. Gue pun sms Dini dengan isi,"How perfect you are, my eviL.. But u have to responsibility latter. Because of u, I cant stand up anymore now." Dini menatap gue, mengerlingkan mata nakalnya dan menjulurkan lidahnya "weeekz" mengejek gue. Waduh biyung piye tho kie.. Hahaha..

* * * * * * *

Dini sudah mendapatkan barang yang disukainya. Lucu-lucu, seksi-seksi, dan merangsang-merangsang. "Nyantai minum dulu yuk ren.. haus neeh,"pinta Dini sambil bergelayutan di lengan gue, ga peduli dengan tatapan nakal para pengunjung mall yang mengarah ke the huge breasts Dini yang berayun ayun lembut ketika berjalan karena memang bra less. Lengan gue bisa merasakan hangat dan empuknya susu Dini. Putingnya yang menegang pun dapat gue rasain. ".. kontol lo ngaceng ga sayang, ngliatin gue tadi?", tanya Dini berbisik nakal dekat telinga gue. "Gila apa ga ngaceng, lo tuh dahsyat bangett lage Din, tau ga,"jawab gue. "Yang benerr neh?" hmm?" kok ga ngejendol ya, haha,"goda Dini dengan manja. AlamaakK!!

* * * * * * *

Gue dan Dini udah di foodcourt area. Kita memilih tempat di pojokan mepet dengan dinding bangunan. Minuman softdrink dan camilan calamary's ring juga fried octopus pun sudah di meja. Kita ngobrol ngobrol ringan sambil ngemil. Ahaa.. Td siang lunch dengan lauk seafood, sekarang camilannya pun dari seafood of course testis gue dengan lebih cepat memproduksi peju.. "Emang lo ga horny sendiri tadi Din,"tanya gue pelan. "sruuupt.." suara Dini menyeruput softdrink sebelum menjawab,"gila, gue tadi degdegan abisss.. maka nya gue horny banget renn.. Puting gue dah keras, dan Cd gue basahh.. tau ga lo, haha." tiba-tiba ada sesuatu yang merayap di celana gue tepat di jendolan kontie. "Uugh,"desis gue pelan. "i.iihhh.. Kontolnya udah keras bangettt sayaaangg, pengennya diapaiiin sii?" hmm?"goda Dini sambil terus mengelus eluskan telapak kaki nya yang putih, setelah tadi sesampai nya di foodcourt Dini langsung melepas sandal bertali nya. Bujubunneeng..!! Denger suara tanya Dini yang kaya gitu manja nya, gue langsung belingsatan. Haha..

* * * * * * *

Setelah puas menikmati softdrink dan camilan, kita beranjak keluar. "slep.." Dini memakai kacamata Elizabeth hitam.. Waow!! So cutee. "Lo mo nyari apa lagi Din,"tanya gue sambil menggandeng tangannya. "Hmm, apa ya?"gumam Dini ga jelas. "Gue pengen ngasih sesuatu ke lo, yaah meski ga mewah-mewah juga sii,"bilang gue. "Ciee.. emang mo ngasih apaan sih lo, renn?"tanya Dini penasaran sambil menyibakkan rambut shaggy ber highlite merah panda itu. Haha.. Banyak juga yang melirik malu-malu, menatap tanpa malu, dan melotot malu-maluin ke arah Dini, waktu Dini menyibakkan rambut indahnya tadi. Gue yakin mereka mantengin buah toked Dini yang bergoyang lembut tanpa tersanggah bra. Gue langsung mengarahkan langkah kaki gue ke arah gold shop dan berhenti di depan etalase toko emas tersebut. Dini udah tersenyum senang. "Kenapa lo senyam senyum kayaa orr..hmmpp!!"bilang gue tertahan coz telapak tangan sebelah kanan Dini langsung membungkam mulut gue sambil berbisik mengancam,"Just keep silent or i'll kill you.." "Addaow!"pekik gue kaget. Karena waktu Dini mengucapkan i'll kill you, tiba-tiba jemari tangan kiri Dini ikut meremas kenceng kontie gue yang masih rada ngaceng. Gila ni bocah asal betot aja gue punya kontie. "Hihi.. hii, makanya jangan bawel,"sahut Dini cekakak-cekikik

* * * * * * *

"Lo pengen apa Din?"tanya gue. "Terserah lo aja deh renn.. Apa yang lo kasih, gue akan seneng nerimanya,"jawab Dini sambil jelalatan matanya melihat lihat perhiasan di dalem etalase. Mas penjaganya gue liat malah asyik melototin bongkahan toked Dini. Yuupz.. Dini ga sadar akan posisi dia berdiri. Karena Dini menempelkan buntalan buah payudara sekel tanpa bra nya ke etalase, Otomatis toked Dini lebih menyembul dan puting pinkynya pun makin jelas menerawang. Nhah gue malah ikut degdegan horny melihat itu semua. "Mas,"bilang gue. Yaelaah si mas nya kaga' denger malah meneguk ludah melihat dada yang putih dan sembulan melon Dini. "Woi mass!"bilang gue rada keras. "hmp.. ehh.. iiyaa mas, maaf nyari apa ya?"jawab mas nya tergagap. "Gelang kaki yang emas putih yaa,"pesen gue. Setelah memilih gelang kaki emas putih yang ada liontin berbentuk hati, gue panggil Dini. Karena gue liat Dini udah di ujung sebelah kanan etalase. "Din.. Taraa.. Ni gelang kaki buat lo.. coz dari dulu gue suka' kalo ada cewek make gelang kaki,"kata gue menjelaskan. "Dan gue berpikiran kalo gelang kaki ini akan serasi ma piercing puser dan tindik idung lo.. Suka gaa?"kata gue menambahkan. "Ahaa, thanks bangeet.. So Perfect pilihan lo ren. Coz gue emang pengen beli gelang kaki dari kemaren-kemaren.. dan lo juga pinter menyerasikan warna antara gelang kaki, piercing puser ma tindik hidung gue,"jawab Dini panjang lebar dan terlihat kebahagiaan terpancar dari wajah cantiknya. "Thanks ya ren,"ucap Dini sekali lage.


* * * * * * *


"Bruum.. brumm.." Gue dan Dini udah di dalem Audi warna solid black nya. "Shock nya enak banget Din, empuk dan nyaman meski udah ceper neeh mobil,"kata gue ketika merasakan empuknya suspensi mobil Dini. "Pake shock apaan emang?", tanya gue. "Eibach germany skalian ma velg alloy 18" nya.. David tuh yang bawain waktu dia sail ke eropa,"jawab Dini sambil membuka sunroof dan menyulut rokok putihnya. Seett dah!! Gerakan waktu nyulut rokok, waktu menghisap dan menghembuskan asap rokok bener2 cuek tapi berkesan menawan. "Kemana lage Din?", tanya gue sembari memutar lagu metalica Enter Sandman yang langsung terdengar menghentak melalui Keenwood subwoofer yang tertanam di kabin mobil. "Eem.. ke speedshop lo aja ren, gue pengen ngerti kaya gimana sii,"jawab Dini cepat sambil ikut mendendangkan lagu Enter Sandman nya metalica. Yuupz.. Meski terlihat girly, tapi jangan salah bung!!selera musik Dini seram juga untuk ukuran cewe'. Dini suka lagu-lagu keras ber beat cepat. Metalica, Nirvana, iron maiden dan masih banyak lagi. Kalo lagu lokal, Dini suka Koil, Pas, ma BurgerKill. Pokok e METAALLL ABYISS!!! Juragaan.. Hahaha..



* * * * * * *



Ketika udah deket dengan speedshop gue yang berupa ruko, gue mampir bentar beli cookies ma rokok buat juki dan anton, mekanik gue. "Brumm.. Brum.." raung suara mesin mobil sebelum gue matiin. "Beautiful place, and beautiful atmosphere where i stay in,"ucap gue sambil melirik Dini. "Not bad,"jawab Dini sambil tersenyum. Melangkah lah kita keluar mobil sambil membawa barang belanjaan, dan beranjak masuk ke dalam ruko gue. Panas gerah langsung terasa. Juki dan anton pun menyapa gue,"siang bro, wah bawa cewek kece neeh.. pacarnya ya?" cakep benerr, hehe"tanya juki ramah becandain gue sambil melihat Dini. Dini pun tersenyum manis. "Haha.. Ngaceng kaga' lo?"batin gue. Gue dapat melihat kalo juki dan anton terpana melihat kehadiran makhluk kece kaya Dini. Gue maklum aja secara harian, mereka berkutat dengan benda-benda mati. Si anton malah udah menelan ludah waktu mantengin Dini. Jelas aja mereka berdua ngowoh gitu karena penampilan Dini yang berani. Masih dengan ber celana model hipster yang memperlihatkan kulit pinggang putih bertato juga puser ber piercing dan kaos tanpa bra penyanggah sepasang toked besar 36B, sangat lah menggoda kontie mereka. Terlebih kaos Moun Blanc Dini udah rada basah kena keringat sehingga nyeplak membentuk gumpalan siluet daging payudara Dini sebelah atas. "Gua aja ngaceng, apalagi lo pada,"gumam gue dalam hati. "Halo juga bro, iya ini Dini.. Din, ini juki ma anton mekanik gue,"kata gue memperkenalkan mereka. Dini pun dengan Sopan bersalaman dengan juki dan anton, meski anggota tubuh Dini yang lainnya pada Ga Sopan.. Hahaha.. "Ayuuk Din ke atas aja,"ucap gue. "Mari bang,"pamit Dini ke juki dan anton. Kita pun ke lantai atas. Gue sempet menoleh ke belakang dan melihat juki ma anton berbisik bisik, kemudian mengacungkan jempol nya kearah gue.



TO BE CONTINUE .....

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top